webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

163

Rasanya baru kemarin rasanya Metta lolos dari maut karena bertahan diri di hutan sendirian. Ia masih berusaha melupakan rasa sakit dan trauma akibat kelaparan yang luar biasa saat itu. Metta menutup matanya sejenak saat ancaman Gaara itu keluar dari mulutnya. Ia diingatkan bagaimana Gaara bisa tidak mampu mengendalikan emosi nya dan bertindak diluar nalar. 

Ketika Metta membuka matanya lagi, mata Gaara masih berkaca-kaca melihat Metta. dia mengancam tapi dengan mata yang lebih tersirat sedih dan terluka. Dan perasaan Metta seolah menjadi berbeda ketika melihatnya.

"Aku gak segan-segan menyiksa kamu, jangan pernah buat aku marah" tambahnya lagi. Suaranya pelan dengan nada rendah yang mengancam dan itu membuat Metta menjadi takut. Memancing kemarahan Gaara adalah hal terakhir yang seharusnya dilakukan Metta. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com