webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

terbongkar

hari ini hari dimana Ikhsan pamit untuk bekerja keluar kota selama 3 hari.

hari ini juga,hari dimana Dinda ada tugas kelompok.ia dan teman temanya sepakat untuk mengerjakan dirumah lusi.dengan berbonceng bonceng motor,mereka sampai dirumah lusi,yang ternyata satu komplek dengan rumah Ikhsan

"lusi,udah lama tinggal disini" Dinda mencoba bertanya pada lusi

"wah,sejak dari lahir Din"jawab Lusi

"oh,ya kita beli cemilan dulu yuk,Din kamu ikut nggak,biar sekalian mampir kerumah supir pribadimu" goda Lusi pada Dinda

Dinda yang mendengara teman temannya tertawa,hanya membalas dengan anggukan dan berucap lirih

"iya"

warung yang dituju pun,ternyata memang berada tepat didepan rumah Ikhsan.

kebetulan sekali Dinda sekalian membeli sedikit gorengan yang masih panas,ia bermaksud mengantarkannya kerumah Ikhsan,untuk nenek,pasti suka.

"aku nganterin ini dulu kerumah mas Ikhsan sebentar ya"ucap Dinda pada teman temannya

"Assalamualaikum"

"wa'alaikum salam"jawab seorang pria dari dalam.Dinda berharap itu ayahnya Ikhsan,nyatanya dari balik pintu keluarlah laki laki sepantaran dengan Ikhsan

"cari siapa mbak"tanyanya

"ehm,Ikhsannya ada"Dinda mencoba bertanya

"oh,mbaknya salah rumah,bos Ikhsan rumahnya sebelah ini mbak,rumah tingkat yang besar itu,yang ada pagar besinya tinggi "jawab laki laki itu

"terus,kalo ini bukan rumah Ikhsan,ini rumah siapa"Dinda masih mencoba bertanya

"ini rumahnya Budi mbak,asistennya,kebetulan budi lagi nemenin bos Ikhsan keluar kota"jelasnya

"yasudah,kalau begitu,saya nitip ini buat nenek,oh ya mas,nanti sampein salam saya buat Budi,bilang saja dari Dinda" setelah menitipkan sebungkus gorengan Dindapun pamit.ia melangkah dengan perasaan yang tak tentu,bingung tak tahu harus bagaimana

"Kenapa Din"tanya lusi

"eh lus,ngga apa apa"jawab Dinda

"katanya mau nganterin ke rumah Ikhsan,kok malah kerumah Budi"tanya lusi lagi

"loh,emangnya itu bukan rumah Ikhsan ya"Dinda mencoba mencari tahu

"bukanlah,tadi itu kamu kerumah Budi.nah kalo rumah Ikhsan itu,yang sebelahnya,rumah paling bagus dikomplek ini"jawab lusi

"memangnya kamu ngiranya itu rumah Ikhsan ya Din,atau jangan jangan kamu belum tahu siapa Ikhsan sebenarnya"lusi kembali bertanya

"i iya lus,aku sama sekali enggak tahu"jawab Dinda lirih,dalam hatinya ingin menangis,rasanya seperti dicabik cabik,sakit sekali

"oalah,Ikhsan itu anaknya pak Anton dan bu Ratna sovia,ia anak tunggal Din,bisnisnya dimana mana,kalo Budi itu asistenya,dia masih saudara sama Ikhsan" terang lusi

"Ikhsan itu biarpun anak orang kaya,ia nggak sombong,ia juga sering bantuin warga sini yang lagi kesusahan,apalagi dia dulunya pernah belajar dipesantren"lanjut lusi menjelaskan

"kamu tahu sedetail itu lus"tanya Dinda

"tahulah,siapa disini yang nggak kenal keluargaya Ikhsan,bahkan perempuan perempuan yang pernah dekat dengan Ikhsanpun aku kenal"jawab Lusi

"aku ini masih saudaranya Ikhsan juga Din,makanya pas lihat Ikhsan dekat sama kamu aku ikut seneng" terang lusi

Dinda terpaku mendengar semua penjelasan lusi,ia tak menyangka bahwa selama ini Ikhsan membohongi dirinya,ia benar benar merasa sakit hati dengan kebohongan ini,bagaimana tidak bagi Dinda Ikhsan adalah laki laki pertama yang dekat dengan nya.lantas apa maksud dari kebohongannya selama ini,Dinda berfikir,apa karena Dinda bukan anak orang kaya,jadi Ikhsan menyembunyikan identitas aslinya,apa karena Ikhsan takut Dinda akan menghabiskan harta Ikhsan,apa karena Dinda hanya gadis desa,hingga Ikhsan hanya berniat mempermainkannya saja.lantas apa maksudnya dengan semua kebaikannya selama ini,kebahagiaan yang diberikan selama ini.apa semua hanya pura pura

apakah,apakah,dalam hati Dinda penuh dengan pertanyaan pertanyaan yang Dinda tak tahu jawabannnya,apakah,kenapa,mengapa kok bisa.yang jelas saat ini Dinda tak lagi fokus dengan tugasnya.

"kenapa Din"lusi mencoba bertanya,setelah melihat Dinda melamun.

"lus,kamu tadi bilang tahu perempuan yang pernah dekat sama Ikhsan kan ya"tanya Dinda

"iya,dulu Ikhsan pernah hampir tunangan,sama temannya kuliah dulu,tapi kurang berapa hari,ceweknya ngambil semua uang Ikhsan,semua kartunya diuangkan,bahkan mobil Ikhsan pun digadaikan,padahal Ikhsan sudah nuruti semua keinginannya"terang lusi

"akhirnya,orangtua Ikhsan membatalkan pertunangan nya,sejak itu Ikhsan selalu tertutup sama cewek,ia sekedar kenal tanpa berniat dekat,makanya pas lihat dia sering antar jemput kamu,aku ikut seneng,dia juga jadiin foto kamu walpaper diponselnya lho"lusi menambahkan

"oh ya,kok kamu tahu"Dinda masih mencoba mencari kebenarannya dari lusi

"iyalah,aku kemarin kemarin ngobrol bareng pas disuruh nganterin makanan kerumahnya"

"oh ya lus,berarti kamu punya nomer ponselnya kan,tolong dong di video call in"pinta Dinda

tut tut tut panggilan pertama tidak tersambung,saat dicoba ke dua kalinya,baru tersambung

di layar ponsel lusi nampak wajah Ikhsan yang tersenyum,ia mengira lusi yang menghubunginya

"iya lus,ada apa,tumben kamu nelfon"tanya Ikhsan dari jauh sana

"duh,,san,ini ada yang kangen nih"jawab lusi

kemudian lusi mengarahkan ponselnya kedepan Dinda

"Assalamualaikum mas"kata Dinda.ia nampak tersenyum,menyembunyikan semua kebenaran yang baru saja ia ketahui,ia tak mau ikhsan tahu,ia sudah mengetahui semua kebohongannya

"Wa'alaikum salam calon istri"goda Ikhsan

"kamu dimana,sama siapa aja,udah makan belum"ikhsan langsung bertanya

"mas nggak usah khawatir.Dinda baik baik saja setelah ini,sama seperti saat Dinda belum kenal mas Ikhsan,makasih ya,sudah bersedia mampir dikehidupan Dinda,oh ya mas,tadi Dinda mampir kerumah,nganterin gorengan buat nenek,tapi ketemunya sama siapa tadi namanya Dinda lupa,pokoknya saudaranya mas Budi katanya.salam buat nenek ya mas,sampein maaf Dinda ke nenek ya,Assalamualaikum"kata Dinda,pelan namum mantap dalam mengucapkannya.

sedang Ikhsan diseberang sana,nampak bingung dengan apa yang diucapkan Dinda.sebelum kesadarannya kembali,ia kembali bersuara

"Din,dinda,kamu kerumah,sekarang kamu dirumah lusi,lusi ngomong apa din.

Dinda tolong dengerin mas Din,mas bisa jelasin.Dinda tenang dulu ya,nanti mas jelasin"

Ikhsan mencoba bertanya pada Dinda,tapi ternyata yang ditanya malah sibuk dengan tugas nya,hingga si empunya ponsel yang menjawab

"he,eh Dinda dirumahku,kita lagi belajar kelompok,kenapa emangnya san"

"ok,Lus,video callnya aku matiin,bentar lagi aku telpon kamu lagi,ada yang mau aku omongin"tutup Ikhsan

tadi,saat Lusi tengah ber berbincang dengan Ikhsan ditelefon,Dinda mengemasi peralatannya,ia hendak pamit,ia berniat melanjutkan tugasnya dari rumah saja,dengan alasan hari sudah sore,ia tak mau orangtuanya khawatir,Lusi dan teman teman yang lain pun mengijinkan,mereka tak menaruh curiga akan perubahan sikap Dinda.

~lalu,apa yang akan terjadi dengan Dinda dan Ikhsan kedepannya

terus like dan koment ya.