64 Ucapan orang tua adalah doa.

Ivannie tahu, dia tidak bisa membatalkan perjanjian nya begitu saja. Padahal dia berharap pria aneh di depan nya ini akan langsung lari saat di ajak makan di warung tenda pinggiran jalan.

Ivannie tidak menduga, kalau pria itu akan menyetujui nya permintaan nya.

Di tambah lagi, ucapan pria itu barusan, mengingatkan nya untuk tidak ingkar janji. Membuat Ivannie semakin tidak punya pilihan lain selain makan malam bersama pria itu.

" Ia ... tentu saja. Kalau begitu, ayo kita masuk sekarang !. " ucap Ivannie pada akhirnya harus makan bersama orang asing ini.

Ivannie jelas punya alasan mengapa dia meminta pada pria tampan yang aneh itu, memberi nya kebebasan dia yang memilih tempat makan malam nya.

Pertama dia ingin membuat pria yang jelas kaya itu lari menyerah saat mengetahui tempat makan malam nya tidak sesuai selera pria itu.

Kedua untuk berjaga - jaga jika pria tampan yang aneh itu tetap nekad mengajak nya makan malam seperti sekarang, agar dia tidak ingin menjadi mainan pria yang tidak di kenal nya itu.

Ivannie biasa melihat di film atau juga di cerita novel, bahwa seorang pria bisa saja bekerja sama dengan pelayan atau seseorang dalam lain nya untuk membuat si wanita tidak berdaya dengan memasukan semacam obat ke minuman atau ke makanan si wanita.

Karena di pikir aman walau terpaksa, Ivannie pun tetap melangkahkan kaki nya memasuki sebuah warung tenda sederhana itu.

Hendry pun melangkahkan kaki nya mengikuti langkah kaki Ivannie dengan hati puas dan senyum bahagia.

Masuk di warung tenda itu, Ivannie langsung di sambut dengan senyuman tulus dari ibu yang empu nya warung tenda itu.

" Ivannie ... mau makan apa ? Yang seperti biasa kah ?. " sapa si ibu dengan ramah.

" Ia bu, seperti biasa saja. " ucap Ivannie dengan tersenyum.

Hendry melihat senyuman Ivannie untuk si ibu.

Di mata Hendry, dia melihat Ivannie terlihat sangat mempesona.

Senyum Ivannie yang manis dengan kedua lesung pipi nya membuat Ivannie tampak cantik.

" Bagaimana bisa perempuan yang tidak berdandan dengan rambut yang tergerai begitu saja, tapi terlihat sempurna ?. " benak Hendry.

" Kalau pacar mu mau pesan apa Ivannie ?. " tanya si ibu itu yang tertuju pada Hendry karena melihat Hendry yang sejak awal sampai duduk mengikuti Ivannie.

" Dia bukan pacar ku bu !. " bantah Ivannie langsung.

" Oooh ia ... mas yang calon pacar nya Ivannie mau pesan apa ?. " tanya si ibu itu dengan senyum - senyum menggoda Ivannie.

" Bukan bu ... Dia ... " ucap Ivannie serba salah.

" Bu .. aku pesan yang sama dengan yang biasa calon istri ku pesan. " ucap Hendry dengan tersenyum.

" Heiiii !!! Siapa calon istri mu ?!. " balas Ivannie kesal pada Hendry.

" Kamu !. " jawab Hendry santai dengan senyum menatap mata Ivannie dengan percaya diri.

" Siapa yang mau jadi istri mu ?!. " jawab

Ivannie makin kesal.

" Biasa nya makin sayang makin sering berantem lho awalnya. Di tambah kalian tampak serasi. " ucap si bapak yang merupakan suami si ibu pun mulai bersuara.

" Iiih ... bapak apa an sih. " ucap Ivannie malu merona.

" Heiii Ivannie biasa nya ucapan orang tua adalah doa loh. Kita harus meng amin kan nya. " ucap Hendry yang semakin membuat Ivannie merona.

Semakin melihat wajah Ivannie merona, semakin membuat Hendry bersemangat.

avataravatar
Next chapter