Barra membawa Ameera pergi ke rumah makan yang cukup jauh dari rumah sakit. Keduanya telah siap untuk menikmati makan siang yang sudah lewat dari jamnya, lebih tepatnya mereka sedang siap untuk makan sore.
"Kamu bagaimana bisa menemukan pelaku pencopetan itu?" pertanyaan pertama dari Ameera setelah mereka dalam mode hening selama perjalanan menuju rumah makan.
"Aku menggunakan firasat dan berdasar pada ceritamu mengenai pelakunya," jawab Barra. Dia baru saja menentukan pilihan untuk makanannya pada pelayan.
"Aku hanya mengatakan sedikit, tapi kamu sungguh menemukannya? Itu keren sekali," puji Ameera. "Dia menyerangmu?"
"Tidak sedikitpun."
Ameera memindai tubuh Barra dengan seksama, tidak ada bekas luka sedikitpun memang.
"Baguslah. Kurasa dia sedang mengalami gangguan dengan pikirannya sehingga dia melakukan itu," gumam Ameera.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com