webnovel

DIGAGAHINYA.

Di rumah ini, aku seperti ratu.Papah selalu memberiku uang yang cukup besar.Tapi lama kelamaan tidak enak hati.Karena harusnya suamiku yang menafkahiku, bukan mertuaku.

Pagi itu aku mendekati Sam yang sedang bermain gitar di lantai atas. Mamah dan Kakak iparku sedang pergi shopping.Kulihat mereka pergi dengan dijemput temannya masing-masing.

"Heh, kerja,aku nggak enak nerima uang dari Papahmu terus.Harusnya kamu yang menafkahiku.Bukan Papahmu."

Dia melirikku dengan tatapan tidak suka.

"Kamu mau sampai kapan kayak begini terus, jadi beban keluarga.Kakakmu saja ikut bekerja.Kenapa kamu nggak?"

"Bawel banget sih.Papah aja nggak apa-apa."

"Nggak papa gimana?Papah sedih lihat kamu."

Dia menoleh.

"Bikinkan kopi untukku."

Dia membentakku.

"Dasar."

Dengan kesal aku ke dapur membuatkan kopi untuknya lalu kembali duduk di sampingnya.

"Kamu punya tujuan hidup nggak sih?"

Dia menghela nafas.

"Setelah Mamah sama Dina pergi aku nggak ingin apa-apa lagi."

"Ooo, jadi ceritanya kamu lagi hancuuur.Pantas, kirain kamu cuma nggak guna.Ternyata kamu juga nggak punya nyali."

"Jaga mulut kamu ya."

Dia mulai kesal dan menunjukku.

"Kamu nggak punya nyali buat hidup tanpa mereka.Kamu anggap apa Papah.Mas langit sama aku?Kami juga butuh kamu hidup.Nggak kayak mayat hidup seperti sekarang.Ada sama nggak ada, sama saja.Nggak ada pengaruhnya."

Aku mulai berkata kasar padanya.

"Heh."

Dia mendekatiku sambil memelototiku.

"Apa?biasanya kalau orang marah berarti benar."

Tangannya terangkat.Dia hampir memukulku tapi tangannya berhenti di udara.

"Kenapa berhenti?"

"Untung perempuan.Kalau lelaki sudah kupukul mulutmu."

"Pengecut."

"Diam Binar."

"Pengecut."

Dia lalu menarikku paksa ke kamar.Sekuat tenaga aku memberontak.Tapi tidak berhasil.Ternyata dia lebih kuat dariku.

Dia menutup pintu kamar.

"Kamu pikir ,dengan jago beladiri kamu bisa ngalahin aku, hah?"

Dia membentakku.Akhirnya kami bergelut di kamar.Tangan kirinya mengunci tanganku hingga tidak bisa bergerak.Dan tangan kanannya mulai melucuti paksa pakaianku.

"Jangan main-main denganku.Kamu akan terluka."

"Pengecut.Beraninya sama perempuan."

"Kamu cari masalah duluan."

Dia mulai membabi buta.Lalu menggagahiku dengan paksa.Aku terus menjerit kesakitan karena Sam terus menggigitiku.

"Aaargh."

Akhirnya diberada di puncak nafsunya.Setelah mengerang, dia melepaskan tangannya.Tubuhnya banjir keringat dengan nafas yang terengah-engah.

Aku berbalik memunggunginya.Aku menangis.

Bukan begini malam pertama impianku.