webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

sepi

tiba tengah malam Ikhsan dan Budi sampai dikotanya,ia langsung menyuruh sang supir untuk mengantarnya ke rumah Dinda,Budi yang sudah nampak lelah itu pun mencoba menasihati

"sebaiknya besok saja bos,ini sudah tengah malam,tak baik bertamu kerumah orang"

"aku tak mau Dinda semakin salah paham Bud,aku cuma mau jelasin yang sebenarnya"Ikhsan mencoba menjelaskan pada Budi

"Dinda butuh waktu bos,setidaknya beri dia ketenangan agar dia bisa mencerna semua ini"Budi kembali menasihati,meski ia terlihat terus menguap,karena sedari siang ia menjadi pelampiasan amarah Ikhsan

"semakin cepat semakin baik bud"masih tetap kukuh dengan keinginananya

"kalau kamu enggan menemaniku,biar aku pergi sendiri kesana"kata Ikhsan mantap

"tidak bos,bukan.maksudku,aduhh aku tetap menemanimu kemanapun"Budi menyerah ia akhirnya menemani atasannya itu kerumah Dinda,meskipun ia yakin,kalau penghuni rumah yang mereka tuju,sudah mengarungi mimpinya masing masing.

kehadiran Dinda benar benar merubah dunia Ikhsan.

tut tut tut,dering ponsel Ikhsan membuyarkan lamunan Ikhsan

"iya ma,Ikhsan dijalan"terdengar mamanya menelfon

"langsung pulang nak,ada sesuatu yang penting.mama mau bicara"suara mamanya terdengar lembut

"sebentar ma,Ikhsan ada perlu,nanti Ikhsan langsung pulang"kata Ikhsan

"baiklah,hati hati dijalan,Ikhsan harus tetap semangat ya sayang,berikan ponselnya pada Budi nak,mama mau bicara"perintah mamanya

"Bud,temani Ikhsan,dia butuh kamu disampingnya,apapun yang terjadi kabari ibu ya nak"suara bu Ratna nampak parau,mungkin sepanjang hari ini,ia sangat kepikiran dengan kejadian ini.

"nggeh bu,Budi ngertos" (iy bu,budi tahu) jawab budi.

panggilan telfon pun terputus.semua kembali hening

mobil yang membawa mereka sudah sampai diperkampungan Dinda,suasana sangat sepi,malam itu baru saja turun hujan,meski tidak lebat,namun mampu meninggalkan hawa yang dingin,sehingga orang orang nampak enggan untuk keluar,sekedar nongkrong dipos ronda,Ikhsan nampak menyuruh sopirnya untuk berhenti dipersimpangan

"stop disini pak,saya jalan kaki saja,sudah malam nanti kalo mobil masuk,takut bikin warga terganggu"perintah Ikhsan pada sopirnya

"iya mas"

Budi yang nampak terjaga,langsung bergegas keluar mobil,menunggu Ikhsan keluar dari mobil.

mereka berjalan beriringan tanpa bersuara.

sesaat setelah sampai didepan rumah Dinda,Ikhsan nampak ragu untuk mengetuk pintu

"Bud,haruskah ini berakhir karena kesalahpahaman,aku takut jika setelah ini,ia menjauhiku"kata Ikhsan lirih

"semua akan baik baik saja bos,kita pulang saja dulu,besok pagi kita kesini,tidak baik bertamu malam malam seperti ini,aku yakin orangtua Dinda belum tahu tentang kejadian ini"Budi nampak menatap Ikhsan dengan nanar,ada rasa kasihan dimatanya.

mereka kembali ke mobil,Budi bernafas lega,akhirnya ia tak perlu memgetuk pintu rumah orang ditengah malam seperti ini ia tak bisa membayangkan bagaimana terkejutnya orang tua Dinda,mendapati dua laki laki bertamu tengah malam

Didalam kamar Dinda yang masih tak bisa tidur,sayup sayup mendengar langkah kaki berhenti didepan rumahnya,ia nampak berjalan keluar kamar mencoba mengintip siapa gerangan yang datang malam malam.

dibalik tirai jendela,ia melihat Ikhsan dan Budi,ia pun mendengar percakapan Ikhsan dan Budi.tapi ia tak bergeming dengan sakit hatinya,sebab ia sudah menduga Ikhsan akan langsung menemuinya,dan untuk hal itu Dinda sudah mengantisipasinya

~saat makan malam tadi,Dinda nampak membuka perbincangan hangat dengan keluarganya

"bu,pak sudah lama kita ndak nengokin simbah,besok Dinda ndak ada mata kuliah,boleh Dinda kesana"

"iya nduk,ibu ya kangen sama simbok,pak besok ibu ikut Dinda ya" Bu Yanti menimpali perkataan Dinda

"adek ikut mbak"adiknya Dinda juga ikut berkata

"ya sudah besok pagi pagi sekali,kita kerumah simbahmu,Dinda berkemas ya,kita nginep disana sehari atau 2 hari,lusa kan sabtu Dinda libur kuliah.le,kamu buat surat izin ke sekolah ya"kata pak Bambang pada 2 anaknya

"nggeh pak"jawab keduanya serentak

ntah kebetulan atau keberuntungan bagi Dinda,setidaknya semantara ini ia bisa menghindar dulu dari Ikhsan.ia masih enggan bertemu dengannya.

hingga hampir larut malam,Dinda menyiapkan segala keperluan yang akan dibawa keluarganya menginap dirumah neneknya

sedikit baju ganti miliknya,adik juga orangtuanya,tak lupa menyiapkan sedikit oleh oleh untuk keluarganya disana.karena mereka berangkat naik bis,jadi mereka tak bisa mambawa banyak barang.

mobil yang membawa Ikhsan dan Budi nampak berjalan dengan kecepatan sedang,nampak dikursi belakang,Budi sudah jauh terlelap,ia sudah tak bisa lagi menahan kantuknya,hingga sesaat setelah mobil jalan,ia langsung terlelap.lain halnya dengan Ikhsan,ia sama sekali tak bisa tidur,meskipun sebenarnya ia sudah sangat lelah,ia hanya terlihat memijit pelipisnya berulangkali

.

.

.

.

.

.

.

.

~apa yang akan terjadi selanjutnya,bagaimana reaksi Ikhsan saat sampai rumah,dan melihat motor pemberiannya telah dikembalikan???

jangan lupa like nya ya,biar Ikhsan sama Dinda berlanjut ceritanya

~maaf baru sempat up,mamak bener bener sibuk nemenin anak anak belajar online dirumah