webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

192

Metta tidak diperbolehkan keluar dari griya tawang yang sudah dibeli oleh Gaara sebagai hadiah ulang tahunnya. Ia masih terus menangis beberapa saat dipelukan Gaara, hingga akhirnya Gaara melepaskannya. Metta tidak lagi mau bicara dan malah merebahkan dirinya di sofa yang didudukinya sembari meringkuk. 

Metta terus menangis dan terisak. Gaara hanya bisa melihatnya saja tanpa berbuat apapun. Hingga ketika Metta lelah, ia pun tertidur menyamping dengan telapak tangan dijadikan alas bagi wajahnya. 

Gaara yang baru keluar dari dapur, melihat Metta sudah tertidur akhirnya menghampiri dan duduk di dekat kepalanya. Sambil membelai rambut Metta, Gaara memberi perintah pada Fabian.

"Pindahkan semua barang-barangnya kemari besok, dan beri dia pengawalan 24 jam," ujar Gaara sambil membelai rambut Metta tanpa melihat pada Fabian.

"Baik pak, ada lagi yang bapak butuhkan?" tanya Fabian berdiri di depan Gaara. Gaara menaikkan pandangannya melihat Fabian.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com