22 AWAL PETAKA

Pukul 1 dini hari didalam kamar Wika

Wika masih belum bisa memejamkan matanya,memandangi jari manisnya,ada cincin yang melingkar disana,cincin pemberian Zacky,ini akan selalu mengingatkannya pada Zacky,Wika juga membayangkan saat Zacky mencium bibirnya.Wika menutupi wajahnya dengan kedua tanganya,menahan malu saat membayangkan peristiwa itu.Wika membuka tangannya dari wajahnya,bibirnya tersenyum masih membayangkan wajah Zacky ketika menciumnya.

"Aku tidur denganmu ya!"Tiba-tiba Pinkan mengejutkan Wika.

"Astaga Pinkan....,gak bisakah kamu masuk dengan mengetuk pintu dulu?"Wika menutupi rasa kagetnya dengan mengomeli Pinkan,tapi sepertinya Pinkan tidak perduli.

"Hey.....tadi kami melihat kalian berciuman dihalaman belakang"Pinkan berkata mencoba menyelidiki.

"Apa..?kalian ngintip?"Wika kaget,suaranya agak berteriak.

"sssssttttt...."Pinkan menempelkan jari telunjuknya ke mulutnya.

"Nanti kedengaran Papa dan Mama,ini sudah hampir pagi"Pinkan mengingatkan Wika.

"Oh....Tuhan,aku gak percaya kalian ngintip?"Wika mengulangi pertanyaannya dengan berbisik.

"Itu gak sengaja,Aldi ingin mengajak Zacky pulang tadi."Pinkan menjelaskan.

"Apakah kalian lama mengintip kami?"Wika mulai khawatir.

Pinkan menggelengkan kepala."Tapi.....Gara-gara melihat kalian Aldi tadi melakukan sesuatu padaku"Pinkan menggigit bibirnya.

"Melakukan apa?Wika keheranan.

"Biasanya kami hanya berciuman,tapi kali ini,Aldi sudah melebihi batas,"Pinkan menunjukan sebuah tanda didadanya,(belum sampai mendekati p**ud**nya).

"Bekas apa itu?"Wika tambah bingung.

"Sudahlah...,untung saja kalian segera datang,kalau gak...,aku gak bisa bayangkan apa yang terjadi."Pinkan menutup wajahnya dengan bantal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sebab itu kamu gak bisa tidur?"Wika menarik bantal dari wajah Pinkan.

"Ya..."Pinkan menjawab singkat.

"Kamu bahagia?"Wika melihat wajah Pinkan yang memerah.

Pinkan menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Jaga dirimu,jangan melewati batas,kita tak pernah tau takdir kita ke depan seperti apa!"Wika memberi nasehat pada Pinkan.

Pinkan manggut-manggut."ayo tidur!"

Keduanya lalu merebahkan tubuh mereka diatas ranjang,dan mulai terlelap.

Keesokan pagi....

Sepaket bunga mawar merah untuk Wika,tidak tertulis nama pengirimnya,namun ada catatan kecil bersamanya.

"Aku jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu.Pesonamu mampu membiusku untuk menjadi berbeda.Mawar-mawar ini kalah cantik dengan wajahmu.Aku akan mewarnai hari-harimu."

"Ah....ini pasti dari Zacky."Bisik Wika dalam hati sambil mencium bunga mawar itu dan memelukny.

Wika kemudian meraih ponselnya dan menelepon Zacky.

"Hallo Kekasihku"Zacky menyapa Wika dari seberang,suaranya datar namun tetap membuat hati Wika berbunga-bunga.

"Pagi Zacky sayang."Wika membalas sapaan Zacky dengan malu-malu.

"Ah....aku gak dengar,apa yang baru saja kamu katakan?"Zacky bertanya sambil menggoda Wika,baru kali ini Wika memanggilnya dengan sebutan itu.

"Iiihhh....Zacky,jangan menyebalkan seperti itu"Suara Wika dengan nada ngambek.

"Hahahahaha...."Zacky tertawa terbahak-bahak.

"Terimakasih ya,untuk semuanya"Wika mengucapkannya dengan malu-malu.

"Terimakasih untuk apa?"Zacky bertanya masih dengan nada tertawanya.

"Untuk semua perhatianmu padaku,untuk kasih sayangmu"Suara Wika menahan rasa harunya.

"Hey....bukankah kamu sudah berjanji padaku untuk gak menangis?"Suara Zacky terdengar sangat lembut sekali.Ini membuat Wika merasa sangat nyaman.

"Iya..."Wika menjawab singkat.

"Betewe,Hari ini aku gak ke kampus ya,aku akan cek up ke RS,beberapa hari ini aku sering merasakan sakit di bagian kepalaku!"Zacky berbicara dengan nada sendu.

"Apa kamu baik-baik saja?Aku akan menemanimu!Suara Wika panik.

"Sssstttt.....aku baik-baik saja,mungkin hanya kurang istirahat,lagian aku sekalian antar mama"Zacky meyakinkan Wika.

"Baiklah....berjanjilah padaku,beritahu aku jika terjadi sesuatu."Wika memaksa.

"Ok Wika,kekasihku...."Zacky merayu.

"Bye....,salam buat mama...."Wika menutul teleponnya.

"ciye....ciye...,Zacky romantis sekali,Aldi kapan kayak gini ya?"Suara Pinkan mengagetkan Wika.

"uuuuuhhh...."Wajah Wika cemberut karena Pinkan membuatnya kaget.

"Ayo berangkat"ajak Pinkan...

"Sebentar aku ke kamar dulu,mau simpan mawar-mawar ini dulu."Wika berlari kekamarnya.

Beberapa menit kemudian Wika kembali pada Pinkan,setelah berpamitan pada Papa dan Mama mereka berngkat ke kampus.

Sampai di kampus....

Baru saja beberapa langkah dari parkiran mobil,Rere dan teman-temannya datang menghampiri Wika dan Pinkan.

"Jangan perdulikan,ayo..."Pinkan menggandeng tangan Wika mengajaknya untuk pergi dari sana.

"jangan buru-buru,mau kemana lu?"Rere segera menarik tangan Wika yang satu lagi.

"Aw...."Wika mengeluarkan suara kesakitan.

"Jangan keterlaluan lu,,,,lepasin tangan Wika".Pinkan berteriak pada Rere.

Rere memberi isyarat pada teman-temannya.Salah seorang dari mereka menganggukkan kepalanya."Ayo..."mereka menarik tubuh Pinkan,ini membuat pegangan tangannya dengan Wika terlepas,mereka menghalanginya untuk dekat-dekat dengan Wika.

Sementara itu Rere mendorong tubuh Wika hingga terjatuh.Kemudian Rere berjongkok mendekati Wika dan menjambak sedikit rambut Wika."He....cewek kampung,jangan pernah bermimpi untuk dekat-dekat dengan Zacky apa lagi jadi pacarnya,dia milik ku,camkan itu..."dengan kasar Rere meleoaskan tangannya dari rambut Wika.

Melihat hal itu Pinkan semakin emosi,namun tubuhnya tidak bisa lepas dari empat orang yang memeganginya.Wika panik dan ingin menangis.Rere menariknya hingga berdiri."Jangan dekati Zacky lagi!Ini peringatan terakhir buat lu,gw akan berbuat lebih nekad lagi,kalau lu gak dengerin omongan gw!"Rere berjalan hendak meninggalkan Wika dalam keadaan kaget dan panik.

"Kamu fikir dirimu siapa?,apa kamu gak punya malu mengejar laki-laki yang sedikitpun gak pernah memperdulikanmu?dimana harga dirimu?"Wika tiba-memberanikan diri mengeluarkan kata-kata dan melemparkannya pada Rere,Wika sudah berjanji pada Zacky untuk tidak menangis menghadapin masalah apapun itu.

"Oh....punya keberanian lu ngomong gitu ke gw,,,"Tangan Rere hendak menampar wajah Wika,namun Wika sudah duluan mencengkeram tangan Rere dengan kuat,itu membuat Rere kesakitan,Wika mendorong tangan Rere ke arah belakang,Rere terjatuh"Brugh...."Pasti rasanya sakit sekali.

"Berperilakulah seperti manusia,karena kamu bukan seekor binatang"Wika kembali mengeluarkan kata-kata pedasnya untuk Rere dan berjalan maju menuju Pinkan bersama teman-teman Rere."Lepaskan saudariku,atau kalian akan berurusan denganku"Wika menyipitkan kedua matanya sebagai peringatan.Mereka melepaskan tangan mereka dari Pinkan.Wika dan Pinkan meninggalkan tempat itu dengan wajah Rere yang menggeram melihat kepergian mereka.

"Kamu berani sekali?"Pinkan berbicara sambil terus melangkahkan kakinya.

"Zacky mengajariku untuk kuat,dia bilang aku gak boleh lemah."Wika tetap berjalan terburu-buru,

Sementata itu di tempat lain di sebuah RS ternama,Zacky dan Mama masuk kedalam ruangan dokter untuk berkonsultasi dengan Dokter.Dokter menyarankan untuk melakukan beberapa tes dan pemeriksaan pada Zacky.Hasilnya akan di beritahukan sesaat lagi.Zacky terlihat tenang dan santai,Mama masih ngobrol dengan Dokter,medeka sudh sal8ng mengenal sejak lama,itu sebabnya Zacky dan Mama mendapatkan pelayanan khusus,itu bisa jadi karena latar belakang Mama ditambah Mama dan Dokter adalah teman lama.

Dokter memberi tahukan hasil tes lab dari beberapa pemeriksaan.Mama tampak syok mengetahui hal itu,dan menangis histeris,sementara Zacky nampak murung dan melamun namun wajahnya masih menunjukan ekspresi datar.

"Jangan khawatir ma...,Zacky gak akan kenapa-kenapa,Zacky berjanji ma..."Zacky mencoba menenangkan mamanya.

"Mbak ,,,,kita masih bisa lakukan kemoterapy"Dokter memegang tangan mama zacky memberikan harapan.

"Saya gak akan melakukan kemoterapy,saya punya cara sendiri untuk mengatasinya."Zacky mantap dengan perkataannya.

Mama Zacky terlihat masih syok,air matanya terus mengalir.Zacky memeluk mamanya,mencium keningnya."Zacky akan baik-baik saja ma,Zacky janji!"Zacky terus meyakinkan mamanya.

Didalam mobil, Mama Zacky masih terlihat murung.Dia merasakan hidupnya hancur seketika,serasa tiada harapan lagi untuknya melihat Zacky menikah,dan menimang cucunya.Masih menangis mama menelepon Ajeng.Ajeng tak kalah syok dengan mamanya.

"Mama jangan panik ya ma...Ajeng akan berusaha sekuat tenaga untuk kesembuhan Zacky,mama hanya perlu berdoa untuk membantu Ajeng."Ajeng mencoba menenangkan dan meyakinkan mamanya.

"Cari informasi secepatnya tentang penanganan penyakit Zacky!"Mama Zacky masih terisak.

Zacky masih fokus menyetir,saat mendengar percakapan Mamanya dan kakak perempuannya dari ponsel.Dia tidak pernah memikirkan dirinya dengan penyakitnya,dia merasa khawatir dengan keluarganya terutama Mama dan Wika juga tentunya.Apa lagi semenjak pertemuannya dengan Andre beberapa kali,ini pasti akan menimbulkan masalah.

Mama Zacky sudah memutuskan percakapannya dengan Ajeng lewat ponselnya.Tak lama mereka akan segera sampai dirumah.Zacky bernyanyi mencoba menghibur dirinya dan Mamanya,menunjukkan pada mamanya bahwa dia baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja.Zacky memegang tangan Mamanya,kemudian tersenyum padanya.

"Mama percaya pada Zacky kan?"Zacky bertanya pada mama dengan nada meyakinkan.

"Zacky akan sembuh ma...Zacky janji,mama jangan khawatir,bantu Zacky dengan doa,karena doa mama akan membantu Zacky dalam usaha Zacky untuk penyembuhan penyakit Zacky,plisss...."Zacky mencium tangan mamanya.

"Apa Zacky yakin bisa sembuh nak?"Mama bertanya pada Zacky dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Ya ma...Zacky yakin sekali,ada beberapa alasan kenapa Zacky harus sembuh dan tetap hidup,mama salah satunya,jadi mama juga harus yakin!"Zacky berkata pada mamnya dengan keyakinan dan semangat hiduo yang luar biasa.

"Baiklah....mama akan kuat untukmu,demi keyakinanmu mama juga yakin Zacky pasti akan sembuh."Mama menimpah tangan Zacky yang dari tadi memegang sebelah tangan mama.

"Tapi ma...,Zacky ada satu lagi permintaan sama mama"Zacky membunyikan klakson mobilnya didepan gerbang menuju rumah,mereka sudah sampai dirumah.

"Apa itu?"mama masih enggan keluar dari mobilnya saat Zacky sudah memarkirkannya didalam garasi.

Zacky menggenggam kedua tangan mama,kemudian menciumnya."Jangan beritahu apapun perihal penyakit Zacky pada Wika dan teman-teman Zacky,Zacky gak mau mereka khawatir,karena itu akan mengganggu proses penyembuhan Zacky.

Mama mengangguk lalu memeluk Zacky dan menangis lagi.

Zacky menenangkan mamanya.

avataravatar
Next chapter