60 adikku yang manis

Jika saja aku bertemu dengan paman beberapa bulan sebelumnya aku akan takut melihat wajah tampan paman yang seperti orang marah ini, tapi kejadian beberapa bulan yang lalu mengubah pemikiranku paman, bahkan wanita dengan wajah yang cantik dan lembut saja bisa menjadi seekor serigala yang sangat jahat dibandingkan menjadi domba yang baik hati, jadi aku tidak akan menilai paman sebagai orang jahat.

"paman, jika kamu memang orang jahat seharusnya sedari tadi anda sudah membawaku pergi atau langsung membunuhku bukannya mengajakku bicara bukan?" jawab lea kecil dengan sedikit malu dan menundukkan kepalanya. Tanpa dia sadari jeremy sedikit tersenyum mendengar penjelasan dari suara kecil lea, dia mengusap kepala lea dan mengatakan "jika kamu ingin ikut denganku kamu harus menceritakan apa yang kamu alami, bagaimana?" jeremy memang merasa ada kejanggalan dengan anak ini sedari tadi, bukan hanya karna dia sendirian di pemakaman ini namun dia begitu kumuh dan memar dibadannya

"baik paman" angguk lea, keduanya kini berjalan menuju mobil pulang. Di perjalanan lea mulai menceritakan kisahnya,

"setahun yang lalu ibukku meninggal, ayah dan aku sangat sedih saat itu, namun beberapa bulan kemudian ayah dekat dengan seorang wanita yang sangat cantik dan lembut. Dia sangat baik padaku juga, jadi ayah memutuskan untuk menikahinya" jelas lea,

"beberapa minggu awal pernikahan dia terlihat seperti malaikat yang baik, dia mengurusku dan ayah tanpa pernah mengeluh layaknya ibu rumah tangga yang baik, namun beberapa minggu setelahnya ayah seperti terhipnotis oleh tante olivia, dia rela memberikan apapun yang diminta tante olivia, dan sikap tante berubah kepadaku, dia sering memukulku" sambung lea

Pak hans yang mendengar sambil fokus mengemudi sedikit terkaget dan kasian melihat gadis ringkih ini. Sedangkan jeremy terlihat tenang karna sudah mendapatkan jawaban darimana luka lebam lea berasal yang dia lihat tadi

"lalu?" jeremy mecoba mendengarkan lagi

"lalu saat aku menceritakannya pada ayah dia mulai tidak percaya padaku dan tante terus mengarang cerita bahwa aku berbuat ulah padanya dan menuduhnya, ayah sangat marah padaku sejak saat itu aku tidak berani memberi tahunya"

"dan bebrapa bulan berlalu ayah mulai sakit keras dan tante olivia mulai menguasai semua aset dengan memaksa ayah menandatanganinya, ayah mulai menyadari bahwa dia salah selama ini dan menyesal kepadaku"

"beberapa minggu setelah ayah sakit, dia meninggal dengan sangat menyedihkan, hanya ada aku disisinya. Tante mengusirku dari rumah" lea sedikit gemetar dan genggaman tangannya mengeras.

"anak pintar, diusiamu yang masih kecil kamu berani menceritakannya pada kami dengan lantang" jeremy memeluk anak kecil di sampingnya itu yang sedikit terisak

Sambil menepuk lembut punggung lea dia berkata "tidak apa-apa paman akan merawatmu"

-----

"jadi seperti itulah aku mengadopsi lea sebagai anakku" jelas jeremy, alice mengangguk pelan

"paman, satu yang tidak aku mengerti, jadi apa hubungannya dengan pertengkaran lea tadi?"

"ya, sebenarnya setelah beberapa bulan lea tinggal bersama kami, dia tidak kalah berbakat dari leon dan menjadi seorang adik yang sangat manis bagi leon tapi jauh di hati gadis kecil itu masih memiliki ketakutan dan dendam terhadap olivia"

"pernah suatu waktu aku sedang rapat di salah satu restoran bersama klienku, aku mengajak leon dan lea.. mereka bermain diluar restoran"

"saat aku sudah akan pulang, leon menghampiriku dan mengatakan dia tidak bisa menemukan lea, kami mencarinya dan menemukan lea sudah terduduk gemetar di bawah salah satu meja disana" jelas jeremy, seakan kembali kekejadian beberapa tahun silam mata pria tua itu melembut

"kami segera membawanya pulang dan kata dokter dia mengalami trauma dia membutuhkan istirahat untuk tenang, sejak kejadian itu lea terus diam dan terbangun ditengah malam karna mimpi buruk"

"dia menangis dan selalu mencari leon ketika terbangun di tengah malam, lalu satu malam leon memberanikan diri menanyakan apa yang terjadi di hari itu pada lea"

-----

"lea, sebenarnya apa yang terjadi hari itu? Hari ketika kita sedang bermain petak umpet di restoran?" tanya leon kecil pada adik tersayangnya

"....."

"lea?! Aku adalah kakakmu, ceritakan semuanya padaku" tanya leon dengan sedikit bernada tinggi

"ta..tapi aku takut" suara lemah lea menjawab

"tidak ada yang perlu kamu takutkan, aku akan selalu melindungimu, bukankah kamu bilang aku kakak terhebat?" sambung leon yang dibalas anggukan lea. Perlahan gadis kecil itu mulai menceritakannya

"saat itu, ketika aku berlari ingin bersembunyi (dalam permainan petak umpet) aku menabrak seseorang dan itu adalah tante olivia" terang lea

Tante olivia? Oh aku ingat dia ibu tiri lea yang ayah ceritakan waktu itu.

"dia terkejut melihatku begitupula aku, dia mengira aku mengikutinya selama ini dan mengancamku bila aku menceritakan semua perbuatannya padaku dan tidak pergi menjauh darinya dia akan membunuhku" lea terlihat ketakutan dan memeluk leon, selama beberapa malam dia memimpikan dirinya yang dulu dipukuli dan disiksa olivia.

"apa!!.. siapa yang berani melakukan itu pada adikku! Aku tidak akan memaafkannya! Tenanglah lea papa dan aku lebih kuat daripada dia, kamu tidak perlu takut!"

"benarkah itu kak?!" dengan polosnya lea menjawab

"em! Tentu saja! Dan walaupun dia lebih kuat dari kamu sekarang jika kamu terus berlatih dan berlatih terus mulai sekarang pasti kamu yang akan mengalahkannya!"

"kakak akan mengajarimu, kamu tidak perlu takut"

"trimakasih kakak!" gadis kecil itu tersenyum senang

"kak, berjanjilah kamu dan papa akan selalu bersamaku apapun yang terajadi... aku hanya memiliki kalian sekarang, aku tidak ingin kehilangan keluarga keduakalinya"

"tentu saja, aku berjanji" kedua anak lelaki dan perempuan itu mengikat janji dengan kedua kelingking mereka yang berkaitan dengan polosnya.

Trimakasih kak, kamu memang kakak tampan terbaikku, tunggulah aku hingga aku benar-benar kuat dan aku akan melindungi kalian. Tidak akan kubiarkan siapapun mengganggu keluarga kita.

------

Jadi sebenarnya apa lea cemburu leon dekat denganku?

"paman apa lea cembur.."

"kamu bisa tanyakan padanya sendiri" jeremy menyela pertanyaan alice seakan mengerti apa yang ingin dikatakan gadis itu.

"maksud paman?" alice terlihat bingung, dia baru menyadari bahwa mobil klasik nan mewah ini berhenti di sebuah tempat yaitu nite bar.

"lea ada didalam sana, kamu bisa menanyakannya langsung"

Jadi ini yang paman maksud sebagai tempat yang ingin aku datangin, dan pria tua ini benar... aku harus menemui lea dan mengahiri kesalahpahamannya, aku mengerti dia mungkin berfikir aku seperti olivia yang hanya memanfaatkan leon seperti yang dialami ayahnya dulu.

"paman aku akan menemui lea, terimakasih atas penjelasanmu paman.. dan juga sebenarnya aku mempunyai sebuah hadiah untuk paman, lain kali aku akan mengirimkannya kerumah paman" kata lea dengan senyumnya yang manis.

"tentu alice, oya satu hal lagi yang harus kamu tau" henti jeremy dengan suara beratnya

"apa itu paman?"

"ini hanya antara aku dan kamu, bahkan leon belum mengetahuinya.."

Alice semakin penasaran dia menatap jeremy dalam, suasana seakan berubah sedikit mencekam

"apa ini tentang olivia? Apa yang terjadi padanya?" alice mencoba menebak

"ya.. ini tentang dia, disaat lea telah membulatkan tekadnya dan keberaniannya dia menemui olivia. Saat itu dia masih di usia sekolah menengah... dia membalaskan dendamnya" jeremy mencoba memperhalus kata-katanya agar alice tidak terkejut

Membalaskan dendamnya? Apa yang dimaksud paman lea membunuh olivia?

"jadi berhati-hatilah pada lea, meskipun aku tau dia hanya melakukan itu pada olovia saja sampai saat ini, namun tidak menutup kemungkinan dia akan melakukannya lagi bukan?" pria tua itu sedikit tersenyum jahat membuat alice semakin waspada

uhuk uhuk!"apa maksud paman dia akan melakukannya padaku? Tidak mungkin..." jawab alice ragu. Dia menutup pintu mobil itu perlahan dan dengan gugup memasuki nite bar,

Yang benar saja.. apa aku akan mati sebelum membalaskan dendamku sendiri oleh karna kecemburuan seorang adik pada teman kakaknya? Lebih baik aku segera menjelaskan semuanya pada lea.

"tuan sekarang bagaimana?" tanya pak hans pada jeremy

"kita pulang dan nikmati pertunjukannya" aku penasaran seberapa hebatnya gadis yang dipilih anakku ini.

avataravatar
Next chapter