Tidak ada krim pereda nyeri di kotak P3K, Mariana memutuskan mengompres kaki Nicko menggunakan kantong es. Punggung kaki lelaki itu tampak sedikit membengkak, membuat Mariana merasa bersalah.
"Aku minta maaf. Gara-gara aku kaki kamu jadi sakit," ujarnya seraya menempelkan kantong es ke punggung kaki sebelah kiri Nicko.
"Aku enggak apa-apa. Salah aku juga bikin kamu kaget." Nicko mengambil alih kantong es dari tangan Mariana. "Biar aku sendiri aja."
"Kalau mamah saya, pasti udah disuruh dibawa ke tukang urut, Mbak. Katanya kecengklek," celetuk Depi.
"Tukang urut?" Mariana menatap Nicko. "Kamu mau diurut, Nick?" tanya dia sangsi.
"Enggak, ini enggak apa-apa. Bangun tidur juga sembuh. Yakin deh," tolak Nicko. "Ini aja dikompres udah agak mendingan," lanjutnya yang sebenarnya takut diurut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com