webnovel

Bertemu

"By the way, lu kenapa deh? masa baru begini udah nyerah aja? ngak kaya biasanya semangat 45 buat cerai." Angel membuka percakapan diantara keduanya.

Celine menatap mata temannya dengan tajam. "Kalau udah tau diem aja, lagian males banget usaha yang gue lakuin ngak membuahkan hasil sama sekali," ujarnya dengan pasrah dengan wajah yang sangat mewakilkan perkataannya itu.

"Ck! ngak seharusnya lu nyerah sih, noh suami lu aja enak banget jalan sama cewe lain." Angel tersenyum sinis.

Celine menatap kearah sebrang sana dan masih ada Danny dengan perempuan yang dimaksud oleh Angel itu.

"Terus gue harus apa lagi? Ayah sama Ibu aja udah cape banget ngadepin kelakuan gue yang ngak bermutu," pasrahnya.

Angel memberikan seringaian kepada Celine, sedangkan yang ditatap nampak gugup dan melirik ke sekitarnya.

"Kenapa? ada siapa lagi?" tanyanya.

Angel memberi gestur kepada Celine untuk mendekat kepadanya, "Buruan!"

Celine mendekat kearah sahabatnya ini dan Angel langsung mengarahkan mulutnya ketelinga Celine.

"Pacaran aja sama Aldo, gue yakin pasti kalau ketauan langsung cerai lu sama Danny," bisiknya.

Angel tersenyum puas akan perkataannya yang langsung disambut tamparan kecil dari Celine.

"Jangan belajar untuk gila deh!"

"Gila sesekali juga ngak ada masalah, kalau dia bisa kenapa lu engga? Jangan diem aja, kalau kaya gitu gimana lu mau berhasil?"

Celine membuang nafasnya kasar, "Bukan perihal menang atau kalah, tapi masa iya gue ngelibatin orang lain dimasalah ini yang udah jelas ngak ada kaitannya sama dia? gue ngak mau jadi jahat begitu."

"Ngak ada kaitannya? jelas ada lah, dulu kan lu yang bilang sendiri ke bokap lu kalau Aldo nyatain perasaannya tapi apa yang terjadi setelahnya? lu malah dinikahin sama di Danny-danny itu kan."

Celine tidak menyalahi perkataan frontal dari Angel karena memang uncapannya itu benar adanya, tapi tetap saja dirinya terbilang sangat jahat jika harus melibatkan Aldo didalam permasalahannya apalagi hanya untuk masalah perceraian.

"Apalagi lu bilang sempet udah ada interaksi lagi sama Aldo kan? itu bisa jadi awal yang bagus," timpal Angel.

"Iya awal yang bagus buat dikasih omelan," sela Celine.

"Oh iya ya, duh gue lupa. Pokoknya seharusnya kalau dia bisa jalan sama cewe lain lu juga harus lakuin." Angel menyuap nasi goreng miliknya.

Celine nampak termenung mendengar saran yang diberikan oleh Angel.

"Serius deh yang gue takut disini nanti gimana kedepannya kalau Aldo tau gue cuman manfaatin dia buat masalah pribadi gue, pasti bakalan kecewa banget." Celine mengusak rambutnya dengan kesal.

"Masalah itu biasa diatasi nantinya dan ada banyak solusinya, lu bisa bilang ke dia awal mulanya dari lu dijodohin itu apa sebenernya."

"Kalau cuman ngomong doang mah gampang, tapi pas udah kejadian pasti ngak bakalan bisa ngomong begitu," kata Celine dan Angel mengangguk setuju.

"Bener juga omongan lu."

Celine menatap nasi goreng yang baru dimakan setengah olehnya tanpa minat sama sekali. Helaan nafas terus keluar dengan kasar, dirinya sudah cukup lelah dengan drama pernikahannya.

"Lagian lu udah dikasih tau belum sih sama Om dan Tante alasan kenapa lu dinikahin?" tanya Angel yang langsung mendapat respon gelengan kepala dari Celine.

"Kalau gue tau juga pasti ngak bakalan begini dan solusinya bisa langsung dicari," jawabnya.

"Apa karena jabatan?"

Celine menggeleng, "Engga, buktinya dia biasa aja tuh ngak ada yang berubah."

"Hm, maybe aset keluarganya sebagian ke keluarga lu?"

"Aset ya? kalau iya seharusnya Ayah udah teriak-teriak tapi biasa aja dan orang kantor ngak ada yang bilang ke gue."

"Oh apa karena balas budi?"

Alis Celine terangkat, "Balas budi? dalam hal apa balas budi?"

"Ya mana gue tau, bisa aja kaya orang tua lu sempet dibantu sama keluarganya Danny? who knows kan."

Celine dibuat terdiam oleh ucapan Angek barusan, apa mungkin orang tuanya melakukan perjodohan ini karena balas budi? kalau memang benar dalam hal apa orang tuanya sampai balas budi dengan melibatkan anaknya.

"Tapi kayaknya engga deh, kalau balas budi seharusnya pasti bilang sama lu kan karena biar gimanapun lu juga harus berpendapat. Apa karena ngak mau lu sama Aldo?"

"Kalau ucapan lu barusan 50% bener sih, Ayah gue selalu bilang kalau gue ngak boleh sama Aldo entah apa alasannya."

Angel menepuk kedua tangannya, "Disini bisa jadi masalahnya, Aldo cuma karyawan biasa dan pasti Om ngak mau anak satu-satunya nikah sama orang biasa."

"Ck! alasan klasik udah kayak dinovel-novel aja, lagian kalau karyawan biasa kenapa deh? yang penting dia kerja ngak pengangguran," sahut Celine agak sedikit kesal jika memang kedua orangtuanga berpendapat seperti itu.

"Ey ngak bisa gitu, mindset yang lu punya beda sama orang tua lu."

"Beda gimana? mereka aja yang aneh kalau misalnya punya pemikiran begitu."

"Eits mohon maaf sebelumnya, Celine keluarga lu itu orang berada dan udah pasti orangtua lu ngak mau anaknya dapet pasangan yang biasa aja."

Celine nampak sangat kesal sekarang, apa yang dikatakan oleh Angel memang terdengar sangat rude namun itu bisa menjadi pemikiran yang benar.

Apa mungkin kedua orangtuanya seperti itu?

"Kalian berdua makan disini?"

Celine dan Angel langsung menoleh kearah lelaki yang memanggil keduanya. Celine merutuk didalam hati ketika melihat lelaki yang saat ini berada di hadapannya.

Angel tersenyum dengan canggung, "Hai Aldo, lama ya ngak ketemu."

Celine membuang pandangannya kearah lain, suasanya sangat canggung dan seketika semua percakapannya dengan Angel barusan langsung terngiang kembali.

Ada sedikit perasaan tidak enak didalam hatinya, namun dirinya juga belum tahu bahwa praduga ini memang benar atau tidak.

Namun Celine juga tidak bisa dengan mudah melupakan praduga itu.

"Celine? kamu disini?"

Celine menahan nafasnya seketika, dirinya tidak berani menatap kearah lelaki lain yang memanggilnya. Angel seketika menganga tidak percaya dengan insiden tidak terduga ini, dirinya menatap kearah Celine yang tengah memalingkan wajahnya itu.

Celine meremat kedua tangannya dibawah meja, situasi yang sama sekali tidak pernah dirinya harapkan.

Aldo dan Danny bertemu untuk pertama kalinya.

Dengan wajah yang sangat canggung Celine menatap dua orang itu atau lebih tepatnya tiga orang beserta dengan perempuan yang datang dengan Danny.

"Hai, kita ketemu lagi," sapanya dengan sangat canggung.

Celine memberikan senyum canggungnya dan lambaian tangan kepada mereka serta kaki yang berada dibawah meja menendang kaki Angel.

Angel menelan ludahnya kasar, jangankan Celine yang kaget dirinya juga sama kagetnya.

"Hai guys, kalian ada disini juga? ngapain?" tanya Angel basa-basi, sedangkan Celine didalam hati sudah merutuk tiada henti.

TBC.