"Terus, gimana kondisi loe sekarang?"
"So far I'm okay."
Noni mengangguk paham setelah mendengar penuturanku mengenai hubunganku dengan ibuku. Yah, beberapa hari belakangan bisa kukatakan hubungan 'baik' karena tidak ada percakapan yang terjadi. Hanya saling diam tanpa tegur sapa. Pun bicara hanya seperlunya. Boleh aku bersyukur di sini karena Allah mengabulkan doaku. Semoga saja doaku yang lain juga dikabulkan.
"Nggak ada yang perlu dicemasin," lanjutku lagi.
"Gue seneng dengernya. Mudah-mudahan doa loe dikabulin Tuhan. Terus, loe bisa beneran sembuh. Oh, iya, gimana dengan konseling yang loe cari ama yang gue rekomin? Ada yang cocok, gak?"
Aku menarik napas sebelum menjawab, "Yang dari loe belom gue hubungi, soalnya gue udah nemuin duluan. Tapi, nggak tahu apa yang bikin gue nggak nyaman sama mereka, so I stopped it."
"Maksud loe gimana, Ree?"
Lagi-lagi aku membuang napas yang aku yakin Noni mendengarnya dengan jelas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com