Metta menjulurkan tangannya yang kemudian digenggam oleh Gaara dengan erat. Baru kali ini Metta merasa menemukan seorang teman. Siapa yang menyangka seorang pria entah berada dimana sebelumnya memiliki nasib yang sama dengannya.
"Kita sama-sama gak punya orang tua Metta, bedanya hanya orang tuaku masih hidup tapi aku tidak pernah melihat mereka." Metta mengangguk dan Gaara tersenyum tipis lalu menunduk sejenak.
"Apa itu sebabnya, ketika papa kamu meninggal kamu gak datang?" tanya Metta. Gaara tersenyum.
"Siapa yang cerita? Fabian?" Metta mengangguk.
"Aku datang, tapi setelah dua hari. Aku punya meeting penting."
"Apa lebih penting dari kematian papa kamu?" Metta mengerutkan keningnya keheranan.
"Apa dia pernah datang untukku? Aku dengar waktu aku lahir dia bahkan gak ada disana," jawab Gaara santai sambil menggeleng.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com