37 Kakakmu Menikah Dengan Pria Tua

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Xiang mengatur beberap urusan di dalam toko dan pergi ke mall bersama Tuan Du. Tuan Du menyuruhnya untuk lebih dulu membeli beberapa hadiah.

Walaupun Keluarga Jiang tidak memerlukannya, tetapi Gu Xiang memang perlu menunjukkan kesan yang baik pada saat pertama kali bertemu dengan mertuanya.

Gu Xiang sangat lama saat berjalan-jalan di area mall. Apalagi, ia terbiasa membeli sesuatu dari lapak digital. Selain itu, barang yang ada di dalam mall juga biasanya lebih mahal dan tidak terlalu bagus. Tetapi hari ini tidak ada cara yang lain.

Meng Yan dan temannya juga sedang berbelanja di mall. Tiba-tiba ada salah seorang temannya menarik tangannya dan berkata, "Ah, Meng Yan, apakah itu adalah kakakmu?"

Meng Yan mengangkat kepala dan melihatnya. Ia pun langsung melihat Gu Xiang dan di sampingnya ada seorang pria paruh baya yang mengenakan kemeja dengan rapi.

Sejak Gu Xiang memblokir kontaknya, Meng Yan sebenarnya juga sudah tidak terlalu ingin memperdulikannya. Namun melihatnya sedang bersama dengan seorang pria tua, ia langsung tertawa, "Itu adalah kakakku, ayo kita pergi menyapanya."

Gu Xiang sedang di dalam sebuah toko perhiasan. Ia memikirkan barang-barang yang ingin diberikan kepada mertuanya. Namun saat fokus memikirkannya, seketika ada seseorang yang merangkulnya dan menyapa, "Kakak..."

Gu Xiang mengangkat kepala dan melihat Meng Yan. Selain itu, ada dua teman perempuannya berada di sampingnya.

Kedua orang itu menatap ke arah Gu Xiang dan menyapa, "Kakak."

Gu Xiang bertanya, "Mengapa kalian bisa ada di sini?"

Jelas-jelas kontak Meng Yan telah diblokirnya, mengapa bisa bertemu dengannya? Hal ini membuatnya agak terkejut.

Meng Yan seketika tersenyum seperti seekor harimau. Walaupun di dalam hatinya sangat tidak menyukai Gu Xiang, tetapi wajahnya tampak berpura-punya menyukainya, "Hanya jalan-jalan bersama teman, tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini."

Lalu Meng Yan melihat Tuan Du yang ada di samping.

Ketika dari jauh, umur pria tua ini tidak terlalu terlihat tua. Namun saat sedekat ini, ia bisa menduga seberapa jauh perbedaan umur pria ini dengan mereka. 

Untung waktu itu tidak menikah dengan pria ini. Kalau tidak, ia pasti akan sangat marah.

Lalu melihat Gu Xiang….

Sejak Gu Xiang datang ke rumah, ayahnya sangat menyayanginya. Penampilan Gu Xiang juga cantik dan nilainya juga sangat bagus.

Hanya…. Kakak tirinya itu kemungkinan tidak menyangka bahwa dirinya akan menikah dengan seorang pria tua!

Meng Yan tentu juga tidak akan mengatakan hal seperti itu di depan Gu Xiang.

Lalu berkata, "Kalau begitu kamu fokus saja dengan kesibukanmu. Kami pamit untuk pergi dulu ya!"

"Pergilah." Gu Xiang sebenarnya tidak ingin berbicara dengannya.

Melihat Meng Yan pergi, ia terus membeli barang.

Setelah selesai membeli barang, Gu Xiang keluar dan berjalan ke samping. Ia melihat Meng Yan dan teman-temannya itu sedang mengambil segelas boba di sana.

"Itu adalah Kakak Iparmu! Tampak tua sekali! Mengapa kakakmu bisa menikah dengan pria yang seperti itu?"

"Mengapa? Aku merasa mereka sangat serasi." Salah satu teman perempuan Meng Yan berkata demikian kepada Meng Yan.

Meng Yan tertawa dan kelihatannya sangat kasian.

Gu Xiang mengetahui kalau dirinya sedang sial, maka Meng Yan pun pasti sangat senang.

Tuan Du berdiri di samping dan mengetahui bahwa ketiga gadis itu telah salah paham lalu berkata kepada Gu Xiang, "Apakah Nyonya mau aku pergi untuk menjelaskan kepada mereka?"

"Tidak perlu, biar aku saja yang menjelaskannya pada mereka saat pulang nanti. Ayo pergi!" Ucap Gu Xiang.

Sampai di rumah utama Keluarga Jiang, hari sudah malam.

Gu Xiang dan Tuan Du berjalan masuk ke dalam pintu dan melihat seorang perempuan yang cantik serta elegan sedang duduk di sofa. Perempuan itu mengenakan pakaian tradisional Cina dan samping pahanya sedikit terbuka. Walaupun tidak termasuk muda, tetapi masih terlihat sangat indah dan elegan.

Tuan Du berkata, "Nyonya Besar, selamat malam."

Mendengarnya memanggil Nyonya Besar, Gu Xiang langsung mengerti bahwa perempuan itu adalah ibu Jiang Chi.

Ibu Jiang Chi yang kukunya merah itu sedang mengambil gelas dan tatapannya menatap ke arah Gu Xiang.

Sekilas langsung bisa melihat dengan sangat jelas.

Sambil menatap Gu Xiang, ia berkata, "Duduklah."

Gu Xiang pun menjawab, "Ini adalah hadiah untuk Anda."

Ia dengan cepat mengambil kotak itu dan menyerahkannya di hadapannya.

Ibu Jiang Chi melihatnya, "Datang saja sudah bagus, mengapa masih perlu bawa barang?"

Gu Xiang menjawab, "Sudah seharusnya..."

Kemudian gadis ini pun duduk.

Ibu Jiang Chi memandangi Gu Xiang sejenak dan bertanya, "Di mana Jiang Chi? Mengapa tidak datang bersamamu?"

avataravatar
Next chapter