19 masalah yang akan di perbuat vino

Vino mengepalkan tangannya, hatinya terasa terbakar melihat kemesraan mawar dan diego di hadapannya.

Mawar dan diego pergi dari depan cafe itu dengan menggunakan mobil diego.

Vino tidak akan tinggal diam, diam punya segala cara agar dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Ikuti mobil dengan plat nomor DGO*** sekarang juga! Mereka baru saja pergi dari depan kantor berita dan majalah ternama. Aku ingin kamu memberikan segala informasi mengenai apa yang kamu lihat." Vino menelefon seseorang dan memerintah kannya untuk mengikuti diego juga mawar.

Diego masih sangat khawatir dengan kondisi mawar, dia berpikir mungkinkah ada masalah berat yang membuat kekasihnya ini sampai menangis?

"Ada apa dengan mu? Ceritakan...Kamu tidak perlu menutupi segala masalah yang kamu hadapi, kamu bisa membaginya denganku.. "

"Aku baik baik saja, hanya ada masalah di pekerjaan ku... Hanya hal kecil tidak perlu khawatir." Jawab mawar berbohong, dia tidak ingin kesalah pahaman terjadi antara mawar, diego dan juga vino.

Mawar juga sudah tidak ingin mengingat lagi kenangan bersama dengan vino.

"Jika pekerjaan mu itu menyulitkan, keluar saja aku bisa menerima mu di kantorku"

"Tidak perlu aku sangat menyukai pekerjaan ku ini." Jawab mawar.

"Oke... "

"Sekarang kita akan kemana?" Tanya mawar.

"Ke cafe.... Tidak jauh dari sini." Jawab diego.

"Oke.... "

Diego membawa mawar pergi ke salah satu cafe di pinggir kota, dari luar cafe itu terlihat sederhana bahkan lebih kecil dari pada cafe cafe yang ada di sekitarnya.

Diego memarkirikan mobilnya, mengajak mawar untuk masuk kedalam cafe.

"Ayo... " Diego mengenggam tangan mawar, mereka bersama sama masuk kedalam cafe.

Mawar sangat terkejut saat masuk kedalam cafe, di lihatnya danau buatan yang sangat luas di kelilingi oleh bunga bunga di pinggirnya.

Dengan meja makan di bagian pinggir agar kita bisa menikmati suasana danau yang begitu tenang.

"Apa kamu suka?" Tanya diego menatap mawar.

"Aku suka! bagaimana kamu tahu tempat ini?" Mawar kebingungan Dia tidak tahu di kota ada cafe yang indah seperti ini.

"Aku bertanya pada bianca....Dia banyak mengetahui tempat indah di kota ini." Jawab diego jujur.

Jarang sekali seorang lekaki hendak jujur tentang apa yang di ketahuinya, walau kenyataan memang pahit tapi tidak perlu di sembunyikan karena pasti waktu yang akan mengungkapkannya.

"Bagus sekali.. " Mawar senang di menatap dalam indahnya danau yang begitu luas dengan tumbuhan teratai yang terapung di jernihnya air yang tenang.

"Ayo duduk.. " Diego menarik tangan mawar mengajaknya duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Keadaan di cafe itu cukup sepi, mungkin karena terletak di pinggir kota dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, sehingga sangat jarang mengetahui tempat ini.

Tapi suasana ini yang di inginkan oleh diego agar mereka berdua bisa menikmati waktu bersama.

Mawar dan diego duduk saling menatap, mawar tersenyum dia sejenak melupakan masalah yang sedang menimpanya.

'Terimakasih kamu telah meringankan beban ku... Aku tidak tahu bagaimana aku jika tanpa mu.. ' Ucap mawar senang di dalam hatinya.

Lalu datang pelayan membawakan makanan, yaitu mie ramen juga steak daging sapi kesukaan mawar.

"Makanlah yang banyak jangan sampai kamu sakit... " Diego mengusap rambut mawar.

Mawar mengangguk mereka mulai makan siang dengan hidangannya masing masing, diego dengan mie ramennya dan mawar dengan steak dagingnya.

"Jika kamu punya masalah ceritakan padaku.. Jangan kamu simpan sendiri aku akan selalu ada untukmu..." Diego mengenggam tangan mawar, dia akan selalu siap jika menjadi tempat berbagi masalah mawar kepadanya.

"Terimakasih, aku akan selalu menceritakan segala masalah ku padamu.."

Jawab mawar sambil dia begitu senang ada diego yang selalu mendukungnya dan memberinya semangat.

*Ckrekk ckrek* Dari kejauhan seseorang terlihat sedang memperhatikan mawar dengan diego juga mengabadikan beberapa momen kemesraan yang di tunjukan mawar dan diego.

Mawar dan diego meneruskan makan mereka dengan hanya mereka berdua di sana, membuat diego bebas untuk menunjukan dirinya dihadapan mawar tanpa takut ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah diego natakusuma seorang CEO.

...

Kini mawar berada di kantornya setelah satu jam menghabiskan waktu bersama dengan diego, kembali meneruskan pekerjaan adalah tugasnya.

Erika juga dia terlihat sangat serius mengedit beberapa kata kata yang pantas untuk di baca oleh para masyarakat di luar sana, karena selain membuat berita di majalah, koran atau televisi mereka juga membuat berita online yang bisa di baca di mana saja.

"Bagaimana makan siangmu?" Tanya erika tetap fokus kepada komputernya.

"Berjalan lancar.. " Jawab mawar dia sedang melihat beberapa jadwal wawancara yang akan dia lakukan bersama erika.

"Baguslah... Aku akan mendengarkan penjelasanmu nanti... Jangan lupa hubungi aku setelah pulang bekerja ini." Kata erika sambil meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"Jika aku sempat" Jawab mawar singkat...Malam ini sebenarnya dia ingin beristirahat dan melupakan masalahnya dengan vino.

Jika dia tidak bisa bersama vino maka mawar bisa menjadi teman vino, tidak ada salahnya bukan? Menjalin hubungan persahabatan, karena masalalu tidak akan menjadi pengaruh di masa depan.

...

Sementara di ruang direktur perusahaan AIRWORK grup tempat di mana vino bekerja, vino sedang memikirkan hal yang sangat membuatnya terganggu dan tidak fokus bekerja yaitu kemesraan mawar yang vino lihat di hadapannya.

Hal tersebut membuat pikirannya kacau dan tidak tenang.

'Selama ini kupikir kamu akan menunggu ku! Ternyata kamu bahagia bersama orang lain! Aku tidak akan membiarkan mu pergi dengan mudah mawar... Selamanya kamu akan tetap jadi miliku!"

*Duakk* Vino menukul meja kerjanya, dia jadi sangat emosional jika mengingat hal yang di lihatnya tadi siang.

Pintu ruangannya terbuka sesosok gadis bertubuh mungil datang mendekati vino.

"Pak.. Anak buah mu ingin menemui mu.. " Kata gadis yang bernama elief pada vino.

"Suruh dia masuk!" Vino menatap elief dengan tatapan yang kejam, keringat vino bercucuran membasahi tubuhnya jarinya mengepal dan otot tanganya terlihat keluar dan menunjukan sisi gelap vino.

"Baa ik pak.. " Dengan cepat elief pergi dari ruangan vino dengan persaan ketakutan yang sangat besar karena sebelumnya elief belum pernah melihat vino yang seperti ini.

"Silahkan masuk.. " Elief menyuruh 2 orang lelaki yang berada di depan ruangan vino untuk menemui bosnya.

2 orang lelaki itu masuk kedalam ruangan vino dengan membawa sebuah berkas.

"Boss kami telah mengikuti orang yang kamu suruh." Dengan lantang salah satu dari lelaki itu berkata.

"Bagaimana hasilnya?" Vino kini pelan pelan mengembalikan ketenangannya.

"Kami menemukan beberapa bukti.. " Lelaki itu menaruh sebuah berkas di meja vino, vino lalu mengambil nya dan membuka berkas nya.

Setelah melihat isi dari berkas itu, amarah vino kembali berapi dia sangat cemburu melihat apa isi dari berkas itu yang ternyata foto kemesraan mawar dan diego saat di cafe.

Dengan cepat vino menyobek foto itu dan membuangnya.

"Siapa orang ini!" Tanya vino dengan nada tinggi dia sudah tidak bisa mengontrol emosinya.

"Dia adalah diego natakusuma pemilik sekaligus ceo perusahaan klp grup." Jawab salah satu lelaki itu.

"CEO klp grup? Berikan segala informasi tentang dia!" Vino semakin keras mengepalkan tangannya, serasa ingin menghancurkan diego berkeping keping.

Vino yang tenang sudah di telan oleh api kemarahan.

Kedua laki laki itu pergi dari ruangan vino.

'Diego natakusuma? Aku ingin melihat seberapa kuat kamu bisa memperhatikan mawar disisimu!'

avataravatar
Next chapter