webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

III-177. Rasa Rindu Tanpa Beban

Dia bahkan tidak melihat warna lain dalam lingkaran yang membelenggunya kecuali warna putih. Thomas sangat pendiam, bahkan saat Vian dengan sengaja menemuinya dan mempertanyakan banyak hal yang terjadi dengan dirinya. Thomas hanya diam.

Pria ini sempat menyulut emosi seorang Vian, lelaki yang cenderung dewasa. hingga mengeluarkan kata-kata dengan volume tinggi, "Kami ingin menyelamatkanmu, Please jangan mempersulit," Thomas masih terdiam.

Hari ini pria tersebut menyendok nasi kuah kare daging masih dengan ekspresi datar. Kursi dan meja di tengah ruangan yang warnanya putih menyajikan nampan makan yang lebih meriah dari pada tahanan yang lain. Akan tetapi Thomas tak menunjukkan tanda-tanda bersemangat, dia lebih sering mengamati kakinya dan berjalan ke sana kemari dalam ruangan ketika menyadari kakinya perlahan pulih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com