webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

III-178. Memburu Pemuda Jahil

"Jangan memeluk ibu hamil sembarangan," Mahendra menampakkan senyum manis dengan lesung pipi yang sengaja dia tunjukkan, matanya ikut-ikutan menyipit. Mahendra tersenyum terlalu berlebihan.

Lelaki bermata biru ingin memamerkan keberadaan buah cintanya di dalam perut Aruna. Mahendra menangkap pinggang istrinya, memeluk dan mengelus lembut perut sang istri. 

"Cih!" cela Damar melihat perilaku Mahendra yang jelas-jelas ingin menunjukkan kemenangannya sebagai suami Aruna.

"Hen.. sudah, Ah' " Aruna memerah karena malu.

Damar bergantian memeluk teman-temannya yang lain, kalimat selamat hadir menghujani pemuda tersebut. Beberapa foto diambil, di mana Aruna ikut serta bergabung bersama teman-temannya. Mendorong Alvin yang mengekori dirinya dengan payung.

"Ih' tutup payungnya, atau gunakan saja sendiri!" gerutu Aruna pada ajudan Alvin. 

"Nona, sore ini cukup panas," bujuk Alvin. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com