webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

347

Metta menjulurkan tangannya yang kemudian digenggam oleh Gaara dengan erat. Baru kali ini Metta merasa menemukan seorang teman. Siapa yang menyangka seorang pria entah berada dimana sebelumnya memiliki nasib yang sama dengannya.

 

"Kita sama-sama gak punya orang tua Metta, bedanya hanya orang tuaku masih hidup tapi aku tidak pernah melihat mereka." Metta mengangguk dan Gaara tersenyum tipis lalu menunduk sejenak.

 

"Apa itu sebabnya, ketika papa kamu meninggal kamu gak datang?" tanya Metta. Gaara tersenyum.

 

"Siapa yang cerita? Fabian?" Metta mengangguk.

 

"Aku datang, tapi setelah dua hari. Aku punya meeting penting."

 

"Apa lebih penting dari kematian papa kamu?" Metta mengerutkan keningnya keheranan.

 

"Apa dia pernah datang untukku? Aku dengar waktu aku lahir dia bahkan gak ada disana," jawab Gaara santai sambil menggeleng.

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com