BAB 6

Hei berhenti .

Naoki menatapku sinis...

Hei..gadis korea ini cantik juga..

Salah satu temannya mulai menggodaku.

Boleh juga...

Hei...ini adik tiriku...

Naoki membuka identitasku di hadapan temannya yang menggodaku

Apa??!!!!!!

Adikmuuuu..

Iya..adik yang mengincar harta ayahku..

Seenaknya saja mulutnya melontarkan kata fitnah itu..

Aku mulai memanas...

Kukepalkan tangan dan kuarahkan pandagan tajam padanya...

Apa???!!!!!Kau marah

hahahhahaha..

Ia hanya terus meledekku alih2 takut...

Aku berusaha meredam emosi..

Aku tidak boleh membuat onar di hari pertamaku di sini..

Ibu pasti sedih kalau ini terjadi..

Aku..mau lewat kak naoki..

Tolong biarkan aku pergi..

Baiklah...lewat saja..

Tapi ikat dulu tali sepatuku..

Heishhh..bajingan ini..

Dia memintaku mengikat tali sepatunya di depan teman temannya..

Aku tidak punya pilihan lain

Aku pasrah dan menurut saja kali ini..

Aku berjongkok dan mulai mengikat tali sepatunya..

Ia pasti tersenyum puas membuatku seperti ini..

Teman2nya juga pasti menikmati hal seperti ini..

Sedangkan aku tertindas dan menahan malu di saat bersamaan..

Harga diriku benar2 di rendahkan dan di jatuhkan..

Naoki....dia lebih cocok jadi babumu daripada adikmu..

Mulut miyaki itu benar2 pedas...seenaknya saja mengataiku seperti itu...

Aku selesai mengikat tali sepatunya dan bangkit berdiri...

Sudah kak...

Hem...Kalau begitu pergilah..

Terlihat sekali wajahnya puas sudah menjahiliku...

Aku dan Hima sudah menjauh dari kerumunan Naoki dan kawan kawannya..

Aku sudah bisa bernafas lega..

Fiuhhhhhhhhh

Ku hembus nafas dalam dari diafragma...

Yun shu..apa kau baik2 saja???

Iya...Hima...aku tidak apa apa..

Huhhh...sial sekali kau punya kakak tiri seperti dia..

Hari ini memang berat karena ulah Naoki padaku tadi..

Tapi hari ini juga mengasikkan..

Suasana sekolah ini menyenangkan..

Aku mudah berbaur dan sudah mendapat teman...

Tidak sesulit yang kubayangkan ternyata..

Jam demi jam berlalu...

Sekolah akhirnya selesai...

Kami semua keluar kelas dan bergegas pulang..

Dari jauh,,,

Aku sudah melihat "ayah" menunggu untuk menjemputku di depan..

Aku dan ayah saling tersenyum..

Saat aku berjalan dan lari kecil menuju padanya

Naoki lewat dengan memacu motor cukup laju..

Helmnya di tutup...

Dia juga mengabaikan ayahnya yang memandangnya..

Aku melihatnya semakin jauh..

Hanya punggungnya saja yang tersisa untuk di lihat sebelum hilang sepenuhnya di ujung jalan..

Dia pasti akan lebih membenciku karena ini...

Dia pasti berfikir aku merebut ayahnya..

Berfikir seperti itu membuatku menarik nafas lebih dalam..

Hari hariku disini pasti akan sangat berat karena amarah Naoki..

Aku masuk ke dalam mobil...

Ayah..kenapa tidak ajak kak Naoki juga tadi??

Dia anak laki laki..

Pasti malu jika masih di jemput...

Dia lebih menyukai motor besarnya..

Aku dan ayah lalu berbincang2 tentang yang terjadi hari ini di sekolah

Tapi tentang aku dan Naoki tadi tentu saja aku sembunyikan..

Ayah pasti marah kalau tahu kelakuan Naoki tadi di sekolah..

Aku dan ayah sudah sampai di rumah..

Anehnya...Naoki belum,,,

Padahal dia sudah lebih dulu dari kami tadi saat pulang..

Harumnya masakan ibu sudah tercium dari luar..

Membuat keroncong perutku yang lapar semakin menjadi jadi..

Aku dan ayah segera masuk ke rumah...

Ibu.....

aku sontak saja langsung memanggillnya setelah sampai di rumah..

Aku berlari ke dapur lalu memeluk ibu dari belakang yang sedang memasak..