webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

109

Ferdy tak ragu membawa Sisca keluar dari restoran dan membatalkan makan malam mereka. ia tak perduli Baron sudah mendelik keras dan memandang dengan pandangan ingin membunuh sekalipun. Ia meresikokan dirinya untuk menolong Sisca yang baru saja dikenalnya. Baron bukan orang yang bersahabat dengan orang seperti Ferdy. Dan kini Ferdy berada dalam daftar tertinggi orang yang akan ia buru.

Sisca tak bicara apapun selain ikut terus memegang lengan Ferdy sampai ke parkiran dan dibukakan pintu mobil. Ia masuk setelah diberikan tas tangan oleh Ferdy. Perasaan tak enak langsung menyelimuti perasaan Sisca setelah kejadian itu. Ferdy juga langsung menjalankan mobil dan tak bicara apa-apa.

"Maafin saya, A. Saya benar-benar gak tau kalo Baron ternyata ada disana," ujar Sisca dengan nada sedih. Ferdy menggelengkan kepalanya.

"Bukan salah Sisca kok. Kita sama-sama gak tau dia ada disana. Gak pa-pa, yang penting Sisca baik-baik aja kan?" Sisca mengangguk sambil tersenyum tipis.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com