webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

234

Gaara kesal dan marah lalu langsung keluar dari dapur berjalan cepat ke arah kamar. Metta tidak berkata apapun dan hanya memandang punggung Gaara menghilang dari balik dinding. Fabian yang masih berada di dapur, menolehkan kepalanya melihat Metta yang setengah menunduk. 

 

 

Metta lalu berbalik lagi dan melanjutkan membuat sarapan. Dan Fabian yang seolah ingin menghibur, kemudian mendekati Metta.

 

 

"Pak Syailendra gak suka melihat kamu disakiti oleh keluarga kamu seperti itu," Fabian mencoba memberi alasan atas tindakan bosnya. Metta berbalik dan tersenyum pada Fabian.

 

 

"Aku bisa mengatasi masalahku sendiri kok, dia gak perlu khawatir. Aku baik-baik aja," balas Metta sambil tersenyum. Fabian membalas senyuman Metta sambil mengangguk.

 

 

"Aku percaya kamu gadis yang kuat, tapi masalahnya pak Syailendra ingin melindungi kamu,". Metta mendengus tertawa kecil.

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com