144 PENJELASAN

Aisyah menghentikan langkah tepat di depan pintu. Ia kemudian berbalik. Posisi sulit kembali menerjang dirinya. Kali ini harus dihadapkan dengan Kinan.

Hingga Aisyah akhirnya memutuskan mengirimi Putra sebuah pesan.

[Gue balik duluan, Tra. Ngantuk banget, handphone juga low, entar lagi mati. Jadi loe ngerti aja, ya. Bye!]

Selesai terkirim, ia pun menonaktifkan ponsel. Lalu memasukkan ke dalam saku celana.

Perlahan Aisyah berjalan mendekati Kinan. "Sepertinya ini perlu kita luruskan. Gue nggak mau ada salah paham di antara kita."

Kinan kembali duduk, namun Aisyah tetap berdiri. Jujur, kepalanya mulai sempoyongan. Semalam tak tidur rasanya benar-benar membuat kondisi tubuhnya mulai tak stabil. Tetapi, permasalahan ini harus segera diselesaikan. Jika tidak, akan menjadi penyakit lain buatnya.

"Silahkan duduk."

Barulah Kinan mempersilahkan dirinya duduk. Aisyah perlahan duduk di sebelah Kinan, kepalanya tadi sedikit berputar. Namun, ia tetap harus kuat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter