webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

terus berjalan

Kumandang suara Adzan subuh membangunkan Dinda dari tidur singkatnya,ia langsung bergegas kedapur,untuk memasak nasi dan merebus air,sembari menunggu air nya matang,seperti biasa ia mengambil wudhu dan segera menjalankan kewajiban 2 rokaatnya,setelah itu ia langsung membuat makanan yang mudah dan cepat dimasak.

sementara didepan kamar Ikhsan,pak Anton berkali kali mengetuk pintu,ia mencoba membangunkan Ikhsan karena hari semakin siang,waktu subuh pun segera habis.

dengan malas,Ikhsan membukakan pintu kamar yang terus diketuk dari tadi

"Ikhsan sudah sholat pa,tadi dikamar" ucapnya dengan malas,ia kemudian menjatuhkan diri lagi ke ranjang besarnya.kembali mencoba memejamkan mata,tak lama,ia pun langsung tertidur dengan lelap.

Dinda tengah bersiap untuk kekampus.ia tengah mengoleskan liptin di bibir kecilnya.ia manatap cermin didepannya,sambil sesekali mengambil nafas,ia begumam

"hidup harus terus berjalan,apapun yg terjadi kemarin adalah pelajaran.ambil hikmahnya.Bismillah pasti bisa"

ia bergegas mengambil tas punggungnya,berjalan keluar rumah,tidak lupa mengunci pintu dan memasukkan kuncinya ke dalam tasnya

Dikampus,Dinda kali ini ikut berkumpul dengan teman temanya di taman.ia sesekali terlihat tertawa saat teman temannya saling ejek,tak ada yang marah,karena mereka hanya bergurau.bahkan ia juga terlihat tertawa dan bercanda bersama lusi,saudara Ikhsan

~lusi tidak salah,justru aku harus berterima kasih,karna dia,aku tak terlalu lama larut dalam kebohongannya~gumam Dind

"dear,ada yang mau kerja partime nggak,di coffe shop bokap gue" tawar Fatma pada teman temannya

"makasih fat,tapi gue rasa nyokap gue nggak bakal kasih izin deh" lusi bekata lirih,menahan kecewanya

"padahal disana pasti seru,banyak teman baru juga" lanjutnya

"jam kerjanya gimana fat,siapa tahu bapak ibu ngizinin,kan lumayan bisa nabung buat beli motor" tiba tiba Dinda ikut berbicara,sebenarnya sudah dari awal kuliah ia ingin kerja paruh waktu sepulang kuliah,tujuannya agar bisa membiayai kuliahnya sendiri,atau setidaknya tidak terlalu membebani orangtuanya dengan mahalnya biaya kuliahnya.hanya saja orang tuanya tidak setuju karena takut Dinda tidak akan bisa membagi waktu kuliahnya.

"coffe shop bukanya dari jam 2 Din,sampai jam 10 malam,dan soal gaji,jangan khawatir bokap gue kasih standar minimum plus bonus,uang lembur dan jatah makan malam.dan kebetulan lagi,lokasinya deket lho sama tempatmu Din" kata Fatma bersemangat,ia yang tahu Dinda dari dulu ingin kerja paruh waktu,tampak sedikit menyemangati Dinda.

"nanti aku akan bilang bokap,buat kasih pengecualian,supaya kamu bisa pulang lebih awal" lanjutnya

"nanti aku coba ngomong ke Bapak Ibu,semoga saja mereka memperbolehkan" kata Dinda sambil tersenyum.

Dalam hati ia berharap agar orangtuanya memberi izin,ia mencoba menghitung berapa lama ia harus menabung untuk bisa membeli sebuah motor,jika dirinya bekerja..sebulan,dua bulan,3 bulan atau bahkan setahun,2 tahun..

saat makan malam Dinda mencoba mengajak Bapak ibunya berbicara

"pak,Dinda boleh nggak ambil kerja sambilan"

katanya memulai perbincangan malam ini

"Insya Allah bapak ibu masih sanggup biayai kulihmu Nduk,meskipun kamu harus betul betul berhemat" jawab Bu Yanti

"Bapakmu hanya khawatir Nduk,nanti kamu kecapekan,nanti kamu susuah bagi waktu kuliahmubanyak pertimbangannya Nduk,kamu itu perempuan,sunah lho betah dirumah" Ibunya melanjutkan nasihatnya

"Nggeh bu,Dinda cuma pingin bantu Bapak ibu,Dinda juga pingin nabung buat beli motor " ucapnya lirih

"Dinda ditawarin kerja di coffe shop papanya Fatma bu,kebetulan lokasinya deket sini.itupun kalau Bapak ibu mengizinkan" Dinda masih berharap agar orang tuanya memberi izin padanya

"kalau Bapak kasih izin,apa kamu yakin bisa bagi waktu Nduk" tanya pak Bambang

"InsyaAllah,Dinda akan selalu berusaha pak" Dinda meyakinkan

"kalau begitu,baiklah.yang penting kamu bisa jaga diri dan kehormatanmu sebagai perempuan sholikhah"

akhirnya,Bapak ibunya pun memberikan izin

yuhuuuuu

yuk like dan koment biar mamak makin semangat ngelanjutin Dinda dan Ikhsan