webnovel

Goddess Of The Moon

Semua berawal dari sang putri yang membeli sebuah sekolah kerajaan dan mengajar disana. Saat itulah hari-harinya yang biasa menjadi lebih berwarna saat bersama dengan murid-murid yang ada didalam blacklist sekolah. Berbagai emosi ia rasakan saat bersama dengan mereka. Entah itu bahagia, takut, marah, sedih, bahkan....cinta.

unaueno · Teen
Not enough ratings
6 Chs

Lemari

"Kenapa tidak dibereskan?" Tanya nyx saat ia baru saja masuk ke dalam kamarnya. Ia lihat kalau jason belum membereskan barang bawaan mereka.

"Tidak ada lemari!" Jawab jason dengan polos.

"Aku akan menanyakannya pada kakak nanti! Berikan aku teh, sebentar lagi aku kembali mengajar!" Ujar nyx sambil duduk dikursi panjang yang tersedia dalam kamarnya. Jason pun segera menyiapkan teh untuknya.

Tak lama kemudian dia datang dengan segelas teh hangat untuk nyx. "Ada beberapa surat cinta untukmu diatas meja!" Ujarnya sambil memberikan teh itu.

"Aku akan membacanya nanti!" Nyx meminum teh buatan jason sampai tak tersisa.

Dia berdiri lalu pamit kembali mengajar. Sebenarnya masih ada waktu sampai kelas kembali dimulai, tapi tak masalah 'kan kalau dia berjalan-jalan sebentar.

"Tunggu sebentar!" Pinta murid laki-laki yang sedaritadi menunggu nyx keluar dari ruangannya.

"Ada urusan apa?" Tanya nyx dingin setelah ia tau siapa murid itu. Matt.

"Jadilah kekasihku!" Ujar matt dengan lantang, tentu saja murid yang lewat pun segera melihat apa yang terjadi.

"Kau gila? Kembali ke kelasmu! Jam istirahat sebentar lagi selesai...dan lupakan mengenai perasaanmu padaku! Entah itu sungguhan atau tidak, tapi itu menjijikkan!"

Dia agak heran, apa yang sebenarnya matt pikirkan saat ia meminta nyx menjadi kekasihnya.

Bukannya bahagia, dia justru merasa jijik. Apa semudah itu mencintai seseorang yang bahkan tak kau kenal?, pikir nyx.

Setelah berkata seperti itu, nyx pergi meninggalkan matt sendiri yang masih berdiri membisu.

"Sudah kubilang! Setampan apapun kau, nyx pasti menolak! Dengan melihatnya saja kita sudah tau kalau seleranya bukan orang sepertimu!" Ujar salah satu temannya yang tiba-tiba muncul dari balik tembok.

Ada 3 orang yang muncul. 2 laki-laki dan 1 perempuan yang terlihat seperti sudah tua. Kenapa? Karena dandanannya itu benar-benar tebal dan tidak cocok.

"Lalu kenapa menyuruhku?!" Tanya matt kesal.

"Hei! Aku hanya bercanda, tapi kau menanggapinya dengan serius! Kupikir kau memang menyukainya, jadi kubiarkan saja!" Jawab temannya tak kalah kesal.

"Sudahlah~ ayo kembali ke kelas!" Ajak teman perempuannya.

»»————>❁❁❁<————««

"Apa dia sering melakukannya?" Tanya nyx pada muridnya. Kini dia sedang mengajar pelajaran seni, tapi ada 1 murid laki-laki yang sedang tidur dengan damainya.

"Dia selalu seperti itu! Bangun saat jam pelajaran selesai!" Jawab ketua kelas.

"Begitukah? Abaikan saja, kita mulai pelajarannya!" Ujar nyx yang segera memulai kegiatan mengajarnya.

2 jam kemudian jadwal pelajarannya pun selesai. Murid yang lain sudah kembali ke asrama, kecuali murid laki-laki yang sedang tidur. Nyx melarang mereka untuk membangunkannya.

Sambil menunggu murid itu bangun, nyx melukisnya dikanvas kosong yang tersedia. Lagipula ini jam terakhir, jadi tak apa jika muridnya tidur lebih lama disini.

Entahlah, nyx hanya merasa ada masalah yang menimpanya.

"Bangunlah!" Titah nyx yang menggerak-gerakkan tubuh muridnya. Dia sudah selesai melukis murid itu.

"Eungghh..." Murid laki-laki itu akhirnya bangun.

"Astaga!!" Lanjutnya karena terkejut melihat nyx ada dihadapannya.

"Lanjutkan dikamarmu saja!" Titah nyx kemudian berdiri dan menyerahkan hasil lukisannya.

"Lain kali, jangan tidur saat jam pelajaran!" Lanjut nyx sambil tersenyum. Dia meninggalkan murid itu sendiri bersama dengan hasil lukisannya.

Nyx berjalan menuju ruangannya. Hari hampir malam, nyx agak malas kembali ke ruangannya. Dia ingin berkeliling, tapi jam malam sebentar lagi.

Jika dia keluar saat jam malam, yang ada dia dalam masalah. Baik siswa maupun guru, tidak diperbolehkan berkeliaran lebih dari jam 9 malam.

Mau tak mau ia kembali ke ruangannya.

"Rhyst sudah mengirimkan lemari dan meja rias tadi!" Sambut jason saat nyx barusaja masuk ke dalam.

Nyx meminum teh yang ada diatas meja, tentu saja itu untuknya. "Kau tidur duluan saja! Jangan tunggu aku!" Titah nyx yang tiba-tiba bersikap dingin.

"Perubahanmu itu! Aish~" Jason ingin mengomel namun ia urungkan karena nyx menatapnya tajam.

"Iya iya aku tidur!" Lanjutnya kemudian masuk ke dalam kamar untuk tidur.

"Benar juga! Surat cintanya!" Ujar nyx yang teringat sesuatu.

Ia mencari surat cinta yang dikirimkan entah dari siapa, dia penasaran dengan isinya.

"Kenapa sebanyak ini? Mereka memang bodoh! Bukannya belajar dengan sungguh-sungguh, malah sibuk mengejar cinta gurunya!"

Nyx lihat surat cinta untuknya itu cukup banyak, padahal dia masih baru disini. Dia mulai membacanya satu persatu, hanya ada beberapa yang menurutnya layak mendapat surat balasan.

-Aku melihatmu yang sedang mengajarkan senjata pada murid kelas D! Teknik yang kau gunakan berbeda sekali dengan guru theo! Bisakah kau mengajariku? Gayamu sangat keren saat memanah!-

-Lukisanmu bagus! Aku ingin kau melukis sungai, aku suka sungai! Itu bisa menjernihkan pikiran saat melihatnya.-

-Guru bodoh! Padahal kau hanya membenarkan posisi, tapi sampai membuatku gemetar saat ada didekatmu!-

Hanya ada 3 surat yang dapat dia balas. Yang pertama itu dia tidak tau siapa yang memberikan, yang kedua jelas sekali kelas yang tadi, dan yang terakhir corben.

"Enak saja aku dibilang bodoh!" Ujar nyx tak terima. Dia segera membalasnya.

Esok pagi akan dia berikan langsung pada si pengirim surat. Untungnya mereka memberikan nama dan kelas diujung surat, jadi mudah untuk mencari mereka.

-Aku tau aku keren! Tunggu giliran kelasmu kuajar ya!-

-Aku akan melukisnya khusus untukmu, tapi kau juga harus melukiskan sesuatu untukku!-

-Mati saja sana!-

Itulah yang dia tulis dikertas si pengirim surat sebagai balasannya.

Dia baru sadar kalau kepribadiannya berganti terlalu cepat. Sebelum ke ruangan dia baik-baik saja, saat diruangan menjadi dingin, dan saat membaca surat cinta dia jadi agak antusias.

"Apa-apaan kepribadianku ini?" Tanyanya malas.

Dia menaruh surat yang sudah dia balas dilaci mejanya dan pergi tidur.

Didalam kamar, dia lihat kalau jason sudah tertidur pulas. Yah dia sebenarnya agak aneh jika tidur diranjang yang sama dengan jason.

Awalnya memang tak apa, tapi semakin dipikirkan dia semakin sadar. Dulu memang sering ia lakukan, tapi sekarang mereka sudah dewasa. Agak risih jika berbagi ranjang dengannya.

Maka nyx memutuskan untuk tidur dikursi. Sebelum tidur, dia membawa 1 bantal untuknya dan tanpa mengganti pakaian dia segera terlelap.

»»————>❁❁❁<————««