webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

memancing rasa

setelah hari itu,Ikhsan dan Dinda nampak semakin akrab.sekarang Ikhsan sudah terbiasa datang sendiri kerumah Dinda.

loh,Budi kemana??bukannya dari awal dia yang mencoba mendekati Dinda.Budi banya berperan membantu mempermulus jalan bosnya untuk PDKT.Budi sendiri sudah memiliki tambatan hati ,dia menyukai gadis yang tomboy.

kembali ke Ikhsan.

Ikhsan sudah beberapa kali datang kerumah Dinda,dan ngobrol bareng orangtua Dinda tapi ia sama sekali belum menyinggung niatnya untuk serius dengan putri mereka.sementara pak Bambang dan Bu Yanti sendiri,tak berani bertanya langsung,sebab dirasa kurang pantas.

beberapa kali juga,Ikhsan menjemput Dinda sepulang kuliah,hanya sekedar mengajak makan siang.

seperti siang ini,mereka berdua menghabiskan waktu di toko buku langganan Dinda.Ikhsan nampak begitu menikmati moment moment berdua ini,ia selalu mengabadikan setiap gerakan Dinda dalam jepretan lensa kameranya.

Dindapun menyadari tingakah Ikhsan,ia hanya tersenyum tanpa berniat menolak,karena ia baru pertama kalinya seakrab ini dengan seorang pria.

"mas,jangan difoto terus,Dindanya malu"

"nggak apa apa,nanti mau mas pajang dikamar mas"jawab Ikhsan.

"jangan ah,nanti ketahuan pacarnya mas"

"loh pacar mas ada disini kok,paling yang nanyain nanti ibu sama bapak" Ikhsan mencoba memancing Dinda untuk mengatakan perasaanya juga.

"waduh,nanti kalo lihat Dinda,dikira pelakor ah"

"kamu lucu Din" Ikhsan tertawa mendengar pertanyaan Dinda,dia tak menyangka Dinda teramat polos "Din,kamu mau nggak mas kenalin sama orangtua mas" Ikhsan nampak serius menatap Dinda

"jangan sekarang ya mas,masih banyak yang Dinda harus tahu dari mas,begitu juga mas yang harus minta restu ibu bapak Dinda dulu"jawab Dinda tenang,Ikhsan pun nampak tersenyum

meskipum ini pertama kalinya Dinda dekat dengan seorang pria,tapi ia cukup dewasa untuk mengartikan ajakan Ikhsan bertemu dengan orangtuanya

"oke,mas akan tunggu sampai kamu siap"

"terimakasih mas,sudah mau ngertiin Dinda"

hari hari berlalu seperti biasa,Dinda sudah tak secanggung saat saat pertama,ia sudah sedikit merespon rayuan Ikhsan.Ikhsan tahu semua hal tentang Dinda.tapi tidak dengan dinda,dia tak berani bertanya jika bukan Ikhsan sendiri yang menceritakannya.Dinda menangkap kegugupan Ikhsan saat menceritakan tentang pekerjaanya menjadi sopir sekaligus asisten Budi.tapi Dinda tak menaruh curiga,ia menduga mungkin tak semua hal mengenai Ikhsan ingin diberitahukan padanya.

sesaat sebelum pulang,Ikhsan meminta Dinda untuk ikut kerumahnya sebentar,karena ia harus mengambil sesuatu yang ketinggalan dirumah,Dinda pun mengiyakan.

sampai dikawasan tempat tinggal Ikhsan,Dinda diajak menuju kesebuah rumah yang sederhana,meski nampak kecil,rumah itu begitu terawat.saat hendak masuk kerumah,Ikhsan dan Dinda disambut oleh seorang wanita yang sudah sepuh(tua).

"Assalamualaikum" Dinda memberi salam sambil mencium tangan wanita tersebut.

"Wa'alaikumsalam,sopo iki le(siapa ini nak) "tanyanya pada Ikhsan

"bakal bojone Ikhsan mbah "(calon istri Ikhsan,nek) jawab Ikhsan sambil melirik kearah Dinda

"masuk nduk,maaf rumahnya kecil,mau minum apa,nenek bikinin ya"nenek Ikhsan mencoba menawarkan minuman pada Dinda

"mboten usah repot repot mbah "(tidak usah repot repot nek) jawab Dinda..

saat nenek masuk ke dalam,Ikhsan pun menyusul nenek,sambil berlalu ia memberi kode pada Dinda "tunggu disini nduk,mas masuk sebentar"sambil tertawa ringan

Dinda yang mendengar hanya tersenyum.

setelah hampir 15 menit,Ikhsan keluar sambil membawa minuman dan cemilan.

"mas,ndak usah repot repot,katanya ndak lama" kata Dinda

"loh,mas malah pinginya Dinda disini aja,nggak usah pulang" gurau Ikhsan

lagi lagi Dinda hanya bisa tersenyum

tak lama,Ikhsan pamit untuk mengantarkan Dinda pulang.

sepanjang perjalanan 2 insan yang sedang dimabuk cinta ini nampak bercanda ria

"mas,itu tadi nenek mas ya"

"iya"

"kok sendirian dirumah,kasihan lho mas"

"makanya kamu cepet cepet tinggal sama mas disana,biar nenek ada yang nemenin"

"ngawur kamu mas"jawab Dinda malu

"atau habis ini mas langsung minta ijin ke bapak buat ngelamar kamu"

"ah,Dinda masih kuliah,Dinda juga pingin kerja dulu"

"setelah kita nikah,kamu tetap lanjutin kuliah kamu Din,mas nggak bakal ngelarang"jawab Ikhsan meyakinkan.

"tapi mas"

"nggak ada tapi tapian,mas nggak suka ditolak lho Din"jawab Ikhsan tegas

Dinda semakin terdiam,dia bingung,mulutnya menolak,tapi hatinya menerima dengan sukacita.

"kasih Dinda waktu mas,Dinda pingin mengerti mas Ikhsan lebih banyak lagi,sebagaimana mas sudah tahu semua tentang Dinda" untuk berucap seperti itu saja,Dinda tampak kepayahan,bagaiman tidak sedang hatinya ingin berkata "iya mas,Dinda mau"

aduh,jatuh cinta benar benar mengubah seorang Ikhsan,dia yang sebenarnya pendiam,kini nampak lebih banyak berbicara.Ikhsan yang sangat sibuk,sekarang banyak meluangkan waktu demi Dinda.gadis yang senyumnya mampu membuatnya semakin semangat dalam bekerja.

Ikhsanpun sekarang tak segan segan menyapa tetangga tetangga Dinda,ia bahkan kerap kali membantu pak Bambang berbelanja,ia juga tak malu sekedar meminta dimasakkan sesuatu pada bu Yanti,bahkan ia membelikan sepeda motor untuk adiknya Dinda,agar sepulang sekolah,bisa langsung ke pasar membantu ibu bapaknya.pak Bambang dan bu Yanti sebenarnya menolak,tapi Ikhsan memaksa,ia beralasan bahwa ia memang mendapatkan fasilitas motor dari bosnya,hanya selama ini ia tak pernah mengambilnya karena ia sendiri kemana mana memakai mobil bosnya untuk mempermudah kerjaanya.

ia tak sadar,jika ia telah banyak menciptakan kebohongan kebohongan kecil.meski niatnya baik,tetap bagaimanapun kebohongan itu kelak akan terungkap.

kedekatan Ikhsan pada keluarganya menimbulkan rasa yang lain dihati Dinda,ia tak menyangka jika Ikhsan benar benar serius pada Dinda.tapi kenapa sampai sekarang Dinda belum berani menerima ajakan Ikhsan untuk berkomitmen? entahlah,karena sebenarnya hati Dinda masih menyimpan sedikit ragu.bagaimanapun ia belum terlalu lama mengenal ikhsan,ia belum tahu bagaimana orangtuanya,karena yang ia lihat hanyalah neneknya.ia belum begitu mengenal jauh tentang ikhsan.makanya ia sengaja meminta waktu pada Ikhsan,agar ia bisa memantapkan hati,selain itu ia juga ingin melihat sampai sejauh mana keseriusan Ikhsan uktuk mendapatkan dirinya.seperti kata bapaknya,"jangan terburu buru,lihat dulu perjuangannya untuk dirimu,kemudian nilailah,dan pasrahkan pada Sang Pencipta,untuk memberikan yang terbaik bagi dirimu"

"ah,Dinda masih pingin kuliah,kerja dulu pak buk" Dinda nampak berbicara sendiri,ia benar benar bingung

~akankah Dinda langsung menerima Ikhsan,atau Dinda malah meminta waktu lagi untuk berfikir"

~jangan lupa,terus vote ya..biar Ikhsan dan Dinda bisa menceritakan kisahnya disini ya

~selamat malam ukhty semua..