webnovel

Perubahan (3)

Setelah selesai makan, Rio dan Arya segera keluar dari restoran dan berjalan menuju mobil Rio yang terparkir di halaman parkir restoran itu.

"Apa kau yakin, tidak ingin kuantar pulang?"

"Ya, Aku sedang ingin jalan-jalan sendirian."

Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Rio bertanya kembali ke Arya tentang rencananya setelah ini. Sebelum meninggalkan restoran, mereka sempat membahas tentang rencana mereka setelahnya. Sebetulnya Rio berniat mengantar Arya pulang ke rumahnya, tapi Arya berkata ingin jalan-jalan sebelum pulang.

"Aku ingin mencerna isi perutku sebelum kembali ke rumah... sepertinya ini juga kesempatan yang bagus untuk melihat-lihat sekitar kota."

Rio menatap heran Arya. Tidak biasanya dia ingin melihat-lihat kota. Arya adalah tipe orang yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca dan tempat yang sepi adalah tempat yang paling nyaman bagi pria itu. Sebelumnya Rio tak pernah berpikir akan mendengar Arya ingin jalan-jalan di sekitar kota.

"Jika itu maumu, maka Aku tidak bisa berbuat apa-apa... silahkan nikmati waktu."

"Ya, dan terima kasih... Aku tidak menyangka akan menghabiskan banyak uangmu."

"Jangan khawatirkan itu... bagiku itu hanya menghabiskan uang receh."

"Aku pasti akan mengganti-"

"Tidak usah... sudah kubilangkan, kita adalah teman, jadi kau tidak perlu sungkan!"

Rio hanya tersenyum pada sahabatnya itu, sebelum masuk ke dalam mobilnya. Apa yang dia lakukan saat ini adalah bagian dari balas budi Rio pada Arya, jadi jika Arya mengganti uangnya maka mereka tidak akan lagi impas, meski sepertinya Arya tidak menyadarinya.

"Kau sudah melakukan banyak hal untukku di masa lalu, jadi ini adalah balasan dari rasa terima kasihku."

Kata Rio sebelum melajukan mobilnya, meninggalkan Arya yang menampakan wajah bingung. Dia sepertinya tidak menyadari apa maksud dari ucapan Rio tadi. Rio sudah mentraktirnya makan 4 porsi steak, jadi kenapa Rio yang justru berterima kasih. Dia mengatakan bahwa Arya telah melakukan banyak hal untuknya, tapi Arya tidak ingat telah membantu Rio dalam masalah apapun? Sebetulnya alasan apa yang membuat Rio harus memiliki rasa terima kasih padanya?

Rio sebetulnya merasa sangat malu, setelah menghabiskan 4 porsi daging steak dan bahkan sempat mengambil jatah Rio, dia jadi merasa tidak enak dengan Rio. Jadi di dalam hatinya, Arya bersumpah untuk membantu Rio, jika sesuatu terjadi padanya.

Arya kemudian mengeluarkan smartphone miliknya. Smartphone ini adalah hadiah yang dia menangkan dari suatu lomba cerdas cermat, dia juga memenangkan satu lagi smartphone dan memberikannya pada Ibunya agar mereka bisa berkomunikasi. Menjadi pintar memang bukanlah sesuatu yang buruk.

Dia mengirim pesan pada Ibunya bahwa dia akan pulang malam lagi, karena teman-temannya memaksanya untuk ikut dengan mereka untuk makan-makan. Dengan begini, Ibunya tidak akan khawatir jika Arya pulang malam lagi.

Ini bukanlah pertama kalinya Arya pulang malam untuk ikut makan-makan bersama teman-temannya, karena Rio benar-benar memaksanya untuk ikut, jadi dia tidak akan membuat curiga Ibunya dengan perubahan sikapnya.

Alasan sebenarnya Arya tidak ingin berada di rumah adalah karena tubuhnya sendiri. Saat makan tadi, dia sudah menyadari bahwa dirinya memang bisa bertindak layaknya binatang buas yang akan memakan apapun di hadapannya. Arya tidak yakin apakah dia bisa menahan dirinya untuk tidak melukai Ibunya, jika dia tiba-tiba hilang kendali dan sebisa mungkin, dia tidak ingin berada di sekitar rumahnya.

Meskipun Ibunya saat ini mungkin masih berada di toko tempatnya berkerja, tapi Arya tidak ingin mengambil resiko, jika Ibunya ternyata mengambil hari libur. Arya bisa saja menanyakan keberadaan Ibunya saat ini melalui pesan singkat, tapi sayangnya hal itu hanya akan membuat Ibunya curiga padanya, jika dia menanyakan keberadaannya tanpa alasan yang jelas.

'Kurasa tetap berada di tempat yang sepi adalah pilihan yang terbaik.'

Meskipun tidak ada Ibunya di rumah, tapi masih ada tetangga di sekitar rumahnya, jadi pilihan kembali ke rumah tetaplah pilihan yang buruk baginya. Dia teringat lagi dengan perkataannya saat melihat seorang gadis yang tengah mengeluarkan darah.

'Dia... terlihat.... sangat... enak...'

Perkataan itu justru jauh lebih menakuti diri Arya dari pada orang lain. Jika orang lain mendengar Arya mengatakan itu, mungkin mereka hanya berpikir bahwa Arya adalah orang mesum yang ingin memangsa seorang gadis cantik, tapi Arya tahu bahwa kata 'memangsa' baginya adalah dalam arti yang sesungguhnya. Dia bisa saja benar-benar melahap habis gadis itu.

Arya melanjutkan perjalanannya untuk mencari tempat yang sepi. Selama perjalanan, kepalanya kembali terisi berbagai informasi yang terkirim melalui mata, hidung dan telinganya. Meskipun dia sudah tidak merasa pusing seperti saat berada di kampus, tapi dia tetap merasa tidak nyaman dengan kemampuan barunya.

Sepertinya tubuhnya saat ini telah beradaptasi dengan kemampuan pengindraannya yang telah meningkat sangat drastis. Arya bertanya-tanya, apakah kemampuan barunya bisa dia gunakan untuk suatu kebaikan?

Arya melihat ke arah matahari yang masih terlihat membumbung tinggi di angkasa. Meskipun Arya sudah menghabiskan cukup banyak waktu di restoran dengan menghabiskan empat porsi steak, mungkin waktu tidak berjalan terlalu lama, karena Arya makan dengan sangat lahap tadi. Arya juga sempat melihat ke jam yang ada di smartphone-nya saat mengirim pesan pada Ibunya, saat itu jam baru menunjukan 14:34 dan Arya baru berjalan beberapa menit sejak saat itu, jadi masih banyak waktu untuknya menghabiskan waktu sendirian.

Biasanya Arya bisa menghabiskan waktu sendirian tanpa mengkhawatirkan sekelilingnya, tapi dengan kemampuannya yang meningkat, sangat sulit baginya untuk tidak menyadari keberadaan orang lain di sekitarnya, meskipun saat ini Arya berjalan di tempat yang sepi.

Arya berjalan menuju ke tempat yang belum pernah dia lalui sebelumnya. Meskipun Arya tidak bisa melihat orang-orang di sekitarnya, tapi dia masih bisa mendengar aktifitas orang-orang di dalam gedung. Dia bisa mendengar obrolan mereka secara samar-samar dan dia juga bisa mendengar suara mereka yang sedang mengerjakan sesuatu. Karena Arya hanya bisa mendengar mereka secara samar-samar, jadi kemampuan baru Arya sepertinya bukanlah sesuatu yang seluar biasa yang awalnya dia kira. Kemampuannya masih memiliki batasan.

Saat Arya berjalan ke gedung yang sepi, dia tiba-tiba mencium bau darah. Meskipun samar, tapi Arya cukup yakin bahwa darah itu berasal dari manusia, karena baunya mirip dengan bau darah yang dia cium dari luka seorang gadis yang dia lihat di kampus tadi, jadi kemungkinannya cukup besar, jika apa yang dia cium tadi adalah bau darah manusia.

Meskipun ada kemungkinan jika apa yang dia cium tadi adalah bau darah hewan, tapi perasaan tidak enaknya membawa langkah kakinya menuju ke tempat bau darah itu berasal. Arya tidak yakin jika dia bisa mengendalikan dirinya jika berada di dekat manusia yang terluka, tapi dia juga tidak bisa tinggal diam saja, jika orang itu membutuhkan bantuannya.

Arya akhirnya menemukan sebuah apartemen yang terlihat cukup tua, ketika dia mengikuti bau darah yang dia cium. Arya tidak yakin apakah dia bisa masuk seenaknya ke area apartemen itu, tapi dia tetap memutuskan masuk, begitu melihat jika area di apartemen itu cukup sepi. Arya bertanya-tanya apakah tidak ada petugas keamanan yang berjaga di sekitar Apartemen?

Karena Arya tidak pernah tinggal atau mampir ke apartemen, jadi dia tidak yakin dengan cara kerja keamanan di apartemen. Mungkin dia akan diamankan, jika mengetahui bahwa dirinya masuk ke wilayah orang tanpa izin. Meski begitu, Arya tetap mencari sumber darah itu, karena dia semakin merasakan firasat yang tidak enak, semakin dia dekat dengan sumber bau tersebut.

Arya kemudian berjalan ke arah parkiran bawah tanah dari apartemen tersebut. Begitu dia masuk ke parkiran bawah tanah, dia dapat mendengar suara nafas berat dari seseorang. Sepertinya memang ada orang yang membutuhkan bantuannya.

Mungkin karena dia sudah tidak lapar lagi, makanya Arya saat ini tidak merasakan akan kehilangan kendalinya, meskipun dia mencium bau darah yang sangat pekat di dalam parkiran itu. Jika itu memang benar, maka dirinya hanya perlu menjaga diri untuk tidak lapar saat berada di dekat seseorang.

"Oh, sepertinya kita kedatangan tamu yang tidak diundang..."

Saat Arya berjalan di wilayah parkiran yang gelap, dia dapat mendengar suara seorang pria. Meskipun Arya belum dapat menemukan orang yang tadi berbicara dengan matanya, tapi dia tahu orang itu berada dimana dengan penciuman dan pendengarannya, dia juga sadar bahwa orang yang dimaksud oleh pria itu adalah dirinya.

Meskipun seharusnya di sekitarnya sangat gelap, tapi Arya dapat melihat semua wilayah parkiran itu dengan leluasa, kecuali wilayah yang terhalang oleh mobil atau berada di sisi lain lahan parkir. Meskipun Arya tidak dapat melihat matanya sendiri, tapi dia yakin bahwa matanya saat ini telah berubah menjadi mata seekor serigala.

Tak butuh waktu lama bagi Arya untuk menemukan orang yang dicarinya, dia hanya perlu berbelok ke sisi lain lahan parkir dan dia sudah bisa melihat seorang pria dan seorang wanita yang berada di ujung area parkir. Arya dapat melihat bahwa si wanita itu sedang terluka parah bahkan dari kejauhan dan di area yang gelap total.

"Kau datang ke sini, pasti karena mencium bau darah dari wanita ini, kan?"

Meskipun Arya tidak mengenalkan dirinya, tapi sepertinya pria di depannya sudah sadar dengan sosok sebenarnya Arya. Mungkin pria itu menyadarinya saat melihat mata Arya yang berbeda dari manusia biasa atau dia bisa mengetahuinya dari mencium bau Arya.

Sedangkan Arya juga sadar dengan sosok asli dari pria di depannya. Meskipun pria itu terlihat seperti manusia biasa, tapi Arya sadar bahwa pria itu adalah mahluk yang sama dengan dirinya dan pria itulah yang menjadi penyebab wanita yang sedang bersandar pada dinding parkiran itu memiliki tubuh yang berlumuran dengan darah,

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Meskipun ada orang yang terluka dan pria yang terlihat jahat di depan matanya, tapi anehnya Arya tetap saja tenang. Apakah dia memang adalah orang yang seperti ini? Atau itu karena hatinya juga telah ikut berubah? Apapun alasannya, dia harus bisa menyelamatkan wanita itu.

"Apa yang sudang kulakukan? Sudah jelas jika Aku sedang berburu!"

"Berburu wanita?"

"Caramu mengatakannya terdengar sangat tidak senonoh, tapi kau benar.... Aku berburu wanita dan 'memakannya'... Apakah kau memiliki masalah? Atau mungkin kau juga ingin bergabung denganku? Aku tidak masalah membagikan setengah tubuhnya padamu!"

"Tidak perlu! Aku tidak memakan manusia!"

"Apa?!"

Raut terkejut jelas nampak pada wajah pria di hadapannya. Sepertinya pria itu mengira Arya datang ke tempatnya, karena lapar dan ingin bergabung dengannya.

"Bisakah kau melepaskannya?!"

"Oi, oi... Apakah kau serius mengatakannya?!"

"Ya, Aku serius!"

Sepertinya memakan manusia adalah sesuatu yang masuk akal bagi pria di hadapannya. Arya juga ingat, jika dirinya tidak ditolong oleh wanita misterius pada malam itu, maka dirinya juga akan berakhir menjadi santapan seekor serigala, yang ironisnya sekarang dia juga adalah seekor serigala, tapi berwujud manusia.

Arya menatap tajam pria itu dan begitu juga pria itu yang juga menatap tajam ke arahnya. Meski awalnya pria itu berwajah santai, tapi sekarang dia sudah bisa merubah wajahnya menjadi sangat menyeramkan.

Sedangkan Arya masih menatapnya dengan tenang. Meskipun tubuhnya sudah berubah menjadi mahluk lain, tapi dia tahu bahwa ada hal di dalam dirinya yang tidak berubah. Dia masih memiliki hati seorang manusia. Sekarang dia sangat yakin kalau bagian itu tidaklah berubah sama sedikitpun.

"Jika kau serius mengatakan itu, kau harus memaksaku untuk melakukannya!"

"Aku mengerti..."

Arya bersiap untuk menerjang ke arah pria itu dan begitu juga sebaliknya. Seakan ada wasit yang menandakan pertarungan dimulai, Arya dan Pria itu bergerak bersamaan untuk menerjang lawannya.

Sebetulnya chapter 1 sampai chapter 7 ini mau dibuat jadi satu chapter sebagai prolog, tapi sepertinya lebih baik di bagi ke beberapa chapter agar yang membaca novel ini tidak bosan membacanya dan gampang menemukan waktu rehat membaca yang tepat. Dan agar nantinya chapter novel ini bisa banyak.

Jika kalian ingin menyampaikan saran, silahkan saja, saran kalian akan diterima dengan senang hati asalkan disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Ismail_Fadillahcreators' thoughts