webnovel

Kesalahan Fatal

Hari yang kurang bersahabat dengan hujan deras yang mengguyur kota pagi ini. Aku harus pergi ke sebuah toko karena persediaan makananku di rumah telah habis.

"Apa lagi ya? Sepertinya cukup." kataku setelah memeriksa barang yang dibeli.

Kasir tampak ramai hari itu. Tidak ada pilihan lain, selain menunggu.

"Hei, berapa lama lagi kami harus menunggu." kata seorang bapak-bapak dengan wajah yang menyeramkan.

"Saya minta maaf." Kata petugas kasir di depan.

Tak lama kemudian, pemilik toko menegur petugas kasir, "Apa yang kamu lakukan?"

Pemilik toko membantu dan antrian pun makin berkurang dengan aku berada di posisi terakhir.

Setelah keluar toko, aku mendengar sayup-sayup suara pemilik toko, "kamu tidak mengerjakan tugas dengan benar. Mulai hari ini kamu dipecat."

Aku yang mendengarnya dari luar seketika terkejut, bagaimana perasaan petugas kasir itu?

Keesokan harinya, hujan masih mengguyur kota. Banyak pelanggan berdatangan karena menginginkan mi kuah hangat. Tanpa aku sadari, orang itu datang kemari.

"Selamat datang," Kataku. Aku mengenalinya, ia adalah kasir yang kemarin dipecat.

Aku berusaha menyapanya, "Kamu petugas kasir di toko dekat pertigaan, ya. Aku kebetulan kemarin ke sana."

"Iya, tapi sekarang sudah tidak lagi." Katanya.

"Kenapa?" Tanyaku seolah penasaran.

"Tidak apa-apa, hanya saja aku seperti merasa tidak cocok bekerja di sana." Jawabnya.

"Begitu ya. Lalu bagaimana denganmu? Sudah menemukan pekerjaan baru?" Tanyaku.

"Belum,.dari dulu aku ingin sekali bekerja sebagai petugas kasir di toko. Tapi ternyata aku tidak pandai menggunakan mesin kasir." Katanya.

"Kalau begitu bagaimana kalau mencoba pekerjaan lain di toko sesuai keahlianmu?" Kataku tak sadar terlalu banyak bicara.

"Terima kasih, nanti aku pikirkan. Oh iya, aku pesan mi kuah hangat satu ya." Katanya.

"Oh iya aku jadi kebanyakan bicara. Baik, tunggu sebentar ya." Kataku.

Aku kembali ke belakang kedai untuk memberitahu Pak Jiro. "Ada apa? Kenapa lama sekali tadi?"

"Aku minta maaf. Orang itu kasir yang kemarin aku temui dan baru saja dipecat. Jadi aku agak penasaran dengan bertanya kepadanya mengenai beberapa hal." Kataku.

"Begitu, ya. Pasti sulit." Kata Pak Jiro.

"Iya mencari pekerjaan di zaman seperti ini tidak mudah." Kataku.

"Oh iya apakah ada kabar dari Ichiro?" Tanyaku.

"Belum, sepertinya dia sedang sibuk kuliah. Setidaknya baik-baik saja di sana." Kata Pak Jiro.

"Begitu ya." Kataku.

Aku segera mengantar banyak pesanan ke pelanggan yang ada di kedai termasuk mantan petugas kasir yang tadi.

Pelanggan pun berganti, petugas kasir tersebut pulang dengan wajah yang tenang. Tak lama, pria dengan wajah menyeramkan yang aku temui di toko datang kemari.

"Selamat da...tang" kataku.

"Pesan mi kuah, kuahnya yang banyak." Katanya dengan tatapan tajam.

Aku membawa makanan yang dipesan tapi entah kenapa kakiku tersandung sesuatu dan terjatuh. Kuahnya tanpa sengaja mengenai pria itu.

"Panas! Apa yang kau lakukan?" Katanya.

"Maafkan aku." Kataku.

"Baiklah, kalau gitu aku ingin meminta ganti rugi dari pemilik kedai mi ini." Katanya.

"Aku yang akan menggantinya." Kataku.

"Tidak apa-apa. Aku sudah menyiapkannya." Kata Pak Jiro lalu memberikan sejumlah uang.

"Begitu dong. Lain kali jangan diulangi lagi! Aku tidak jadi memesan mi di sini." Katanya lalu pergi meninggalkan kedai.

Setelah kedai ditutup, aku meminta maaf kepada Pak Jiro, "Aku benar-benar minta maaf."

Aku menunduk sambil berpikir apakah aku akan dipecat. Padahal susah payah aku mendapat pekerjaan ini.

"Tidak apa-apa. Orang itu tadi sengaja mencelakaimu." Kata Pak Jiro.

Aku langsung tersadar alasan petugas kasir tadi membuat antrian panjang agar tidak berhadapan langsung dengan pria berwajah seram itu.

Tapi tetap saja aku tidak enak dengan Pak Jiro. Aku harus melakukan sesuatu.

Creation is hard, cheer me up!

Tegar_Rifqiauliancreators' thoughts