webnovel

Bukan perjodohan

Usai menikmati sarapan pagi, aku bergegas untuk segera pergi menuju kampus bersama dengan Setya. Kami tidak lagi berdebat perihal permintaan ayah dan ibu mengenai Alex.

Sesampainya di kampus, Setya masih enggan pergi. "Kak, hari ini yakin masuk kampus?"

Hanya dia yang mampu membaca ada keterpaksaan dari raut wajahku menuju kampus.

"Jika saja ini bukan permintaan sekaligus ancaman dari laki-laki menyebalkan itu!" aku menjawab jujur di depan Setya.

"Hmm, sudah kuduga. Hanya kak Rival yang mampu mengancam kakak hingga melawan ketakutan kakak pada kak Alex."

Aku menarik napas sedalam mungkin, lalu perlahan menghempaskan agar tidak terasa kian sakit di dalam dada.

"Semangat ya, Kak!" ujar Setya di susul tawa kecil nya yang kemudian pergi menuju sekolah nya yang tak jauh dari kampus ini.

Dengan hati yang bercampur aduk dan sedikit runyam, aku melangkahkan kaki menuju ruang kelas.

"Rose..."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com