webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasy
Not enough ratings
25 Chs

akhirnya....

"mas Ikhsan mau nemenin nggak,kalo nggak ya udah Dinda naik angkot kesananya ya.."

Dinda kembali mencoba,setelah tadi yang pertama gagal tak ada jawaban..

cekrekkk

pintu terbuka,melihat Dinda,reflek Ikhsan memeluknya,Dinda yang tiba tiba dipelukpun kaget,ia mencoba meronta,tapi tak berhasil,Ikhsan memeluknya dengan erat.

kedua orangtua Ikhsanpun terharu,ia tak menyangka putranya bisa sekacau ini karena wanita,padahal masih satu hari,bagaimana jika berhari hari,bahkan berbulan bulan..ia bergidik ngeri membayangkan

"sayang,kamu disini,maafin mas,mas salah,mas udah bikin kamu kecewa,tapi jangan tinggalin mas,mas sayang sama Dinda,mas Cinta sama Dinda" ikhsan terus berbicara sambil memeluk Dinda,sesekali mengecup pucuk kepala Dinda yang tertutup jilbab

"mas,lepasin ini Dinda nggak bisa nafas" Dinda pura pura terbatuk agar Ikhsan melepaskan pelukannya.dan benar,Ikhsan pun melepas pelukannya,tapi sedetik berikutnya ia mencoba meraih tubuh Dinda kembali,kali ini Dinda berhasil mengelak

"eits,bukan muhrim"sampil menggoyangkan telunjuknya

melihat itu Ikhsan menggaruk kepalanya yang mungkin sebenarnya tidak gatal.

saat mereka berdua sedang bercanda didepan kamar,bu Ratna datang membawakan makanan untuk Ikhsan

"nak,makan dulu,habis itu anterin Dinda pulang" kata bu Ratna sambil membawa masuk makanan untuk Ikhsan

"ah mama,baru juga dateng,kenapa nggak langsung tinggal disini aja sih ma" rayu Ikhsan

"enak aja,anak gadis orang,lagian nanti yang punya Dinda marah kalo mama pinjemnya lama lama ya Din" gurau Bu Ratna

"siapa ma,Dinda beneran yang dibilang mama kamu udah ada yang punya" Ikhsan menuntut penjelasan dari Dinda

"iya mas,Dinda sudah ada yang punya,mas Ikhsan kalah cepet.ya udah,Dinda balik ya,jangan lupa dimakan,biar kuat ngadepin idup"

ini calon mantu bisa juga diajak sekongkol ngerjain si anak manja,batin bu Ratna

"sayang jangan bercanda,mas nggak suka,ma...ini bohongkan ma.." rengek Ikhsan,mamanya semakin tidak bisa menahan tawanya.

"mama tinggal kebawah,kamu selesaikan sendiri masalahmu,mama sama papa sekedar membantu mempertemukan saja,selebihnya kamu sendiri yang harus menyelesaikan,bicarakan baik baik,jangan buat mantu mama kecewa lagi,dan jangan lupa,makan nasinya,pintu kamarnya jangan ditutup,nanti kamu macem macem lagi" bu Ratna sambil menuruni tangga berlalu meninggalkan Ikhsan dan Dinda didepan kamar

"ya Allah mama,segitu nya sama anak sendiri" gerutu Ikhsan

setelah Bu Ratna tidak terlihat,Dinda kembali diam,sikapnya kembali dingin,Ikhsan yang melihat perubahan ekspresi Dinda,langsung mengambil inisiatif,dengan mengajak ke kamar,ia akan menunjukkan bahwa selama ini,Ikhsan benar benar menjadi pengagum Dinda

sambil menggandeng tangan Dinda Ikhsan mengajak Dinda untuk masuk kekamarnya

benar saja,Dinda dibuat terpesona dengan kamar Ikhsan yang luas dan mewah.

tapi yang paling membuatnya terkejut adalah banyaknya foto dirinya terpasang di dinding kamar Ikhsan

foto pada saat ia dihalte bis,sepulang kuliah,bahkan foto saat dirinya menyapu halaman rumahnya juga ada.

Dinda nampak tak percaya,dengan apa yang terlihat,bagaimana ia bisa sampai tak tahu jika dirinya menjadi objek foto Ikhsan

"Dimakan mas,terus jelasin ke Dinda apa maksud mas Ikhsan bohongin Dinda" ucapnya Dingin

"mas akan jelasin,tapi janji,Dinda nggak akan marah lagi" pinta Ikhsan

sembari menatap lekat wajah Dinda,Ikhsan memulai penjelasannya

"sebenarnya dari awal mas tidak sengaja berbohong,bahkan dari dulu mas selalu berusaha jujur,pada siapapun,dan dimanapun.kamu tahu,dulu mas pernah berkali kali dekat dengan perempuan,mereka selalu menuntut akan kemewahan,apa yang mereka inginkan mas selalu penuhi.hingga mas merasa semua wanita itu sama,hanya memandang harta.terkadang mas berfikir,bagaimana jika suatu saat mas jatuh miskin,apa mereka masih akan tetap mau mendampingi hidup mas"

"hingga akhirnya mas bertemu kamu,percayalah,semua mengalir tanpa rekayasa,mas terpesona pada pandangan pertama akan kesederhanaanmu,semua berjalan apa adanya,tanpa rekayasa.bertemu denganmu,mengenalmu dan dekat denganmu,membuat mas sadar,tidak semua wanita itu silau akan harta dan kekayaan.

padahal mas sudah berencana mau jujur sama kamu,eh ternyata kamu sudah tau duluan"

Ikhsan tampak membuang nafas dengan kasar,kemudian tersenyum,ia meraih tangan Dinda dan menciumnya

"sekarang mas lega,mas sudah jelasin semua sama kamu,mas harap kamu mau maafin mas ya" pinta Ikhsan

sementara Dinda yang mendengar penjelasan Ikhsan nampak membisu,ia tak tahu harus bersikap bagaimana

"mas,Dinda minta maaf"

~hayo..Dinda kok minta maaf sih,yang bohong kan Ikhsan...

~like koment nya ya....biar makin mesrah