webnovel

pertemuan yang tidak pernah di inginkan!

Vino mentap mawar dengan tatapan halus yang penuh perasaan.

Mawar yang melihat vino langsung mengajak erika pergi dari tempat itu.

"Ayo...Erika kita pergi!" Mawar menarik tangan mawar.

Perasaan yang di alami mawar saat ini bercampur aduk, antara rindu, benci, kesal dan terkejut. Apalagi saat dia melihat wajah yang sudah lama tidak pernah di lihatnya yaitu vino.

'Kenapa? Kenapa? Kenapa dia kembali setelah aku berhasil melupakannya!'

Mawar ingin menangis tapi dia tidak bisa air matanya serasa habis dan sudah tidak ada lagi.

"Mawar.... Apa kamu baik baik saja... Aku minta maaf tidak bisa membela mu tadi." Sesal erika, dia merasa dirinya sangat tidak berguna bahkan untuk membela teman saja dia tidak bisa.

Mawar terdiam pikirannya melayang, dia tidak tahu apa yang harus di lakukan kenangan yang dulu hilang kini terlinatas lagi di pikirannya.

'Aku tidak boleh memikirkan dia! Aku sudah punya diego yang sudah sangat tulus mencintaiku! Itu hanya masalalu, aku dan vino tidak akan bisa bersama!'

Hati kecil mawar mengatakan yang sesungguhnya, walau dia masih tidak rela kehilangan seseorang yang dia sayang di masalalu tapi itu sudah berlalu, kini mawar sudah bahagia bersama diego.

*Drrrrtttt*

Suara ponsel mawar berbunyi, mawar mengambil telefonnya dia pergi menjauh dari erika, agar erika tidak mendengar apa yang di bicarakannya.

'Diego menelefon'

ucap mawar di dalam hati saat melihat layar ponselnya dan ternyata orang yang menelefonnya adalah diego.

'Aku tidak boleh terlihat sedih atau sebagainya agar diego tidak khawatir'

Mawar mengangkat telefon dari diego.

"Halloo" sapa mawar ceria dia menyembunyikan segala masalahnya dari diego.

``Hai... Sayang...`` Diego mencoba merayu mawar, gombalan nya sangat lucu malah terkesan di paksakan.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu... Aku malu... "

``Setelah itu kamu ingin aku panggil dengan sebutan apa? Cinta?``

"Tidak... Sebut namaku saja!"

``Jika memang itu inginmu aku menurutinya, kamu akan makan siang di mana?``

"Aku tidak tahu... Mungkin di kantin"

``Kalau begitu aku akan mengajak mu

makan siang di luar bisa?``

"Bisa? Cuma jangan jemput aku di depan kantor"

``Kenapa?``

"Kamu tahu kan berita mu sekarang sedang trending di mana mana, kamu tidak mungkin muncul di hadapan banyak orang bukan?"

``Oke... Aku paham...Aku akan menjemputmu di cafe dekat kantormu..Aku tunggu di sana saat jam istirahat, sampai bertemu di sana, aku mencintaimu``

"Aku juga mencintaimu"

Diego memutuskan telefonnya, mawar menarik nasaf panjang panjang dia sangat ketakutan, perasaan sekarang masih bercampur aduk.

Saat berbicara dengan diego pun mawar mengecilkan volume suaranya agar tidak terdengar oleh karyawan yang sedang bekerja.

"Mawar... " Suara berat seorang lelaki mengagetkan mawar.

Mawar menatap seorang lelaki bertubuh tinggi dengan bola mata berwarna biru gelap layaknya warna biru laut yang begitu luas membawanya merasa seakan sedang menyelam, sangat indah menatap mawar dengan tatapan penuh.

"Vii.. viiii noo" Mawar memalingkan pandangannya dia tidak ingin melihat wajah yang selama ini dia ingin lupakan.

"Bagaimana kabarmu?" Vino memperhatikan penampilan mawar dari atas hingga ke bawah.

"Aku... Baik... " Jawab mawar canggung, dia tersenyum, senyum yang di paksakan.

"Kamu sudah banyak berubah... Tapi tinggi mu tetap saja berada di bawahku." Vino mendekati mawar, dia mendorong tubuhnya agar sedekat mungkin mendekati mawar.

"Kamu mau apa! Apa kamu tidak melihat ini masih di kantor." Mawar kaget dia mendorong tubuh vino agar tidak mendekat ke arahnya.

"Baiklah aku akan meneruskannya nanti, aku akan mencari mu kemana pun, aku tidak akan kehilanganmu untuk kedua kalinya." Vino berbisik di kuping mawar, jantung mawar berdetak kencang sudah lama dia tidak merasakan halusnya suara ini.

Kecuali 8 tahun yang lalu!

"Apa kamu ada waktu? Aku ingin mengajak mu makan siang?" Tanya vino kini dia terlihat lebih biasa dan tidak lagi melakukan hal aneh.

"Maaf... Aku sudah ada janji dengan orang yang akan ku wawancarai, mungkin lain kali.. Senang bertemu dengan mu vino.. " Mawar berbicara pada vino, lalu dia pergi meninggalkan vino di sudut ruangan.

Untungnya saja para karyawan tidak ada yang memperhatikan kejadian tadi, jika memang ada akan menjadi sebuah masalah baru untuk mawar.

'Kamu berbeda dengan kamu yang dulu, aku tidak menyangka sekarang kamu akan lebih pendiam, tidak kah kamu menyadarinya dulu kamu adalah orang yang paling bawel saat berbicara, dan aku akan sangat membenci mu jika kamu sudah mulai menasihatiku. Apa yang terjadi dengan mu mawar?, apa yang terjadi 8 tahun yang lalu sehingga membuat dirimu berubah seperti ini? Apakah ada yang kamu sembunyikan dari ku?'

Vino menatap mawar yang berjalan pergi menjauh darinya, vino melipatkan kedua tangannya menaruhnya di dadanya lalu tersenyum tak karuan.

'Vino! Aku tidak tahu....Kenapa takdir mempertemukan kita kembali! Jika aku bisa meminta yang aku inginkan hanya aku tidak ingin melihatmu untuk selamanya! Karena melupakan mu itu tidak lah mudah!'

Batin mawar tersiksa dia sangat mengharapkan agar dia tidak lagi bertemu dengan vino, namun apa! takdir berkata lain mereka harus bertemu di saat yang tidak tepat.

Mawar mendatangi erika dia terduduk lemas di kursinya siapa yang akan membantunya kini!

Dia tidak mungkin menceritakan hal ini pada diego, jikalau dia menceritakan hal ini akan terjadi kesalahan pahaman dengan diego.

"Erika.... " Mawar memeluk erika yang sedang mengerjakan tugasnya, dia sangat tidak bisa menahan ini semua.

"Heyy mawar kamu kenapa?" Erika mengusap punggung mawar, berusaha menenangkan mawar yang sekarang sedang menangis tapi berusaha di tahan.

"Katakan... Katakan? Apa ada orang yang membuat mu terluka?" Erika menanyakan hal yang membuat sahabatnya itu menangis.

"Vino... " Jawab mawar lirih dia tahu ini masih di kantor dia tidak mungkin menangis sejadi jadinya, apalagi semua orang di kantor ini sangat membenci mawar.

Ruangan antar pegawai pun hanya di batasi sekat kecil yang hanya menutup wajah.

"Vino? Anak direktur herman itu? " Erika kebingungan, dia tidak paham apa yang di maksud mawar.

"Iya.. Dia..Dia adalah orang yang telah membuat ku menangis seperti ini, kenapa aku harus bertemu lagi dengannya."

Mawar menangis tersedu sedu, dia menyeka air mata yang jatuh di pipinya, melepaskan pelukannya dan menatap erika dengan mata yang bengkak.

"Ceritakan apa yang telah vino perbuatan padamu?" Tanya erika dia sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya ini.

"Ceritanya panjang... Kesimpulannya aku dan vino bukan hanya saling mengenal kami memiliki hubungan lain.. "

Jawab mawar, dia tidak lagi bisa menahan dirinya untuk tidak menceritakan hal yang berkaitan dengan vino dia sudah cukup berat menanggung beban ini.

"Tenangkan dirimu... Jika kamu merasa tidak enak badan, kamu izin dulu untuk hari ini.. " Saran erika dia tidak ingin sahabatnya sampai sakit gara gara masalah seperti ini.

"Tidak apa apa... Aku baik...Nanti siang aku akan pergi bersama diego, kamu tidak apa apa kan makan siang sendirian?" Ucap mawar dia tidak ingin terlihat sedih di hadapan sahabatnya.

"Tidak apa apa.. Pergilah" Erika menyetujui apa yang di putuskan oleh mawar, dia tahu saat bersama diego mawar akan merasa tenang.

Saat jam istirahat, mawar meninggalkan kantor di ikuti erika yang akan pergi ke cafe di dekat kantor.

Ternyata sedari tadi vino mengikuti segala gerak gerik mawar, saat mawar pergi dari kantor vino pun mengikutinya secara diam diam.

Mawar berjalan menuju cafe tempatnya mengatur janji dengan diego, setelah sampai di depan cafe.

Mawar melihat mobil diego terpakir di pinggir jalan, segara mawar mengetuk pintu mobil diego.

Diego melihat mawar dari kaca jendela mobilnya lalu diego keluar mobil dengan menggunakan kacamata hitam menutupi wajah tampannya.

"Apa kamu menunggu lama?" Tanya mawar, mawar tidak sadar bahwa menangis tadi telah membuat mata bagian bawahnya menghitam.

"Kamu kenapa? Kamu terlihat kelelahan!" Diego memeluk mawar dia sangat khawatir akan kondisi mawar.

Vino yang memperhatikan mereka berdua dari jauh terkejut.

'Aku tidak menyangka selama 8 tahun ini ternyata kamu sudah melupakan ku dengan begitu mudahnya, hingga kini kamu mempunyai seorang kekasih! Ingat lah mawar aku tidak akan melepaskan mu! Kamu yang telah membuat ku berubah menjadi diriku yang sekarang tapi diriku yang dulu belum hilang!'

selamat malam kakak, adakah yang masih bangun?

Wahh wahhhh nihh di vino selain Ganteng dia juga pandai menggoda lohhh aduhhh gimana nasib si diego yah. Tapi kenapa mawar benci banget sm vino, apakah mereka punya kenangan spesial yang membuat mawar susah untuk melupakan vino, authornya juga gak tahu. Mm pasti akan ada pertarungan sengit antara diego dan vino memperebutkan mawar. Tunggu bab selanjutnya yah kakak

HAPPY READING

aura08zahwacreators' thoughts