Kau Ini Menyebalkan, Ya!

"Seharusnya mereka sudah kembali bersama…" jawab Naya. "Kau tidak lupa aturan dengan Nenek, 'kan? Begitu sudah memasuki rumahnya, kau tidak boleh bicara soal pekerjaanmu!"

Alma seketika merasa seperti tersambar petir luar dalam. "Mama memang benar-benar ibuku…." Dia mengertakkan giginya, kemudian melanjutkan, "Tidak bisakah Mama berhenti mengingatkanku?"

Naya hanya tersenyum. "Alma, Mama hanya mengingatkan. Jangan pancing pamanmu!"

Alma mengerutkan bibirnya dan bergumam dengan suara pelan, "Aku tidak memancing pamanku, aku hanya memancing bibiku!"

"Apa?" tanya Naya karena tidak mendengar dengan jelas.

"Bukan apa-apa. Masih ada wawancara yang harus kulakukan, dah!" Tanpa menunggu ibunya bicara, Alma menutup panggilan.

Naya seketika merasa jengkel mendengar suara statis dari ponselnya. "Aku melahirkan anak perempuan dengan berhati-hati. Kenapa dia tumbuh menjadi orang asing…."