145 KEHILANGAN

Setelah mendapat pesan dari Aisyah, Putra langsung saja menghubungi, tetapi, telepon itu sudah tak lagi tersambung. Berkali-kali ia coba, tidak juga. Padahal pemuda itu baru saja selesai mandi, ia tak melihat Aisyah di dalam apartemennya.

Ia jadi merasa kehilangan, dan segera menghubungi, tetapi polwan manis itu tak menjawab. Putra sangat khawatir, ia takut terjadi apa-apa pada Aisyah, meski pun tadi ia bilang, bahwa memutuskan untuk pulang karena sangat mengantuk.

Dengan cepat Putra memasang pakaian, lalu terburu-buru keluar. Ia berharap masih bisa bertemu dengan gadis itu. Tetapi, selang waktu cukup lama.

Putra menghembuskan nafas berat berkali-kali.

Ia bahkan menghempaskan pintu apartemen, dan tak sengaja menabrak seorang pria yang berjalan menuju apartemen sebelah.

"Maaf."

Putra menundukkan kepala pada pria yang tak terlalu ia lihat wajahnya itu. Pikirannya sedang tidak fokus.

"No problem," jawab si pria itu juga tak terlalu memedulikan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter