webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

165

Metta tidak pernah begitu punya pengetahuan pada dirinya sendiri. Ia kurang perhatian pada tubuhnya, kulitnya atau apa yang dia suka, tidak suka. Metta tidak pernah punya waktu untuk mengeksplorasi dirinya. Ia tentu tidak tau dimana titik sensitif nya ketika disentuh. Memang ini bukan pertama kalinya ia berhubungan dengan pria, tapi Gaara adalah pria yang mengambil keperawanannya dan menyentuhnya pertama kali.

Sekarang pula Gaara adalah pria pertama yang menemukan titik paling sensitif di tubuh Metta. Titik itu tak lain terdapat di telapak tangan Metta. Entah bagaimana Gaara bisa terpikir menemukan hal-hal seperti itu pada Metta. Kini ia masih sedang menggoda Metta dengan mengecup telapak tangannya berkali-kali.

"Ternyata bagian sensitif kamu ada di telapak tangan ya, hhmm...menarik," ujar Gaara menggoda Metta. Metta bahkan mencoba mengepalkan jemarinya tapi Gaara menghalanginya dengan menarik keatas jari-jarinya. Ia masih terus mencium untuk menggoda Metta.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com