webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

mencoba mendekati

malam itu hujan turun cukup lebat.suara petir juga nampak menambah suasana sepi,jalanan pun tak nampak lalu lalang kendaraan seperti biasanya.orang orang banyak memilih berada didalam rumah masing.didalam kamar seorang pria nampak tersenyum sendiri,terkadang tertawa nyaring,bahkan tak lupa memeluk gulingnya.ia nampak mendekap ponselnya.sambil sesekali menciuminya.jika ada orang yang melihat pasti mengira dia sudah tidak waras,tapi baginya malam ini adalah malam yang berbahagia,bahkan melebihi bahagianya dulu saat ia lulus kuliah.bagaimana tidak bahagia,ia berhasil mendapatkan nomer ponsel gadis yang sedang didekatinya,dan gadisnya itu membalas pesannya

Ikhsan :Assalamualaikum😊

Dinda: Wa'alaikumsalam

Ikhsan:apa kabar dinda

Dinda:alhamdulilah baik,ini siapa ya

Ikhsan:ini ikhsan,lagi ngapain din

Dinda:tiduran mas

Ikhsan:aku juga

Dinda:siapa

Ikhsan:aku

Dinda:yang nanya🤭

Ikhsan:suka ngelucu kamu din

Dinda:habisnya mas belum ditanya udah jawab duluan😁

Ikhsan:din,kamu minggu depan ada waktu

Dinda:wah,dinda belum tahu mas

Ikhsan:jalan ke toko buku yuk

Dinda:kemarin dinda baru dari sana mas

Ikhsan"wah,kamu kok nggak ngajakin mas

Dinda:kan dinda langsung dari kampus

Ikhsan:nanti kalau kamu kesana,ajak mas ya,mas mau cari buku

Dinda:nggeh mas

Ikhsan:sudah makan belum din

Dinda:sudah mas

Ikhsan:masakan kamu enak lho

Dinda:ibu yang masak mas,dinda bantuin aja kok

Ikhsan:lah itu,udah masakannya enak,kamu yang bantuin,makin enak deh

Dinda:makasih

Ikhsan:kapan kapan main kerumahku ya,ajarin mas masak

Dinda:oh ya mas,kok mas Budi ngga pernah ikut main kerumah

Ikhsan:Sibos lagi sibuk sekali,kerjaannya numpuk

Dinda:mas udah lama kerja sama mas budi ya

Ikhsan:sudah lama banget din,kami berteman sejak kecil,makanya kita akrab.bahkan sudah seperti saudara.kenapa nanyain bos budi

Dinda:nggak apa apa mas,kok tumben nggak bareng sama mas

Ikhsan:naksir ya...

Dinda:enggak lah

Ikhsan:kalo sibos yang naksir??.

Dinda:enggak mungkin

Ikhsan:kalo aku yang naksir

Dinda:mana mungkin mas ah,,dinda ngantuk,udahan ya

Ikhsan:oh ya sudah,selamat tidur mimpi indah ya

Dinda:Assalamualaikum

Ikhsan:Wa'alaikumsalam

tidak hanya ikhsan yang sangat bahagia,dilain tempat Dinda juga merasakan bahagia,hanya saja Dinda lebih bisa mengontrol ekspresi bahagianya,tidak dengan Ikhsan yang mengekspresikan kebahagiaannya dengan tertawa dan berteriak kegirangan,hingga orangtuanya dibikin penasaran juga khawatir

tok tok tok

"Ikhsan,nak...kamu kenapa nak"tanya Bu Ratna

"san,buka pintunya nak"

tak lama,muncul ikhsan sembari bingung

"kenapa mah,ada apa mamah gedor gedor pintu kamar Ikhsan"tanya ikhsan bingung

"loh kok nanya mama,mama yang mau tanya kamu kenapa teriak teriak di kamar"

"ah nggak ada apa apa ma,Iksan tadi lagi muter lagu rock,jadi kebawa emosi"Iksan mencoba membela diri

"oh,kirain"Bu Ratna kemudian berlalu meninggalkan kamar Ikhsan

dalam hati bu Ratna semakin yakin,anak semata wayangnya sudah jatuh cinta,dan ia bertekad akan mencari siapa gadis luar biasa yang mampu meluluhkan hati anak kesayangannya

"bud,bisa kerumah besok pagi nak"ucap bu Ratna disambungan teleponnya

"nggeh bu"

"ibu tunggu ya"tutup bu ratna.

malam berlalu dengan damai,dengan masing masing mimpi dan angan dimasing masing orang.Ikhsan berharap malam ini menjadi awal yang indah untuk dia dan Dinda,bu Ratna berkhayal untuk segera menimang cucu,sedang Dinda,ia nampak tenang dalam tidurnya,seperti tak terjadi gejolak apapun didadanya.

saat menjelang subuh,sayup sayup terdengar lantunan ayat suci disebuah rumah kecil,suaranya nampak tenang,ya..Dinda biasa menghabiskan sepertiga malamnya untuk membaca kitab suci Al qur'an,sembari menunggu waktu sholat subuh.

kulitnya yang sawo matang,tinggi badannya yang proposional dan berat badan yang ideal,semakin menunjang lahiriyah seorang Dinda Kinara,apalagi jika memandang wajahnya yang natural tanpa polesan make up,membuat siapa saja nampak nyaman dan betah berlama lama untuk menatapnya,tak ada rasa bosan,justru semakin lama semakin terhanyut perasaan,sebagaimana yang Ikhsan rasakan saat ini.mungkin tak hanya Ikhsan,hanya saja dinda tak begitu menanggapinya.

setiap pagi,setiap hari berlalu seperti biasanya,Dinda yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah sebelum berangkat kuliah

"Buk,Pak nanti pulang kuliah Dinda mau mampir ke toko buku ya,mau cari buku buat reverensi"ucap Dinda

"iya,hati hati ya nduk,bapak percaya kamu bisa jaga diri ya"

"nggeh pak"

"ndak sama nak Ikhsan nduk"goda ibu

"mboten buk,piyambakan mawon"(tidak bu,sendirian saja)

"iya,ibu percaya Dinda pasti bisa jaga diri dan kehormatan ya nduk"

"nggeh bu"

setelah berbincang bincang sebentar dengan putri kesayangannya,pak Bambang dan bu Yanti pun berangkat kepasar,tinggalah Dinda yang sigap mengerjakan semua pekerjaan rumah,dan sang adik yang juga tengah bersiap berangkat sekolah

Siang itu,nampak Dinda berdiri di halte depan kampus menunggu angkutan umum

tiba tiba didepannya berhenti sebuah mobil yang ia hafal.mobil yang beberapa minggu ini selalu datang kerumahnya.

"Dinda"

"mas Ikhsan"

"mau kemana din"

"ke toko buku mas"

"ayo sekalian,mas juga mau jalan pulang"

"emang dari mana mas"

"dari nganterin bos,ayo din masuk"

"nggeh mas"

"ladies first"rayu Ikhsan

"matur nuwun"(terima kasih) Dinda berkata sambil tersipu,jika diperhatikan dengan jelas,pipinya nampak memerah menahan senyum.

mobil yang dikemudikan Ikhsan melaju dengan perlahan,sepanjang jalan nampak terjadi obrolan ringan,tak jarang gelak tawa ikut terdengar,Ikhsan sengaja tak langsung memancing Dinda untuk tau perasaanya,ia masih berusaha membuat Dinda semakin nyaman,hingga pada akhirnya jika waktunya tepat,ia akan mengungkapkan semua rasa dihatinya.

"sudah sampai nyonya"gurau Ikhsan

"apa,an sih mas"Dinda malu malu.

"silahkan nyonya"Ikhsan membukakan pintu mobil untuk Dinda

"terimakasih kanda"jawab Dinda lirih sambil berlalu dengan tersipu

Ikhsan yang mendengar langsung bersorak kegirangan "yess" serempak orang orang menoleh kearahnya,,bahkan Dinda pun ikut menoleh,ia tersenyum simpul menyaksikan Ikhsan yang menjadi pusat perhatian orang orang karena suaranya yang nyaring.

itulah cinta,tak mengenal waktu dan tempat,seolah olah dunia milil berdua.

keseruan apa saja yang bakal terjadi di toko buku,mampukah Ikhsan meluluhkan hati Dinda.atau Ikhsan masih saja belum berani untuk mengungkapkan perasaannya

~hai hai hai,,,maaf ya ukhty,mamak baru sempat up lagi

semoga kalian pada suka..

jangan lupa buat like dan vote,biar cerita Ikhsan dan Dinda makin seru.