39 Ibu Jiang Chi Yang Sedih

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Uhuk…."

Air yang baru diminum oleh Gu Xiang langsung keluar semua.

Ibu Jiang dengan tidak senang berkata, "Lihat kamu sekarang ini, sudah tahu pasti masih belum berhubungan intim. Sudah menikah begitu lama, masih belum ada perkembangan sama sekali. Kalau seperti ini, kapan kamu baru bisa memberikan anak kepada keluarga Jiang?"

Jiang Chi adalah anak ketiga dari Keluarga Jiang, di atasnya masih ada dua kakaknya. Anak dari mereka juga sudah masuk sekolah.

Hanya Jiang Chi yang sampai sekarang masih melajang.

Selain itu, ada rumor yang mengatakan bahwa ada takdir gelap yang mengikutinya sehingga membuat calon istrinya celaka. Dengan beberapa kebetulan yang tidak menyenangkan itu, Keluarga Jiang sangat khawatir bila Jiang Chi akan selamanya melajang.

Setelah sekarang akhirnya bisa menikah dengan Gu Xiang, tentu semua orang sangat berharap anak terakhirnya ini dapat memiliki anak dengan Gu Xiang secepatnya.

Gu Xiang pun menjawab dengan ragu, "Masalah ini, juga tidak bisa dipaksa dan terburu-buru."

Gu Xiang sebenarnya mengira bahwa hanya kakek mertuanya saja yang bisa begitu. Namun nyatanya, ibu mertuanya juga memiliki pemikiran yang demikian. 

Memikirkan ini, benar-benar membuat perasaannya sangat tidak nyaman!

Ibu Jiang kemudian menasihati, "Kalau begitu, kamu juga harus berusaha."

Sampai sekarang saja masih belum berhubungan intim. Tentu tidak akan mengetahui waktu saat mereka akan melahirkan anaknya. 

Gu Xiang juga tidak memiliki cara menghindar dari topik ini dan hanya bisa menjawab "Iya".

Tidak lama kemudian, Jiang Chi pulang ke rumah.

Mengetahui bahwa Jiang Chi pulang, ibunya langsung bangkit dan Gu Xiang sendiri sedang menonton tv sambil memainkan ponsel di ruang tamu.

Jiang Chi dari luar berjalan masuk melihat Gu Xiang dan bertanya, "Ibu mana?"

"Di atas." Mengingat sikapnya yang dingin saat menjawab teleponnya tadi, Gu Xiang juga masih menerima sikap dingin dari pria itu sekarang.

Bahkan sama sekali tidak menatapnya.

Sebaliknya, Jiang Chi yang merasa istrinya agak cuek ini langsung berkata, "Aku pergi memeriksanya sebentar."

Kemudian Jiang Chi naik ke atas.

Di atas, ibunya sedang menelepon seseorang. Baru saja selesai, ia langsung melihat putranya sedang masuk dengan wajah yang khawatir, "Ibu, kamu tidak apa-apa?"

Ibunya terbatuk dua kali, "Tidak ada masalah, hanya demam sedikit saja, lalu…. Aku agak merindukan anakku. Kalau aku tidak sakit, apakah kamu tidak ada rencana untuk pulang melihatku?"

Ketika mendengarkan perkataan ibunya, terdengar sangat jelas ia sedang tidak senang.

Jiang Chi menjawab, "Bukankah aku sedang sibuk? Lagi pula saat mendengar ibu sedang sakit, aku juga langsung pulang."

Kemudian Jiang Chi kembali melihat ibunya dan bertanya, "Hanya batuk? Bagian mana yang tidak sehat lagi? Ada demam tidak?"

Jiang Chi sangat khawatir dengan keadaan Ibunya.

Sebagai seorang dokter, Jiang Chi paling tidak bisa menerima ada salah seorang dari keluarganya sedang sakit.

Ibunya membalas, "Tidak ada, kamu sudah pulang tepat waktu. Ayo, turun makan! Makanan juga sudah disiapkan sambil menunggumu pulang!"

Jiang Chi berada di samping ibunya dan menuntunnya.

Ibunya berkata, "Aku sudah bertemu dengan istrimu."

Mendengarkan ibunya mengungkit Gu Xiang, Jiang Chi bertanya, "Apakah kalian bertengkar?"

"Bertengkar? Apakah ibumu orang yang seperti itu? Kamu juga akhirnya bisa menikah. Walaupun aku sangat tidak menyukainya, juga tidak akan mungkin bertengkar dengannya! Lalu…. Kalau aku terlalu galak dan membuatnya takut, bagaimana kalau sampai membuatnya kabur?"

Jiang Chi hanya terdiam tidak mengomentari celotehan ibunya.

Pria itu sebenarnya khawatir bila ibunya akan bertengkar dengan Gu Xiang.

Kemudian, ibunya kembali berkata kepada Jiang Chi, "Umurmu juga sudah tidak muda lagi. Kakekmu juga sudah mengkhawatirkanmu, kamu sendiri juga harus lebih baik."

"Perhatikan dirimu sendiri… kamu sudah memiliki istri. Kamu harus memiliki rasa khawatir pada istrimu. Ingat, kamu bukan lagi pria lajang seperti waktu kemarin. Tidak boleh membuang semua waktumu hanya pada pekerjaan!" Tambah nasihat ibunya.

"Mana mungkin aku tidak peduli padanya?" Jiang Chi merasa dirinya sudah sangat memperdulikan Gu Xiang.

Ketika gadis itu sakit, ia yang menjaganya.

Akan tetapi, gadis itu malah tidak berterima kasih sama sekali!

Jiang Chi tidak akan pergi menghiburnya lagi.

Ibunya kemudian menjawab, "Iya, kamu sangat memperdulikannya! Jadi sampai sekarang, kalian masih belum tidur bersama? Ada gadis cantik di depanmu, apa kamu tidak bernafsu padanya?"

Mengatakan ini, ibunya tiba-tiba merasa sangat khawatir.

Putranya ini apakah terlalu lama berstatus lajang dan akhirnya memiliki penyakit atau hobi yang sedang menyimpang!

Kalau begitu, parah sekali!

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter