Ingin menikmati segala hidangan yang menurutku tadinya sangat enak, tapi harus tertelan hambar begitu saja.
Meski kebahagiaan dan banyak nya kejutan malam ini membuatku sejenak lupa dengan Alex dan rasa sakit yang di buatnya itu.
"Rose, pergilah menikmati fasilitas yang ada di sekitaran restoran ini. Rival akan menemani mu!" titah paman dengan tiba-tiba setelah menikmati hidangan di meja.
Aku hampir tersedak menelan saliva ku setelah mendengar titah paman demikian.
"Ayo, Kak! Setya boleh ikut kan, Pa?" celetuk Setya.
"Tidak boleh! Kau disini saja, nanti kau berulah lagi." bibi dengan tegas menahan Setya untuk ikut serta.
Aku merasa ini pun sudah ada dalam rencana mereka yang dengan sengaja membiarkan aku dengan Rival. Apakah mereka tidak tau jika aku tidak pernah suka berdekatan apa lagi hanya berdua saja dengan manusia kutub utara ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com