webnovel

Kena Lagi

"Hai guys, kalian ada disini juga? ngapain?" tanya Angel basa-basi, sedangkan Celine didalam hati sudah merutuk tiada henti.

Celine menatap ketiga orang yang tengah berdiri didepannya dengan senyuman super canggungnya.

Aldo menatap kearah Danny dan perempuan disampingnya dengan ekspresi yang cukup sulit dimengerti.

Angel tertawa dengan canggung dan segera bangkit dari duduknya. "Aduh lupa kenalin ini anak temen Ayahnya Celine, Do."

Celine membuang nafasnya dengan sangat kasar, kenapa juga posisinya harus ada Aldo juga sekarang.

Aldo menoleh kearah Danny dan tersenyum lalu menyodorkan tangannya. "Kenalin Aldo temennya mereka berdua," katanya.

Danny menyambutnya dengan senyum ramahnya. "Danny," balasnya.

Celine berdiri dari duduknya diikuti dengan raut wajah penuh tanya dari teman seperjuangannya.

"Eh udah malem, gua pulang duluan ya dah ngantuk." Perkataannya mengarah kepada tiga orang didepannya, Angel langsung mengangguk menyetujui dan ikut berdiri.

Tanpa menunggu balasan dari mereka, Celine dan Angel langsung bergegas pergi setelah membayar makanan mereka.

Keduanya langsung segera pergi dari warung nasi goreng dengan terburu-buru, padahal sebelumnya Angel nampak sangat semangat ketika membicarakan Danny tetapi ketika berhadapan langsung nyalinya seketika langsung hilang entah kemana.

Celine menoleh kearah Angel dengan wajah kesalnya, "Lu jangan sokap bisa ngak sih? gue yang malu liat kelakuan lu, malah nyengir terus tu bibir," dumel Celine.

"Ya buat mencairkan suasana, abisnya tegang banget kan gue jadi kaya orang bodoh disitu ngeliatin kalian berempat!"

"Yaampun nambah masalah aja deh heran banget gue sama diri gue sendiri, sial banget kayaknya."

Angel langsung tertawa mendengar keluh kesah dari Celine. "Emang sih, hidup lu kayaknya sial Mulu semenjak ngaku ke bokap waktu itu," timpalnya.

"Iya kan! kalo gue bisa muter waktu ke masa itu juga gua ngak mau bilang ke Ayah, bikin gua muak tinggal sama manusia super absurd kayak sih Danny."

"Kesel banget kayaknya kalo bahas dia ya, kita bahas yang lainnya aja deh."

Celine mendelik kearah Angel, "Mau bahas apa lagi? gue beneran ngak ada minat sama apapun."

"Shit! gue lupa basa-basi nanya siapa cewe yang sama suami lu itu!"

Celine memutar bola matanya malas, "Gue beneran ngak peduli sama sekali, tenaga gue juga udah habis buat nyusun rencana apa lagi."

Angel langsung ikut pasrah mendengarnya dan segera menepuk pundak temannya dengan cukup kencang.

"Gapapa, lu ada gue sama yang lainnya. Kalo emang udah capek banget bilang sama gue biar gue yang ngomong sama Om dan Tante."

Jujur saja mendengar perkataan Angel membuat Celine merasa sedikit tersentuh, karena biar bagaimanapun dia harus ingat bahwa dirinya masih memiliki teman yang sangat supportif dirinya.

***

Celine sedikit merasa was-was pagi ini, dirinya sudah sangat siap untuk pergi kekantor namun hatinya terasa tidak mengenakkan.

Semalam ia sama sekali tidak berfikir untuk pulang kerumah dirinya dengan Danny, yang ada mereka akan bertengkar untuk kesekian kalinya.

Jadilah dirinya tidur ditempat bersembunyinya yang sudah lumayan terancam ini.

"Pergi ngak ya?" timangnya.

Otaknya mengatakan bahwa dirinya harus segera kekantor namun hatinya mengatakan kepada dirinya untuk tidak pergi hari ini.

Celine menggigit kukunya dengan perasaan cemas dan nafas tak teratur.

"Kalau udah dikasih warning begini sih kayaknya gue bakalan kena omel sama Ayah," ucapnya dengan suara sangat pelan.

Celine mengetuk kakinya dilantai dengan berusaha membuat dirinya merasa tenang dan segera mengambil keputusan.

***

Setelah melalui banyak pertimbangan Celine memilih untuk pergi kekantor pagi ini, ya dirinya memutuskan untuk datang dengan pikiran bahwa dirinya sudah terlalu banyak mengambil jatah cutinya.

Dirinya memasuki kantor dengan langkah pelan takut sang Ayah datang entah dari mana dan langsung menarik telinganya.

Namun tidak ada pergerakan yang mengancam dirinya sama sekali.

Celine memancarkan wajah penuh senyumnya dan segera masuk ke devisinya dengan santai seraya tersenyum dan langsung disambut oleh teman-temannya yang lain.

"Kemana aja lu? bolos mulu ya kerjaannya," kata perempuan berambut blonde sebahu yang langsung dibalas senyuman oleh Celine, namanya Clarie.

"Biasa anak muda, butuh healing!"

Clarie hanya geleng-geleng kepala, "Iya, lu sekarang masuk giliran Aldo yang ngak masuk. Diantara semua orang sini kalian berdua yang paling sering absen"

Celine yang tengah menatap layar didepannya langsung mengalihkan pandangannya.

"Ha? Aldo ngak masuk?"

Clarie mengangguk, "Iya, malah besok gue ada acara keluarga. Agak ngeri aja nanti kita kena omel karena sebulan ini udah pada ngambil jatah cuti."

"Udah elah santai aja gapapa kali, lagian kita bukan robot," Ujar perempuan bernametag Adele.

Celine sedikit merasa bingung kenapa Aldo tidak masuk kerja hari ini padahal semalam mereka bertemu walau hanya sebentar saja.

TOKTOK!

Jantung Celine langsung berdetak tak karuan mendengar suara pintu diketuk karena sangat jarang ada tamu dan biasanya pintu itu diketuk ketika seseorang datang atas suruhan Ayahnya yang memanggilnya.

Mereka semua menunggu seseorang itu muncul dari balik pintu, dan Celine sangat tegang sekarang.

"Misi, Celine dipanggil kayak biasa ya," Ucapnya lalu pergi.

Tanpa banyak bertanya dirinya langsung berdiri namun ditahan oleh Adele. "Lu kayaknya kebanyakan cuti deh makanya sering dipanggil begini," katanya penuh khawatir begitu juga dengan yang lainnya.

"Engga kok, emang suka perihal pengembangan devisi kita karena kelompok kita masih muda-muda semua dan belum seberapa berpegalaman." Celine sedikit merasa berdosa dengan teman-temannya karena berbohong.

Celine langsung segera bergegas untuk keruangan Ayahnya yang entah apa masalahnya kali ini.

Agak sedikit panik namun Celine berusaha untuk tetap terlihat slay.

***

Celine sedikit menundukkan kepalanya ketika berhadapan langsung dengan beliau padahal kemarin-marin dengan sengaknya ia berani namun sekarang hilang entah kemana nyalinya.

Namun ini semua berlandaskan karena dirinya sudah terlampau malas dengan drama yang dibuat olehnya untuk dirinya sendiri agar segera bercerai dengan Danny.

"Kamu jalan sama Aldo lagi?"

Bak petir disiang hari Celine nampak terkejut dan dirinya langsung menatap Ayahnya tepat dimatanya.

Kenapa selalu Aldo yang dibahas terus oleh Ayahnya.

"Enggak! aku ngak pernah jalan sama dia," ujarnya dengan jujur.

"Yakin kamu? orang suruhan Ayah bilang kamu sama Aldo semalem ditempat makan."

Celine menarik nafasnya dengan dalam, "Siapa orang suruhan Ayah, sini panggil sekarang aku mau ngomong langsung!"

"Kalau mau nguntit aku seharusnya Ayah cari orang yang bener dulu deh, semalem aku makan sama Angel dan Ayah bisa tanya langsung sama dia karena ayah punya nomernya. Pas aku lagi makan sama Angel baru Aldo dateng dan dia dateng ngak sendiri tapi sama Danny juga barengan kok dan abis itu aku langsung pulang ke apartemen."

Celine menjawabnya dengan perasaan kesal dan langsung menaikkan nada bicaranya.

TBC.