webnovel

Ketika Dia Selingkuh

Author: ratnafa
Urban
Completed · 154K Views
  • 243 Chs
    Content
  • 5.0
    10 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

. . Dia selingkuh ... Tunggu pembalasanku. Andini tidak akan pernah memaafkan mereka berdua. "Aku yang hancur atau kalian yang akan mati." -Andini Setelah kejadian itu Andini tidak pernah menduga dia bertemu dengan seorang pengusaha muda yang diam-diam sudah jatuh hati padanya. Siapa sangka, Leonard Maghara, pewaris tunggal Maghara Group ternyata selama ini yang telah membantunya. Ikuti aja ya kisah Andini dan Leo, si bos yang malu-malu meong menyatakan cintanya pada Andini, tapi bucin-nya setengah mati. . . . . . . . . . . . Plis berikan dukungan pada novel ini dengan review, komentar, dan batu kuasanya. Tanpa kalian novel ini tidak ada apa-apanya. Selamat membaca dan terima kasih. ************************************ Disclaimer : Bijaklah membaca dan memberikan komentar, naskah ini asli milik ratna fa, segala macam plagiat dan dengan sengaja mencoba mencopy atau menyalinnya akan dikenakan sanksi hukum pidana sesuai aturan pemerintah yang berlaku di Indonesia. Terima kasih. My Instagram @_ratnafa BACA NOVELKU LAINNYA : DOKTER TAMPAN JATUH CINTA (TAMAT) HOPE! OH MY ANGELS (ON GOING) THE SECRET OF TARON (ON GOING) THE LOVE MAZE (ON GOING)

Tags
2 tags
Chapter 1Strowberry Caffee

Keramaian mulai mencuat di Strowberry Coffee Gajah Mada. Andini tengah menikmati minuman hangatnya, sesekali menyesap minuman kesukaannya itu, serius menatap layar notebook. Dari kaca jendela terlihat antrian panjang kendaraan bermotor dengan lampu warna-warni. Andini mendesah tak kala memandang keluar jalan raya. Kebiasaan yang sudah menjadi trade mark potret ibu kota, Jakarta selalu seperti itu di setiap jam pulang kantor, tepatnya hari Jumat.

Weekend untuk sebagian karyawan yang memiliki jam kerja Senin sampai Jumat. Suara klakson mobil dan motor saling sahut menyahut. Sepanjang jalan arah Kota- Harmoni volume kendaraan menumpuk di sepanjang jalan Gajah Mada, begitu pula dengan arah sebaliknya dari arah Harmoni ke Kota terlihat sama. Mungkin satu-satunya kendaraan yang kini menjadi Raja jalan raya hanya si seksi orange, Busway, yang tak mengalami kemacetan. Andini kembali menatap layar notebook, jari tangannya menekan tombol page-up, lalu page-down bergantian, serius.

Setengah jam berlalu, Andini melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, tujuh lewat lima, mendesah. Andini menyesap kembali minumannya, kali ini wajahnya terlihat cemas. "Macet" gumamnya lirih, menatap keluar melalui dinding kaca bening.

Dari balik kaca, cairan bening berjatuhan, ia terlihat tak tenang. Membetulkan duduknya, meraih tas coklat tua di sisi kanannya, merogoh dan mengeluarkan sesuatu, handphone, jari-jari tangannya yang lentik dengan cekatan menari di atas keyboard layar sentuh itu. Mencari Contact List dan kemudian berhenti di salah satu nama, Michele.

Hujan, posisi kamu di mana?

Tanya Andini melalui pesan WhatsApp

Notif warna merah terlihat dari handphone Andini.

Sawah Besar.

Jawab Michele.

Oke.

Ketik Andini.

Sent

Andini menaruh handphone-nya disamping notebook, menarik napas, kembali menatap ke luar jendela. Sedikit berkurang, kendaraan roda dua kini tak terlihat hanya mobil berjalan merayap dan hujan makin menderas. Andini memejamkan kedua matanya, menikmati suara percikan air dari kaca jendela. Ia merapatkan kedua tangannya, dingin, dalam ruangan itu sudah dingin dan ditambah suasana hujan, makin dingin

Sekelompok orang masuk dalam keadaan setengah basah, mereka mengantri di depan kasir dengan wajah pucat menggigil, para Barista sibuk menyiapkan pesanan. Jakarta tak pernah bisa diprediksi untuk cuaca seperti saat ini. Padahal sore tadi, ketika Andini keluar dari kantor, matahari masih terlihat gagah memancarkan cahayanya namun kini, hujan turun.

Mata Andini masih tertuju ke arah kasir, lima orang berdiri bergerombol mungkin mereka rekan kerja di lihat dari pakaiannya, Andini mengamati, mereka bersenda gurai sesekali terdengar tawa keras dan yang lain cekikikan, tengah menunggu pesanan. Sepasang kekasih saling berpegangan tangan dengan bibir bergemeretak dan si lelaki membelai rambut sang kekasihnya itu. Dua orang pria asing pun kemudian menyusul membuka pintu, berhenti sejenak memandang ke sekeliling ruangan.

Andini kembali menatap layar notebook, jari-jari manisnya menari kembali. Tanpa disadarinya, sosok pria asing yang tengah berdiri mengantri di depan kasir memperhatikan dirinya. Aroma kopi semakin menyeruak tak seperti sebelumnya, kini semakin kuat. Pastinya lebih banyak pesanan minuman kopi hangat untuk suasana seperti saat ini.

Ruangan hampir penuh dengan pengunjung, datang berteduh atau memang ingin menikmati kopi. Andini masih tak bergeming duduk di sudut ruangan, menjadi perhatian para pengunjung lainnya. Tak ada satupun tamu yang datang tak memperhatikan dirinya, namun Andini tak menyadari itu.

Andini memang selalu menjadi daya tarik lawan jenis bahkan sesama wanita terkadang masih ingin memperhatikan dirinya. Ia mengenakan kaos berlengan panjang warna putih tulang dipadu celana bahan katun coklat muda, bertengger slayer kotak-kotak hitam merah melingkar di bahunya. Kacamata minus berbingkai hitam nan elegan nongkrong di hidungnya yang bangir, matanya yang lebar serta bibirnya yang mungil, Andini memang seorang wanita cantik dan terlihat muda untuk usianya yang kini telah memasuki angka, 29 tahun.

Pria asing bertubuh besar bermata biru dengan rambut merah menyala berantakan jatuh menutupi setengah wajahnya, entah sengaja atau memang dibuat terkesan seperti itu. Ia masih menatap Andini tak berkedip. Temannya yang tak beda tinggi dan ukuran badannya yang sama besar, namun agak sedikit rapi potongan rambutnya, pangkas pendek, menyikutnya.

Pria itu tersentak, tersenyum malu tertangkap basah oleh temannya. Kemudian ia mengambil pesanan. Mereka berdua masih berdiri, memperhatikan setiap sudut mencari sofa kosong. Hanya ada satu tempat, di hadapan Andini. Mereka saling bertatapan dan mengangguk, sepakat. Berjalan menuju tempat duduk Andini. Andini tengah asyik mengetik dan tak menyadari dua pria asing kini tengah berjalan menuju kepadanya.

"Permisi," sapa salah satu dari mereka.

Andini terkejut, mendongak menatap dua pria asing berdiri tepat dihadapannya.

"Boleh kami duduk di sini?" tanya pria berambut merah dengan bahasa Indonesia yang fasih.

"Hmmm ..." Andini menengok ke seluruh ruangan, mencari sesuatu, tak ada yang kosong. Ia menatap kedua pria asing itu lagi, masih ragu. Andini mengerti mereka ingin duduk di sofa di hadapannya. Ia bingung, sofa itu untuk Michele yang tengah ia tunggu namun di lain pihak tak ada satupun sofa yang kosong.

"Permisi.." pria asing itu kembali menyapa untuk yang kedua kalinya, teman yang satunya menatap aneh pada Andini, keningnya berkerut.

"ANDINI"

Andini menoleh cepat ke arah suara, Michele berjalan mendekatinya. Andini tersenyum menatap dua pria asing dihadapannya itu. Seakan doa-nya terkabulkan dengan kedatangan Michele, sahabat lamanya.

"Michele," Andini berdiri, Michele heran menatap Andini dan kedua bola matanya bergeser ke kiri, siapa mereka? Dengan bahasa isyarat mata. Andini mengangkat bahu, meringis. Michele menatap kedua pria asing di depannya bergantian, menebar senyum dan kedua pria asing itu pun membalas senyuman Michele, masih menunggu.

"Maaf, temanku sudah datang," jawab Andini sopan, berharap mereka tak marah kepadanya. Dan seketika itu pula seorang pelayan menghampiri mereka.

"Maaf Mister, jika kalian berkenan di sudut sana ada sofa kosong."

Pelayan itu menunjuk ke sofa pojok kanan belakang, mereka bersamaan melihat sudut ruangan yang ditunjuk oleh sang pelayan, dan tiga orang pengunjung tengah menuju pintu keluar. Andini menyeringai, kedua pria asing itu akhirnya mengangguk.

"Sorry ..." pria berambut merah itu meminta maaf namun kalimatnya sengaja menggantung, berharap Andini menjawabnya. Namun keinginannya sia-sia, Andini hanya tersenyum.

"Oke!" jawab Michele spontan, tersenyum lebar terlihat gigi-gigi gerahamnya. Andini melirik ke Michele, kedua alisnya terangkat.

"Oke! Permisi." pria asing itu pun akhirnya pergi meninggalkan Andini dan Michele, namun ia masih saja menoleh ke arah Andini. Dan temannya yang satu hanya menggelengkan kepala. Begitu pula dengan pelayan restoran pergi menuju kasir, tersenyum-senyum.

"Andini.. apa kabar?" Michele dengan cepat menabrak Andini memeluknya erat.

"Maaf yah aku terlambat," lanjutnya.

"Enggak apa-apa," jawab Andini dan mereka cipika cipiki setelah berpelukan tertawa bersamaan, mengundang mata melirik ke arah mereka, sadar, mereka berdua pun menutup mulut, tersenyum. Michele duduk tepat di depan Andini, masih memandang Andini, tertegun.

"Andin, kamu masih cantik seperti dulu dan terlihat muda," Michele mencondongkan tubuhnya kedepan, mengamati wajah Andini. Andini hanya tersenyum melihat tingkah sahabat lamanya itu.

"Andin, kamu nggak Oplas kan?" tanya Michele penasaran.

Andini mendelik, kedua alisnya terangkat.

"Beneran?" Michele menekankan lagi pertanyaanya, kini ia terlihat serius.

Andini menggeleng dengan kuat.

"Enggak mungkin!" Michele masih tak yakin, "Kamu masih terlihat muda seperti ini" Michele menunjuk wajah Andini, Andini hanya tersenyum. Michele menarik tubuhnya dan menyandar ke sofa, memicingkan kedua matanya. Andini masih terus tersenyum, geleng-geleng kepala.

"Kamu nggak mau pesan minuman?" tanya Andini.

"Hmm.. baiklah." Michele berdiri.

"Nggak usah, biar aku yang pesan. Kamu duduk di sini saja yah." Andini berdiri mengerling ke Michele dan berjalan ke kasir. Michele menjatuhkan kembali tubuhnya ke sofa. Mencari sosok pria asing tadi, masih penasaran. Dan benar, pria berambut merah itu tengah memperhatikan Andini.

Bersambung ...

Terima kasih sudah membaca novel kedua saya.

Untuk membantu othor tetap semangat menulis dan update, tinggalkan jejak komen, dan hadiahnya.

with love from othor ...

You May Also Like

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urban
Not enough ratings
501 Chs

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · Urban
Not enough ratings
573 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Urban
Not enough ratings
596 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Not enough ratings
586 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT