38 Ibu Jiang Yang Dramatis

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Xiang seketika menjawab, "Dia seharusnya sedang sibuk."

"Seharusnya?" Mendengarkan ini, kening Ibu Jiang mengerut dan melihat Gu Xiang sambil mendengus, "Mengapa 'seharusnya'? Bukankah sebagai istrinya, kamu sangat hafal dengan kebiasaan suamimu?"

Gu Xiang tampak bingung. Mengenai hal ini, ia benar-benar tidak tahu.

Dalam dua hari ini, ia juga tidak menghubungi Jiang Chi sekali pun. Jiang Chi juga tidak menghubunginya.

Sungguh, kedua orang ini sama sekali tidak memiliki perasaan. Ketika sedang sibuk, mereka berdua saling tidak menghubungi dan masih dianggap sebagai hal yang biasa?

Menyadari kecanggungan ini, Gu Xiang berkata, "Pekerjaannya sangat banyak, aku tidak ingin mengganggunya."

"Bagaimana mungkin hal itu disebut mengganggu? Kalau kamu sudah menikah dengannya, sudah seharusnya mengetahui pekerjaan yang dilakukannya. Kalau tidak pulang ke rumah, kamu juga harus menghubunginya."

"Suami-istri yang tidak saling berhubungan dan tidak bisa mengatur keegoisan satu sama lain, bukankah akan kesulitan mempunyai anak? Jangan hanya fokus pada pekerjaan!"

"Selain itu, Kakek belakangan ini sangat berharap pada kebersamaan kalian berdua. Kamu sudah menikah dengan penerus Keluarga Jiang, jangan sampai tidak melakukan apapun dan membiarkannya begitu saja"

Ibu Jiang mengatakan semua keluhan itu dengan tidak senang.

Ketika Ibu Jiang Chi masih muda, ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Walaupun sekarang sedang marah dan tidak senang, wajahnya juga masih terlihat lembut dan sama sekali tidak bisa membuat lawan bicaranya ikut kesal.

Meski demikian, Gu Xiang tetap sadar bahwa ibu Jiang Chi tidak terlalu puas dengannya.

Ternyata mendengar ibu mertuanya dengan jelas menginginkan anak dari Jiang Chi, Gu Xiang langsung merasa sangat tegang.

Dari awal, Gu Xiang hanya disuruh menikah saja. Ia tidak pernah berkata akan memiliki anak dari Jiang Chi!

Kalau benar-benar memberikan anak kepada Jiang Chi, ia benar-benar sangat dirugikan.

Dalam hati, Gu Xiang sedang berpikir dan melihat ibu Jiang Chi sedang menatapnya. Kemudian ia dengan tenang berkata, "Mengapa kamu masih duduk di sini? Cepat telepon dia! Suruh dia segera pulang."

"...." Gu Xiang tidak membalas hanya bisa mengambil ponsel dan menghubunginya.

Gu Xiang dengan cepat menekan tombol speaker. Setelah mendengar jawaban, lalu terdengar suara Jiang Chi, "Ada apa?"

Menjawab telepon Gu Xiang, Jiang Chi sepertinya tidak terlalu senang.

Tampaknya, pria ini masih marah karena masalah kemarin.

Gu Xiang sebenarnya juga tidak ingin meneleponnya.

Akan tetapi, ibunya sekarang ada di sini. Ia juga tidak ada cara lain.

Gu Xiang pun berkata, "Aku sekarang di rumah, ibumu juga ada di sini. Dia memintaku untuk bertanya kepadamu kapan akan kembali."

"Tidak ada waktu. Kamu temani saja Ibu makan. Sampaikan seperti itu saja, ya! Aku masih ada urusan, kututup dulu." Ucap Jiang Chi.

Angkuh sekali pria ini!

Jiang Chi baru ingin menutup telepon dan mendengar ibunya yang sedang mengambil sarung tangannya. Saat menutup mulut, ia terbatuk sejenak.

Mendengar ini, Jiang Chi langsung mengerutkan keningnya, "Ibu, apakah kamu sedang sakit?"

Ibu Jiang Chi berkata, "Tidak ada masalah, hanya penyakit kecil, tidak parah. Kamu lanjutkan kesibukanmu saja. Tidak perlu memperdulikanku. Lagipula, kalian semua sama-sama sibuk dan tidak ada yang mau peduli dengan perempuan tua ini."

Mendengar nada bicaranya marah dan juga sedikit manja, tentu Gu Xiang tidak bisa langsung tidak memperdulikannya. 

Jiang Chi mendengar ini juga tidak berdaya, "Baiklah, nanti aku akan pulang untuk menemuimu."

Ibunya sudah pulang beberapa hari yang lalu dan masih belum bertemu dengannya. Mengetahui ibunya sedang sakit, Jiang Chi pasti akan khawatir.

Mendengarnya akan kembali, Gu Xiang langsung menutup telepon.

Telepon baru dimatikan, ibu Jiang Chi langsung tidak batuk lagi.

Jadi ibu mertua sedang berakting?

Hash… hal yang paling penting adalah, akingnya hampir membuat Gu Xiang juga percaya kalau mertuanya ini sedang sakit.

Gu Xiang menatap ibu Jiang Chi, lalu Ibu Jiang Chi juga menyadari bahwa Gu Xiang sedang menatapnya.

Ibu Jiang Chi yang sangat percaya diri ini langsung berkata, "Apa yang kamu lihat? Kamu jangan terlalu polos! Apa kamu mengira bisa membuatnya pulang begitu saja? Kalau sudah menikah dengan Jiang Chi, maka kamu harus bisa mencari perhatian darinya."

"...." Gu Xiang langsung tidak tahu cara untuk menjawabnya.

Seorang pelayan di rumah pun tampak menyediakan teh untuknya, "Nyonya Muda."

"Terima kasih." Gu Xiang mengambil gelas itu dan meminumnya dua tegukan. Ia ingin menutupi aura yang agak canggung itu.

Kemudian, ia mendengarkan pertanyaan dari ibu Jiang Chi, "Kamu dan Jiang Chi, apakah masih belum berhubungan intim?"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter