14 Thorny Road II

Membawa senapan dan sebuah rapier membuatnya menjadi perhatian orang orang disekitar, pemandangan ini jarang terlihat, terutama untuk seorang Dusktarian berjalan sendiri diantara penduduk Victoria disebuah kota tambang sedang dengan populasi 19000 lebih, sorot mata mereka memperlihatkan sebuah kecurigaan, wanita itu memandangi orang orang, mereka langsung membuang muka. beberapa dari mereka berbisik bisik, kemudian helen ditarik oleh seseorang kearah sebuah bangunan tua.

"Apa kau bodoh?? berpakaian seperti itu dan membawa senjata lalu berjalan ketengah kota tanpa pikir panjang hah??"

semprot orang tersebut, helen masih bingung ia tidak tau apa yang terjadi, "kau ini seorang mata mata. ingat?!"

'mata mata...?'

ia terdiam beberapa menit, mengingat kembali apa yang akan ia lakukan.

'oh iya. astaga aku kan harus menemui orang orang yang akan melakukan revolusi. bodohnya aku astaga,'

"Hoi... dengar tidak?"

-Yes

-Ignore

'yes'

"Ya ampun, dia bilang akan mengirimkan seseorang yang berguna, dasar orang tua sialan." pria itu mengepalkan tangannya dan berusaha menahan tinjunya sendiri. "Baiklah, baiklah, sekarang sembunyikan senapan dan rapier itu, perasaan aku sudah memberikanmu beberapa pakaian dan jubah, kenapa kau malah memakai seragam militer dari negaramu." dia mencubit cubit jidatnya, "apa yang kau tunggu cepat ganti, sebelum penjaga datang."

-go change outfit

-smack his head

'go change outfit'

Helen berbalik menuju sebuah tempat dibagian bangunan tersebut yang sudah dtandai di peta mininya, setelah selesai dia berjalan kembali kearah pria tadi, namun terdengar beberapa langkah kaki mendekat dari arah mereka datang.

Helen dan pria tersebut saling pandang, pria tersebut kemudian memberikan aba aba untuk diam serta mundur perlahan.

"Geledah tempat ini." perintah dari salah seorang berpangkat kapten, 'bisa bisanya ada prajurit dusktarian berkeliaran di tengah kota. dan kenapa orang orang ini tidak menangkapnya, paling tidak mengetahui ada hal tersebut. dasar pemalas.'

setelah pria itu selesai bergumam, ia berjalan memasuki bangunan di mana terdapat helen dan seorang pria, "aku tau kalian disini, keluarlah."

mendengar suaranya kedua orang itu mempercepat langkah mundur mereka namun, akibatnya helen tersandung.

'disana kalian rupanya' dia menarik tombak lalu memasang kuda kuda, mengumpulkan kekuatannya di satu titik, lalu mentransferkan kekuatan itu ke ujung tombak, ujung besi benda itu bersinar, Helen dan pria di sampingnya merasakan sebuah kekuatan besar didepannya, kapten itu melemparnya kearah dua orang yang mundur di balik sebuah dinding. suara gesekan antara udara dan tombak tersebut sangat keras, tak sampai satu detik, benda itu menerjang dinding, membuatnya hancur tenaga yang tersimpan diujung tombak itu membuat sebuah garis magma ditanah, beruntung tombak itu berada diantara mereka berdua, namun hempasanya membuat kedua orang itu terhentak sampai menabrak tembok kayu. debu beterbaran setelah terjangan benda tersebut.

Wanita itu terduduk, pandangannya kabur, dengingan memenuhi telinga, bayangan rekannya terlihat mendekat, menampar pipi sebelah kanan beberapa kali sambil berkata sesuatu namun wanita itu hanya melihat gerakan mulut pria itu, beberapa detik berlalu, suara pria itu sedikit terdengar tapi samar samar,

'Hoi...'

'Hoi..., kau tidak apa apa?"

-Yeah, I am ok.

-Screw you.

pendengarannya kembali, "Yeah, aku tidak apa apa" helen bangun dipapah pria itu.

"Tangkap mereka!" teriak sang kapten.

mendengar teriakan, kedua orang itu segera menjauh, masuk kedalam kerumunan orang orang yang sudah memadati tempat tersebut untuk melihat apa yang terjadi.

"Minggir!" teriak salah seorang prajurit kepada kerumunan itu. tak ada respon yang berarti, beberapa prajurit merangsek masuk, mendorong beberpa orang, sampai ada yang terjatuh, lalu keluar di ujung sisi kiri kerumunan tersebut tapi mereka sudah kehilangan jejak kedua orang itu.

para prajurit kembali, melaporkannya dan mereka semua dihukum.

helen dan pria itu berjalan menuju gorong gorong, tepat dibawah jembatan. kedua orang itu hampir kehabisan nafas, tak lama sosok yang memapah helen terjatuh. tubuh karakter helen ikut terjatuh, nafasnya tak teratur.

"Ambil ini." pria itu memberikan sebuah gulungan kertas, lalu ia batuk dan memuntahkan darah.

-Take the Scroll

-Save him

'save him' karakter helen membaringkan tubuh pria itu, dan mencoba menolong dengan memeriksa tubuhnya, 'ayo ayo.. jangan mati,' gumamnya, lalu wanita itu menemukan serpihan kayu sebesar jagung menancap di bagian belakang pinggang pria itu, mencabut benda itu, dia mengerang kesakitan.

"Dasar bodoh" diiringi hembusan nafas terakhirnya.

'oh shit.'

tak lama, muncul jendela kecil diatas mayat itu.

[Search The Body]

helen, memeriksa tubuh itu dengan hati hati, menemukan beberapa barang, salah satunya adalah sebuah kunci berbentuk aneh. dengan empat batang seperti kaki kursi namun berdekatan, dengan setiap batang mempunyai bangsal kunci dan sebuah lambang yang berbeda beda.

setelah selesai, muncul kembali jendela kecil.

[Hide The Body]

Helen keluar dari tempat busuk itu setelah membersihkan diri dan menyembunyikannya.

Exp 10000

berjalan perlahan melewati jalanan sempit, berhati hati, menghindar dari jalan utama agar tak bertemu dengan para penjaga dan orang orang yang melihat wajahnya, sesekali berhenti lalu menunduk ketika berpapasan dengan seseorang, sebelum ia keluar, wanita itu mendapatkan misi untuk pergi ke sebuah tempat tanpa tertangkap maupun diketahui oleh penjaga atau orang orang yang melihatnya, setelah memeriksa sebuah gulungan peta dengan tanda silang disebuah bangunan.

langkahnya terhenti ketika ia harus melewati jalan utama, karena letak tempat terebut berada di seberang jalan itu, dan melewati sebuah kantor penjaga.

'damn... ini bagaimana caranya aku bisa ke sana' helen bergumam berdiri diantara dua gedung dan tubuhnya tertutup oleh bayangan, ia melihat sekitar, lalu mendongak ke atas. menghirup nafas dan mendapatkan sebuah ide.

perlu beberapa menit untuk berada di sini, anginnya memang tidak begitu kencang, namun untuk seseorang yang memiliki phobia tempat ini sangat menakutkan. 'bagaimana aku bisa sampai kesini.'

*beberapa waktu sebelumnya

'sial aku terhenti disini, kenapa mereka banyak sekali dan mondar mandir, apa lagi ditambah anjing, robot, kuda, dan anjing.' dia menggerutu, 'kemana ini,' memutar bola matanya kekanan kiri lalu atas, 'hhhmmm... bisa keatas?' ia mundur beberapa langkah, mencari sesuatu untuk memanjat tangga darurat, naik sampai satu lantai di bawah lantai paling atas. 'ah, terkunci,' menepuk tangannya satu kali.

Skill Use

[Picklocking]

sebuah seni membuka kunci tanpa kunci.

success chance 75%

If fail it will broke your tools, and make some noise then lure someone.

Picklocking Success.

masuk kedalam, menuju loteng, membuka jendela lalu merangkak keluar menuju bagian teratas bangunan. setelah sampai ia merangkak lagi mengikuti garis bubungan atap. setelah berada dibagian ujung, ia berdiri dengan hati hati, jarak tempatnya dengan atap di depannya sekitar 7 meter namun terdapat sebuah jembatan kecil yang menyambungkannya tanpa pegangan.

'oh,,, fuck my self.'

avataravatar
Next chapter