webnovel

IDOL!

Bagaimana perasaanmu jika mantanmu mengajak kembali? terlebih dia adalah seorang IDOL... Apakah kau akan menerimanya? atau justru menolaknya? Mari kita saksikan perjalanan kisah cinta Min Yoona dengan seorang IDOL ternama Park Jimin

Paperon123 · Celebrities
Not enough ratings
37 Chs

Haruskah?

"So one last time

I need to be the one who takes you home

One more time

I promise after that, I'll let you go

Baby I don't care if you got her in your heart

All I really care is you wake up in my arms

One last time

I need to be the one who takes you home"

-Ariana Grande - One last time-

☜☆☞

Yoona datang ke rumah sakit dengan mata yang sedikit bengkak karena menangis dan ia tidak ingin sahabatnya tahu bahwa ia habis menangis maka Yoona dengan bergegas menuju ke toilet rumah sakit untuk membasuh mukanya sekaligus untuk menjernihkan kembali pikirannya.

Dengan wajah yang sedikit basah, Yoona menatap wajahnya di cermin lalu mengeringkannya dengan sapu tangan miliknya dan memoles wajahnya sedikit untuk menyamarkan bengkak di matanya. setelah selesai ia pun berjalan keluar dari toilet menuju ruang kerjanya.

☜☆☞

Jimin keluar dari apartemennya untuk mencari udara segar. berusaha menata kembali pikirannya yang kacau serta mencari cara untuk meminta maaf kepada Yoona. ia baru menyadari bahwa ucapannya sangat kasar, rasa cemburu dan marah mendengar Yoona menginap di tempat kekasihnya membuat Jimin tidak bisa mengendalikan emosinya.

Jimin melangkahkan kakinya menuju taman didekat apartemennya yang juga merupakan fasilitas yang tersedia disana. dengan langkah yang pelan ia menuju ke salah satu bangku taman disana dan mendudukan dirinya. ia menghela nafas berat sambil menatap birunya langit di siang hari yang cukup dingin. ditengah-tengah lamunannya Jimin mendengar suara benda terjatuh tidak jauh darinya kemudian ia mencari asal suara tersebut dan mendapati seorang nenek sedang berusaha memungut apelnya yang jatuh berserakan dan salah satunya menggelinding kearahnya. dengan segera ia memungut apel tersebut dan berjalan ke arah nenek tersebut berusaha membantunya.

"nenek biar aku bantu ya" ucap Jimin sambil memungut sisa apel yang jatuh.

"terima kasih ya, nenek tidak tahu kalau kantong balanjanya berlubang"

Jimin pun mencari-cari sesuatu yang bisa membawa semua apel ini kedalam apartemen, kemudian ia teringat cara unik dari sebuah video yang pernah ia lihat di internet. dengan cepat ia melepas hoodie hitam yang ia lilitkan di pinggangnya mengikat bagian tudungnya dengan satu tangannya serta dibantu dengan giginya untuk menutup lubang kepalanya dan memasukkan apel-apel itu kedalam dan memegang kedua lengannya menjadi sebuah pegangan.

"biar kuantar nenek kedalam" ucap Jimin dengan senyum diwajahnya yang dibalas oleh anggukan kecil dari nenek tersebut yang ternyata adalah Nyonya Lee.

"siapa namamu nak?" Nenek Lee bertanya saat mereka berdua sudah berada di dalam lift. "mukamu seperti tidak asing bagiku?"

"namaku Park Jimin nek aku seorang penyanyi"

"ah penyanyi rupanya panggil saja aku nenek Lee nak Jimin"

suara denting lift berbunyi dan mereka berdua pun keluar dari lift. Jimin mengantar nenek Lee menuju apartemennya dan baru menyadari bahwa ini dilantai tempat ia tinggal. Jimin sedikit bertanya-tanya dan menduga bahwa apa yang dipikirannya adalah tidak benar. namun sedetik kemudian ia tidak dapat menahan rasa penasarannya saat ia berhenti tepat di depan pintu bertuliskan angka 41 tempat dimana Yoona masuk kemarin dan menginap disini.

"nenek tinggal sendiri?"

nenek Lee yang menyuruh Jimin masuk kedalam melihat ke arah Jimin yang menaruh apel-apelnya di tempat dengan hati-hati dan menjawab pertanyaannya, "nenek tinggal dengan anak nenek tapi sekarang ia berada diluar negeri dan ia meminta bantuan temannya untuk menemani nenek selama ia berada di luar negeri"

Jimin tertegun mendengar penjelasan nenek Lee. dan ia menyadari bahwa Yoona membohonginya tapi ia tidak mengerti kenapa Yoona berbohong padanya kalau ia menemui kekasihnya? berbagai spekulasi bermunculan di benak Jimin bahkan ia sedikit berharap bahwa tindakan Yoona sengaja membuatnya cemburu dan jika memang benar maka Yoona berhasil membuatnya cemburu.

Jimin tersenyum samar namun sedetik kemudiam ia baru menyadari bahwa ia sudah menyakiti Yoona dengan kata-kata kasar. dengan cepat ia berpamitan dengan nenek Lee setelah ia selesai menaruh semua apel-apel itu ketempat dan berlari masuk kedalam apartemen untuk mengganti pakaiannya. Jimin harus menemui Yoona untuk meminta maaf dan kalau memang diberi kesempatan ia akan mencoba untuk kembali kepada Yoona.

☜☆☞

Yoona berjalan menuju ruang periksanya setelah selesai melakukan pemeriksaan rutin kepada pasiennya yang dirawat namun langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang sedang berdiri bersandar pada dinding disebelah ruang kerjanya. Yoona menyadari siapa yang sedang menunggunya walau mungkin bagi orang lain ia terlihat seperti perampok dengan tampilan yang tertutup.

Yoona berjalan menghampiri orang tersebut yang tidak lain adalah Jimin. "apa yang kau lakukan disini? jadwal periksamu masih 2 hari lagi"

Jimin menatap Yoona yang sedang menatapnya begitu dingin namun tidak menyurutkan niat Jimin untuk meminta maaf pada Yoona, "aku ingin berbicara denganmu"

Yoona mengangkat sebelah alisnya sambil bersendekap menunggu Jimin untuk berbicara. Jimin yang ditatap dingin oleh Yoona menjadi salah tingkah dan takut namun ia mencoba berbicara kepada Yoona "eh... hanya berdua? tidak di lorong seperti ini yang banyak orang lewat"

Yoona menurunkan tangannya dan menghela nafas kemudian ia membuka pintu ruang periksanya "masuklah".

"apa yang ingin kau bicarakan?" ucap Yoona tanpa basa basi setelah mereka masuk kedalam dan menutup pintu ruangannya.

"aku ingin meminta maaf padamu atas ucapanku yang keterlaluan tadi pagi" Jimin mengusap bagian belakang lehernya sambil menunduk menunjukkan sikapnya jika ia benar-benar merasa bersalah. Sama seperti dulu saat Yoona masih dengannya.

"baiklah kumaafkan"

Jimin sedikit terkejut saat mendengar Yoona memberinya maaf dengan mudah entah kenapa Jimin merasa bahwa Yoona tidak benar-benar memaafkannya. Jimin maju selangkah mendekati Yoona dan membuat Yoona sedikit terkesiap.

"aku tahu bahwa sangat terlambat bagiku untuk meminta maaf setelah apa yang kukatakan padamu dulu dan juga sekarang" ucap Jimin sambil terus menatap Yoona dengan penuh penyesalan.

"jika aku boleh jujur aku ingin kita kembali seperti dulu Yoon"

☜☆☞

Yoona otomatis membulatkan matanya ketika ia mendengar Jimin memintanya kembali kepadanya. begitu banyak hal yang terlintas dipikirannya ada perasaan aneh yang ia rasakan, ia merasa berdebar tak tahu itu perasaan takut atau senang karena ternyata Jimin masih mengharapkannya dan tentu saja ia takut mengingat nasihat temannya tentang jutaan penggemar Jimin disana.

keterdiaman Yoona membuat Jimin kembali membuka suaranya "eh Yoona?"

Yoona melihat Jimin saat sudah tersadar dari pikirannya "aku tak tahu apa yang membuatmu yakin untuk memintaku kembali. jika harus jujur aku takut sekarang, aku takut kejadian yang sama terulang dan aku harus sakit untuk kedua kalinya. mengingat kau sekarang menjadi sangat terkenal justru semakin membuatku takut"

Jimin yang mendengar pejelasan Yoona pun tidak bisa bereaksi apapun ia hanya terdiam dan Yoona pun melanjutkan ucapannya "hari dimana hubungan kita berakhir itu adalah hari yang sangat menyakitiku. kau berpaling tanpa mendengar penjelasanku. sekarang aku tak yakin dengan pernyataanmu dan sebaiknya kau pulang aku sudah cukup mendengar omong kosong ini"

Yoona berjalan ke arah pintu dan membukanya untuk Jimin menyuruhnya keluar dari ruangannya. Jimin hanya bisa melihat Yoona yang menampilkan wajah yang terluka dan itu jelas ditunjukan padanya semakin membuat Jimin merasa bersalah. dengan langkahnya yang lambat Jimin pun keluar dari ruangannya dan seketika pintu itu pun tertutup dengan Jimin yang masih mematung di luar dan Yoona yang terduduk membelakangi pintu menutup wajahnya, kembali menangis dalam diam.