"Enak nggak?" tanya Bastian sembari mengalihkan pandangan pada Keana yang tengah sibuk makan. Manik lelaki itu tampak berbinar seolah makan dengan Keana adalah satu hal yang amat ia nantikan. Senyumnya tak kunjung pudar. Sungguh lelak itu terlihat amat sayang.
Dengan cepat, Keana langsung menganggukkan kepala sambil menatap kearah Bastian yang ada di sampingnya. Pipimya telah menggembung karena banyaknya makanan yang ada ia masukkan ke dalam mulutnya. Tampak sekali raut antusiasme karena bakso yang ia makan amatlah nikmat menurutnya.
Bastian langsung tersenyum saat maniknya menemukan Keana yang terlihat amat lucu di tempatnya. Tangannya pun kembali bergerak untuk mengacak pucuk rambut Keana dengan gemasnya.
Keana yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam saja. Tak ada lagi sebuah protesan yang biasa ia lontarkan saat ada seseorang yang merusak tatanan rambutnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com