BAB 7

Wahh...wangi sekali masakan ibu...

Ayo.....cepat bu,,,

Aku sudah lapar..

Ibu tersenyumm

Iya....sabar ya..

Sebentar lagi ya yun shu..

Bagaimana hari pertamamu di sekolah hari ini yun shu???.

Em..menyenangkan ibu...

Aku juga sudah dapat teman baru..

Namanya Hima..

Syukurlah,,,ibu lega mendengarnya..

Apa Naoki baik padamu di sekolah???

Em....iya..tentu saja bu...

Aku terpaksa berbohong pada ibu...

Maafkan aku ibu...

Aku tidak ingin ibu terbebani karena aku dan naoki tidak akur...

Aku sudah mandi dan ganti baju...

Kulihat jam di kamar sudah menunjukkan pukul 7 malam..

Naoki belum juga pulang..

Orang rumah pasti khawatir karenanya..

Aku segera turun dan duduk di meja makan..

Ibu sudah menghidangkan banyak makanan lezat di atas meja..

Wajahku sumringah di hadapan semua makanan ini..

Makanlah yun shu..

Baik bu..selamat makan...

Baru saja aku mau mencicipi makanan lezat ini..

ibu memotong..

Yun shu,,,coba kabari Naoki..

Kenapa dia belum pulang juga...

Apa dia sudah makan di luar?

Tenanglah sayang

Naoki sudah dewasa..

Dia bisa mengurus dirinya sendiri..

Dia sudah terbiasa mandiri...

Ayah berhasil menenangkan ibu..

Setelah itu kami makan dengan hikmat..

Suasana rumah tampak hangat..

Andai saja naoki juga ikut merasakan kehangatan ini...

Setelah selesai makan,,

Aku membantu ibu membereskan meja makan..

Yun shu,,,nanti saat naoki pulang tolong siapkan makanan untuknya.

Temani juga dia makan...

Kalau ibu yang melakukannya kemungkinan besar dia tidak akan mau..

Pasti selama ini dia kesepian...

Dia lebih sering makan di luar atau makan makanan instan..

Mengertilah perasaannya ya..

Ibu yakin,,,dia sebenarnya anak yang baik..

Hanya saja dia kesepian..

Luluhkanlah hatinya dengan kehangatan yun shu..

Seorang anak yang tumbuh tanpa ibu pasti menjadi anak yang keras karena tidak merasakan kelembutan seorang wanita...

Perlakukanlah dia seperti ibu memperlakukanmu saat kau kecil hingga dewasa seperti sekarang ini.

Dia hanya seorang anak yang rindu dan butuh kasih sayang..

Apa..kau mengerti yun shu???

Hmm...iya bu..

otakku mencooba meyerap semua perkataan ibu..

Jangan lawan dia dengan kekerasan,,

Itu hanya akan membuatnya menjadi batu.

Buat dia agar merasa dia tidak sendiri di dunia ini..

Dia hanya butuh sandaran...Dia adalah sosok yang rapuh di dalam namun tegar di luar

Mungkin dia hanya mencoba terlihat kuat dan tegar saja..

Jika kau sabar dan terus memperhatikannya..

Ibu yakin...

Ia akan luluh dan baik padamu..

Kata kata ibu membuatku sadar...

Betapa kesepian selama ini..

Dia pasti menderita dan hanya bisa memendam semuanya sendirian..

Aku akan mencobanya..

Aku akan mencoba mengetuk pintu hatinya yang sudah lama tertutup rapat..

Iya ibu...akua akan mencoba melakukan yang ibu minta..

Benar saja..

Jam 11 malam kudengar suara motor Naoki,,

Ia baru saja pulang sepertinya...

Aku bergegas turun ke bawah untuk menyambutnya..

Tepat saat Naoki membuka pintu aku sudah ada di hadapannya..

Wajahnya agak kaget melihatku..

Terlihat dari ekspresinya .....

Kak Naoki...selamat datang..

Dia hanya berlalu dan mengacuhkanku...

Aku mengikutinya dan mengejarnya dari belakang..

Lalu aku meraih lengannya dengan cengkraman kecil...

Kak...tunggu..

Ia menghentikan langkahnya...

Lalu balik menatapku

Apa yang kau lakukan...

Apa Maumu Hahhh!!!!

Kali ini aku tidak akan gentar walau ia memarahiku...

Makanlah dulu kak..

Kakak pasti lapar...

Aku akan menyiapkannya..

Aku tidak lapar!!!!

Tidak...kakak harus makan...!!!