webnovel

IDOL!

Bagaimana perasaanmu jika mantanmu mengajak kembali? terlebih dia adalah seorang IDOL... Apakah kau akan menerimanya? atau justru menolaknya? Mari kita saksikan perjalanan kisah cinta Min Yoona dengan seorang IDOL ternama Park Jimin

Paperon123 · Celebrities
Not enough ratings
37 Chs

Melakukannya!!

"But you didn't have to cut me off

Make out like it never happened and that we were nothing

And I don't even need your love

But you treat me like a stranger and that feels so rough"

-Gotye - somebody that i used to know-

☜☆☞

Keesokan harinya Jimin bangun dengan keadaan dan perasaan yang berantakan. semalam ia tidak bisa tidur sama sekali karena memikirkan Yoona. ia begitu yakin bahwa Yoona semalam menginap ditempat itu karena Jimin terus mondar-mandir melihat keadaan melalui lubang pintu apartemennya maupun melalui kamera interkomnya dan ia tidak melihat Yoona keluar dari tempat itu, jika ia tidak menginap sudah dipastikan Yoona akan melewati tempatnya tapi nyatanya tidak sama sekali. hingga akhirnya ia lelah dan tertidur di sofa ruang tengahnya.

dengan keadaan yang begitu kacau ia mengacak rambutnya kasar dengan satu tangannya yang bebas. "hahh sial kau Park Jimin. kau sudah seperti orang bodoh" gumamnya sambil tertawa miris melihat keadaannya. lalu ia segera beranjak dari tempatnya dan melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya. setelah ia selesai mencuci mukanya ia berniat untuk membuat kopi instan yang ada di dapur dan segera ia melangkahkan kakinya menuju kesana.

Jimin mengambil satu cangkir yang berada di atas lemari dapurnya lalu sebersit pikiran terlintas, dengan terburu-buru ia menuju ke depan pintu apartemennya dan mengintip melalui lubang pintu namun yang ia harapkan tidak ada disana.

"apa Yoona sudah pulang saat aku tertidur? pulang selarut itu? tidak mungkin!?" Jimin kembali menggelengkan kepala menghapus pikiran buruk yang terlintas dibenaknya. kemudian ia berbalik kembali ke dapur namun kakinya terantuk pada lemari sepatu yang berada di dekat pintu dan membuat cangkir yang ia pegang jatuh dan pecah berkeping disertai teriakan kesakitan Jimin membuat suara yang cukup kencang sehingga terdengar dari luar.

"augh!!" Jimin memegangi kakinya yang terbentur sedetik kemudian ia terkejut karena mendengar pintunya diketuk dengan keras dan cepat. dengan kesakitan ia berusaha membuka pintunya dan mendapati Yoona sedang menatapnya dengan pandangan khawatir.

"Yoona!?"

☜☆☞

pagi ini Yoona sudah bersiap untuk berangkat bekerja. ia telah menyiapkan sarapan untuknya dan juga Nenek Lee. tidak disangka bahwa tempat Nenek Lee dan Jimin tinggal dekat dengan rumah sakit tempat ia bekerja benar-benar sebuah kebetulan yang unik untuknya.

Nenek Lee keluar dari kamarnya dengan jubah tidur yang masih dikenakannya dan mendapati Yoona sudah berdandan rapi sedang menata meja makan. Yoona melihat Nenek Lee keluar dan mengucapkan selamat pagi sambil tersenyum, "selamat pagi nek!"

"pagi Yoona, apa kamu mau berangkat kerja hari ini?" tanya Nenek Lee yang sudah duduk di kursi meja makan dan memperhatikan Yoona yang sedang mengambilkan nasi dan lauk untuknya.

"iya nek dan aku minta maaf jadwalku penuh hari ini jadi aku tidak bisa menemanimu tapi aku akan menyempatkan diriku untuk kesini memeriksa keadaanmu" ucap Yoona mencoba menenangkan Nenek Lee agar tidak terlalu khawatir.

"Yoona dapat tugas menjaga IGD ya? baiklah tidak perlu khawatir nenek akan baik-baik saja" Nenek Lee tersenyum dan mereka mulai menyantap sarapan bersama.

Yoona menutup pintu apartemennya setelah berpamitan dengan Nenek Lee. lalu ia mulai berjalan menuju lift sambil melilitkan syal birunya ke lehernya yang putih. saat melewati pintu milik Jimin, sejenak Yoona berhenti dan menatap pintu itu namun sedetik kemudian ia mendengar suara benda jatuh dan pecah serta teriakan kesakitan dari dalam apartemen.

Yoona yang terkejut tanpa pikir panjang langsung mengetuk pintu apartemen Jimin dengan cepat. entah kenapa ia begitu khawatir takut jika cidera Jimin malah bertambah parah karena yang ia tahu Jimin sendirian disana dan tidak ada seorangpun yang menemani. selang beberapa detik setelahnya pintu terbuka dan menampilkan wajah Jimin yang terkejut akan keberadaannya.

"Yoona!?"

"apa yang terjadi? aku mendengar benda jatuh dan suara teriakanmu" tanya Yoona

"ah...ya itu" Jimin tersenyum kikuk dan melihat kearah pecahan kaca yang berserakan di lantai.

Yoona mengikuti arah pandang Jimin dan melihat pecahan kaca lalu manik matanya beralih pada luka gores yang berada pada kaki Jimin yang mengeluarkan darah.

"kakimu berdarah"

Jimin melihat kakinya dan mengangguk, "sepertinya terkena pecahan kaca aku tidak sadar"

"kau punya kotak P3K?" Yoona bertanya

Jimin yang masih terkejut akan keberadaan Yoona didepannya secara tidak sadar menjawab, "ya ada di dapur"

Yoona masuk ke dalam dan menggandeng tangan Jimin ke ruang tengah, "duduklah dimana kotak P3Knya?" Yoona menyuruh Jimin duduk di sofa.

"ada di atas lemari dekat kulkas" jawab Jimin sambil terus memperhatikan Yoona yang berjalan menuju dapurnya untuk mencari obat.

Yoona mencari-cari kotak obat Jimin setelah ia menemukannya ia kembali ke tempat Jimin dan segera berlutut di depannya sambil membuka kotak P3K disampingnya. dan mulai mengolesi antiseptik ke kakinya dengan cotton bud dengan perlahan.

Jimin yang masih mengamati Yoona dibawah mencoba memberanikan diri untuk bertanya, "kau mau menemui pacarmu ya? pagi-pagi sudah datang"

"aku mau berangkat kerja" jawab Yoona mencoba menjaga intonasi suaranya tetap datar.

Jimin yang mendengar itu tanpa sadar menggertakkan giginya ada sesuatu yang membuatnya begitu panas entah kenapa ia begitu sangat marah sekarang.

"wah kau menginap? tak kusangka kau gadis yang seperti itu!?" ucapnya dengan nada sarkastik menahan kesal.

Yoona menghentikan kegiatannya mengobati luka Jimin dan mendongak menatapnya dengan wajah yang jelas-jelas terluka akan kata-kata Jimin yang baru saja dilontarkan olehnya. lalu ia kembali melanjutkan pengobatannya, "kau tetap tidak berubah ya? selama 10 tahun ini kau hanya bisa menyimpulkan sesuatu sendiri tanpa melihat kejadiannya"

Jimin tertegun dengan kata-kata Yoona seakan-akan ia diseret ke masa lalu saat ia melakukan kesalahan yang membuatnya menghacurkan hati wanita ini. dan saat itu juga Yoona berdiri dan menatap Jimin yang masih duduk disofa.

"aku sudah mengobatimu dan jadwal kontrolmu 2 hari lagi" Yoona pun mulai berbalik menuju pintu keluar namun terhenti saat ia merasa pergelangan tangannya dipegang oleh Jimin. Yoona hanya melirik pergelangan tangannya ia merasa sesak jika berdua dengan Jimin setelah dihujami kata-kata menyakitkan dan dia hanya menunggu Jimin berbicara tanpa perlawanan apapun.

Jimin yang menyadari kata-katanya yang kelewat kejam hanya bisa terdiam ditempatnya ia ingin meminta maaf pada Yoona namun lidahnya menjadi kelu. ia hanya bisa memegang pergelangan tangan Yoona tanpa melakukan apapun dan dengan berat hati ia melepaskan pegangan itu.

Yoona yang tadinya berharap bahwa Jimin akan meminta maaf kini kembali menelan kecewanya setelah Jimin melepaskan tangannya. dengan susah payah Yoona memendam tangis ia berjalan keluar dari apartemen Jimin tanpa melihat kebelakang lagi.

"sial!!" Jimin kembali mengumpat dalam hati. ini pertama kali dalam hidupnya ia merasa begitu marah pada dirinya. ia kembali melepaskan Yoona tanpa mengucapkan maaf. Jimin menatap nanar pintu apartemennya tempat Yoona berjalan keluar tadi.

Jimin kembali menjatuhkan dirinya disofa dan menutup mukanya dengan satu tangannya yang bebas. sedangkan Yoona ia masuk kedalam lift dan mulai menangis tanpa suara.

*flashback on*

"Jimin dengarkan aku!! Aku tidak melakukan apapun dengannya!!" teriak Yoona dengan frustasi ia menangis dengan tangannya yang memegang Jimin untuk tidak pergi

Jimin yang sangat marah hanya menatap tajam ke arah Yoona dan melempar sebuah foto di hadapannya. Yoona yang melihat selembar foto itu terkejut, bagaimana bisa hanya sebuah foto hubungannya terancam putus.

"bisa kau jelaskan maksud dari foto ini!!! Aku tidak akan mempercayainya jika bukan manajer Park sendiri yang mengambil foto itu!!!"

Yoona semakin terkejut dengan kenyataan yang dibeberkan Jimin. Manajer Park? Orang yang ingin ia dan Jimin untuk berpisah sebelum debutnya.

"itu tidak seperti yang kau lihat Jimin. Aku dan Minho tidak ada hubungan apa-apa!!" jelas Yoona dengan suaranya yang bergetar.

"jika tidak ada hubungan apa-apa bagaimana bisa kau keluar dari hotel bersama hah!!!" Jimin berteriak dengan suaranya yang keras membuat Yoona sedikit takut dengannya.

"jika tahu kau bersikap seperti jalang begini dari dulu aku akan mendengarkan ucapan manajer Park untuk meninggalkanmu"

Yoona tertegun mendengar kata 'jalang' yang keluar dari mulut seorang Park Jimin yang sudah ia kenal selama 3 tahun ini yang ia tahu bahwa sosok yang dicintainya sangatlah pengertian. Bahkan Yoona tidak bisa berkata apa-apa lagi ia tahu semakin ia berusaha untuk menjelaskan maka akan semakin tertutup telinga Jimin.

Jimin yang melihat Yoona tidak berkata-kata sedikit merasa kecewa dengan marah ia meninggalkan Yoona ditaman tempat mereka selalu bertemu di tengah warna jingga matahari sore.

*flashback off*