webnovel

Dia Hanya Terlalu Berpikir Berlebihan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Dia sudah kembali, tapi dia pergi seharian, kan? Kemana dia pergi? Siapa lagi yang dia temui? Bukankah dia bersama An Chenxu sepanjang hari? Pikir Yan Chengchi. Dia menggigit bibir tipisnya dengan erat. Wajahnya yang tampan dan tajam penuh dengan ekspresi dingin. Tidak ada yang bisa mengungkapkan bagaimana ekspresinya saat ini.

Yan Chengchi melangkah maju, dia melihat pintu kamar yang ada di depannya tertutup. Dan dalam benaknya, dia berpikir bahwa Xia Changyue ingin mengunci pintu sepanjang hari. Dia merasa penyebabnya adalah karena peristiwa terakhir kali yang terjadi di kamar itu. Dia sedang berada di rumahku, kenapa dia begitu gugup hingga mengunci pintu? Apa karena menjaga perasaan pria itu? Batinnya.

Tatapan mata Yan Chengchi begitu gelap, kedua tangan besarnya memegang gagang pintu dengan erat. Kemudian, dia membuka pintu kamar Xia Changyue dengan kuat.

Braaakk!

Pintu kamar Xia Changyue terbuka dengan suara yang sangat keras. Yan Chengchi terpana melihat sosok yang sedang berganti pakaian di dalamnya. Seketika gadis itu mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya karena dia belum sempat mengenakannya. Dia berdiri dengan tubuh telanjang di depan lemari sambil memandang pintu kamar yang telah dihancurkan. Kemudian, dia menatap pria yang berdiri di samping pintu dengan wajah gelapnya.

Mata Yan Chengchi menatap ke arah dada Xia Changyue yang indah hingga bagian bawahnya menegang. Jakun di tenggorokannya yang seksi, bergerak ke atas dan ke bawah sebanyak dua kali. Dan dia juga menyipitkan matanya.

Sebenarnya, Xia Changyue tidak mengunci pintu bahkan saat berganti pakaian, Yan Chengchi hanya terlalu berpikir berlebihan. Kata-kata permintaan maaf keluar dari bibirnya. Dia segera mendongakkan kepalanya, lalu masuk begitu saja dan mengambil pakaian dari tangan gadis itu. Kemudian, dia menutupi tubuhnya menggunakan pakaian itu dengan kasar.

Yan Chengchi berkata dengan dingin, "Aku tidak ingin melakukan 'itu' sekarang, jadi jangan merayuku dengan tampilan dirimu yang seperti ini."

"Kamu yang tidak mengetuk pintu!" Xia Changyue melihat ke belakang sembari menggertakkan giginya. Dia yang tidak mengetuk pintu, dia juga yang mengintipku berganti pakaian. Dan sekarang dia menuduhku sudah merayunya? Apa orang ini gila? Batinnya.

"Ini masih lingkungan vilaku dan aku ingin melihat wanitaku. Kenapa aku harus mengetuk pintu?" Yan Chengchi berkata tanpa malu.

Suasana menjadi hening.

Xia Changyue pun tertegun mendengarnya, dia juga tidak ingin mengatakan apapun. Dia melirik bajunya yang masih berantakan, kemudian mengulurkan tangannya dan segera merapikan bajunya. Dia menjambak rambutnya sembari berkata, "Kenapa aku pulang ke rumah secepat ini?"

Baru kali ini Yan Chengchi pulang kerja lebih awal, lalu sekarang dia selalu kembali ke vila setiap hari. Xia Changyue mengira pria itu tidak lagi ingin melihatnya. Bukannya dia punya tempat lain untuk ditinggali? Pikirnya.

"Apa aku perlu melapor kepadamu ketika aku kembali ke rumahku? Xia Changyue bukankah kamu terlalu merasa tinggi hati?" Yan Chengchi mengangkat dagu Xia Changyue, menatap mata gadis itu dengan tatapan mata yang kembali menjadi dingin.

Ya Chengchi melanjutkan perkataannya, "Kamu pergi ke kru teater lagi hari ini?"

"Hah?" Xia Changyue baru saja dicibir oleh Yan Chengchi. Nyawanya terasa melayang saat Yan Chengchi tiba-tiba bertanya membuatnya kehilangan kesadarannya beberapa saat. Menghadapi tatapan marah pria itu, pikirannya menjadi kosong. Kemudian, alam bawah sadarnya mendorongnya untuk menggelengkan kepala.

"Darimana saja kamu?" Yan Chengchi kembali bertanya saat melihat Xia Changyue menggelengkan kepalanya. Tangan besarnya tetap memegang dagunya, namun dia sedikit mengendorkan tekanannya. Saat bibir tipisnya terbuka, suaranya terdengar sangat menggoda.

Dia tidak pergi ke kru hari ini? Kemana saja dia pergi sendirian? Pikir Yan Chengchi.

"Berbelanja." Xia Changyue menjawab sembari menelan ludah, berusaha membuat dirinya terlihat normal.

"Belanja?" Yan Chengchi mengerutkan kening, menatap Xia Changyue dengan penuh curiga, lalu dia menarik tangannya. "Apa yang kamu beli?" 

Yang Chengchi membalikkan badan untuk melihat seisi kamar Xia Changyue. Namun, meja tampak kosong dan tidak ada belanjaan apapun di atas sofa. Dia pergi berbelanja dan tidak membeli apapun? Batinnya. Matanya menjadi gelap dan saat ini tampak muram. Beberapa detik kemudian, dia melihat sekilas boneka kumbang di atas tempat tidur gadis itu, seketika tubuhnya membeku.

"Aku tidak membeli apa-apa. Aku hanya jalan-jalan dan membeli boneka," tutur Xia Changyue dengan santai memberi alasan. Tetapi dia tidak menyangka bahwa Yan Chengchi akan mencari sesuatu di kamar. Seketika dia memiliki ide yang cerdas, lalu melangkah maju dan mengambil boneka kumbang yang diberikan Xia Shuhan kepadanya.