webnovel

Janji kita.

Hendry sempat melihat senyum puas di wajah Ivannie, saat wanita itu membalik kan tubuh nya hendak meninggalkan nya.

" Tunggu !. " ucap Hendry menghentikan langkah Ivannie.

Ivannie mendengar suara pria aneh itu. Tapi dia pura - pura tidak mendengar dan terus berjalan bahkan mulai mempercepat langkah nya.

" Aku harus bisa secepat nya pergi dari sini !. " benak Ivannie.

Tapi bukan Hendry nama nya jika semudah itu menyerah.

Melihat Ivannie mengabaikan nya dengan pura - pura tidak mendengar suara nya bahkan kini gadis itu berusaha lari dari nya, Hendry lalu berlari mendahului Ivannie lalu menghadang langkah Ivannie dengan berdiri tepat di depan Ivannie.

" Heiii ... apa kamu tahu, tubuh bagus ku ini tidak di dapat dengan cuma - cuma. Setiap pagi dan malam aku melakukan olah raga, walaupun malam kadang harus bolong karena lembur di pekerjaan tapi pagi sudah pasti. Dan olah raga yang ku lakukan secara rutin salah satu nya adalah lari. Bahkan dulu saat di kampus, selain jago basket aku juga atlet lari. " Ucap Hendry dengan penuh kebanggaan tingkat dewa.

Mendengar ucapa pria tampan yang aneh membuat Ivannie membuang nafas nya dengan berat.

" Oooh ... oke. " ucap Ivannie jelas tidak tertarik dengan cerita Hendry.

Hendry seharusnya kesal melihat reaksi Ivannie seperti itu. Tapi aneh nya, Hendry malah melihat gadis yang di depan nya itu semakin imut.

" Ha ... ha ... Ayo, kita makan di sana. " ucap Hendry menunjuk tempat makan yang telah di pilih Ivannie.

" Apa ?!. " ucap Ivannie terkejut dengan ajakan pria aneh yang di depan nya itu.

Ivannie terkejut karena tidak menduga pria itu akan tetap mengajak nya makan di tempat makan pilihan nya.

Jelas tempat makan itu tidak akan bisa sesuai dengan selera pria yang biasa makan di restauran mahal.

Pria ini adalah pelanggan VIP di tempat Ivannie bekerja sambilan. Sekali makan mereka biasa menghabiskan uang jutaan rupiah. Sekali makan di restauran itu, bisa buat makan berhari - hari bahkan ber bulan - bulan untuk di tempat makan sederhana ini.

" Ayo ! Atau kamu berubah pikiran dan mau mengganti tempat makan yang lebih berkelas atau memberi ku kesempatan untuk aku yang memilih restauran ?. " ucap Hendry dengan senyum - senyum.

" Wahhh ... pria ini memang tampan, apalagi saat dia tersenyum tapi sayang nya otak sedikit bermasalah. " benak Ivannie.

" Haiii !!! " panggil Hendry karena melihat gadis manis di depan nya hanya menatap nya.

" Hah !!! Apa ?!. Tidak !. Maksud saya ... anda setuju makan di sana. Tapi apa anda yakin ?. Sebenar nya anda tidak perlu memaksakan diri tuan. " ucap Ivannie.

Hendry jelas melihat kekecewaan di wajah gadis manis itu. Tapi itu membuat nya semakin bersemangat untuk menggoda nya.

" Yah ... walaupun cukup aneh, tapi aku akan menghargai selera mu. Sebagai laki - laki aku akan menepati janji ku. Makan malam bersama mu, dengan catatan kamu yang menentukan tempat nya, itu kan perjanjian kita. Jadi baik aku mau pun kamu, bukan kah sudah seharus nya jika kita saling menepati janji kita. " ucap Hendry dengan tujuan mengingatkan agar Ivannie tidak membatalkan perjanjian mereka.

" Mengurus klien yang paling rese pun bisa aku tangani, apalagi gadis kecil seperti mu. " benak Hendry merasa puas melihat wajah gadis manis di depan nya itu.

Next chapter