webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

zona nyaman

hari demi hari,waktu terus bergulir.Ikhsan dan Dinda semakin dekat,mereka tak lagi malu tampil berdua didepan umum

dimana ada Dinda,disampingnya dipastikan hampir selalu ada Ikhsan.

Ikhsan yang rela antar jemput Dinda kuliah,Ikhsan yang selalu ada untuk keluarga Dinda.

mereka berdua nampak nyaman menjalani kedekatan ini.

"mas,aku malu tiap hari diantar jemput seperti ini" kata Dinda disuatu siang saat Ikhsan menjemputnya pulang

"loh kenapa malu,apa karena mobilnya nggak bagus apa yang jemput nggak cakep"Ikhsan mencoba menjawab dengan sedikit gurauan,ia sebenarnya tahu jika banyak teman teman dinda yang mencibir Dinda karena hampir setiap hati diantar jemput Ikhsan

"Astaghfirullah,mas..bukan itu,tapi Dinda lebih seneng mas yang apa adanya" jawab Dinda sambil bersungut,melipat kedua tangannnya didepan dada

"oh,maksud kamu mas itu mengada ada atau gimana coba yang jelas"Ikhsan memperjelas pertanyaanya pada Dinda,dengan nada bercanda

"ah sudahlah,mas mana ngerti sih maunya Dinda"nada suaranya sudah mulai berat,itu artinya Dinda sudah hampir menangis menahan marah

"kalo gitu kasih tau mas,Dinda maunya gimana,mas turutin sayang"Ikhsan memelas,mencoba memberi waktu agar Dinda mereda emosinya

"ini mobil siapa mas"

"bos"jawab Ikhsan singkat

"bukan punya mas kan"

"bukan"

"mas,Dinda mau mulai besok kalo mas mau jemput Dinda,pake kendaraan mas sendiri,jangan pinjam punya orang" jawab Dinda tegas

"mas dirumah cuma ada motor sama sepeda Din" ikhsan menjawab.

sebenarnya Ikhsan sudah tahu kemana arah pembicaraan ini,ia sengaja berlagak tidak tahu,agar Dinda mau banyak mengungkapkan keinginannya,dan nyatanya berhasil.Ikhsan semakin kagum pada Dinda,dijaman sekarang dimana wanita lebih mementingkan harta dan materi diatas segala galanya,Dinda dengan kesederhanaannya menolak semua yang Ikhsan coba berikan,dia lebih memilih menjadi apa adanya.

"pake sepeda juga nggak apa apa mas"kata Dinda lirih

"Dinda,dengerin mas ya,mas itu bukan sok sokan pake mobil orang,mas juga pakai mobil ini bukan buat gaya gayaan,mas ini kerja sayang,kenapa mas selalu bawa mobil kemana mana,Dinda pingin tahu alasannya nggak"tawar Ikhsan

"iya"jawab Dinda singkat

"itu karena pekerjaan mas yang menuntut mas buat bekerja cepat,kadang mas harus berpindah pindah tempat,gonta ganti ketemu orang,dan pekarjaan mas ini berhubungan sama orang orang besar yang notabenenya super sibuk dan super perfeksionis,itu kenapa bos selalu memaksa mas bawa mobil"

terang Ikhsan,ia berharap Dinda tak banyak bertanya agar ia tak harus berbohong lagi.

"tapi Dinda lebih seneng mas pake apa yang mas punya,terutama saat bareng sama Dinda"

"iya,nanti kalo kita jalan berdua,mas bakal bawa motor butut mas,Dinda nggak malu kan"

"nggak mas,Dinda malah seneng"jawab Dinda sambil tersenyun

hati Ikhsan semakin mantap,menurutnya Dinda layak untuk diperjuangkan,ia semakin yakin,jika Dinda adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan pendamping hidup.

makan siang pun biasanya direstoran siap saji,kini Dinda mulai meminta ganti diwarung makan kecil pinggir jalan.Ikhsan yang tak terbiasa pada awalnya nampak bimbang,tapi setelah Dinda memaksa,ia nampak menikmati juga,memang Ikhsan notabene nya jarang makan diluar,ia lebih suka makan masakan rumah,entah ibunya yang masak,atau asisten rumah tangganya.pun Dinda juga hampir tak pernah makan siang diluar,ia lebih memilih makan dirumah sepulang kuliah,meski kadang saat makan siang,sudah bukan waktunya makan siang lagi.

benar jika pepatah mengatakan kalau sudah cinta,semua akan terasa indah,dunia hanya milik berdua,yang lain entah ngontrak dimana.

mungkin itu juga yang menggambarkan suasana hati Ikhsan dan Dinda saat ini.

sedetik ta bertemu serasa begitu rindu,saat bersama sehari terasa sejam saja..duh,yang lagi jatuh cinta.

dari siang hingga sore,sudah bersama entah ditoko buku,entah sekedar makan siang atau bahkan sekedar mengantarkan pulang,saat malam tiba,saat keriunduan menyeruak,Ikhsan tak lagi malu untuk kembali bertamu.pun malamnya selepas dari rumah Dinda,mereka tak putus berbalas pesan,hingga salah satunya tertidur duluan

duuh,,yang lagi kasmaran.

hari berganti hari hingga bulan pun berganti.Ikhsan sudah begitu akrab dengan keluarga Dinda,begitupun Dinda sudah berapa kali diajak kerumah Ikhsan,yang sebenarnya itu rumah Budi,nenek yang dikenalkan pada Dinda sebagai neneknya,itu juga sebenarnya nenek Budi.jatuh cinta membuat Ikhsan lupa,bahwa ia memulai ini semua dengan kebohongan kecil.ia tak pernah berfikir apa yang akan terjadi jika kelak kebohongannnya itu terungkap.meskipun niatnya baik,tapi apapun itu,sesuatu yang didasari dengan kebohongan tidak akan berjalan mulus semestinya,karena sepandai apapun menyembunyikan kebohongan pasti akan terungkap juga,kita hanya tunggu saja tanggal mainnya.

"Din,mampir kerumah mas ya,mas mau bawain i

lauk makan siang buat nenek"pinta Ikhsan disela sela dirinya mengemudi

"iya mas"jawab Dinda sambil tersenyum melirik kearah Ikhsan yang sedang mengemudi.

Dinda pernah bertanya pada Ikhsan tentang orang tuanya,tak ada jawaban.yang ada hanya sebuah janji,jika waktunya sudah pasti ia akan mengenalkan Dinda pada orangtuanya.padahal bukan itu jawaban yang Dinda mau,Dinda hanya ingin tahu,siapa nama dan dimana Orangtua Ikhsan bekerja.

ah,Ikhsan kenapa ngegas sih..sudah ngebet ya..

sepertinya tidak adil ya,Ikhsan sudah sangat akrab dengan keluarga Dinda,sedang Dinda sekalipun belum bertemu dengan orangtua Ikhsan.hanya rumah dan neneknya,yang Dinda tahu.tapi tak apalah,biarkan semua berjalan semestinya,tanpa ada yang dipaksakan,kalaupun jodoh,tak akan kemana.pikir Dinda.

"Din,besok mas ada kerjaan keluar kota,kayaknya 3 harian disana" pamit Ikhsan malam itu,ia juga pamit pada Orangtua Dinda

"iya mas hati hati disana"

"aduh,mas bakalan kangen deh,Dinda ikut ya,mau ya??"pinta Ikhsan

"loh,mas kan kerja,nanti kalau Dinda ikut,bakalan repot"jawab Dinda sambil terkekeh

~Perginya Ikhsan keluar kota,menjadi awal terbongkarnya kebohongan Ikhsan,bagaimana bisa terjadi..

lantas apa tanggapan orangtua Dinda

bagaimana dengan hubungan Ikhsan dan Dinda selanjutnya

duh,mamak bener bener mau bikin ini novel nggak panjang sampai bepuluh puluh bahkan beratus ratus episode,karena bagi mamak,jika suatu cerita sudah sampai pada makna atau hikayah yang ingin disampaikan,sudah cukup untuk dituntaskan,karena dari awal niat mamak menulis disini adalah berbagi kisah,yang hampir mendekati nyata,didalam kehidupan masyarakat.

jangan lupa dukung cerita mamak ini ya,,likenya ya..biar Ikhsan sama Dinda bisa lanjutin cerita cintanya

~terimakasih ya...