webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 99-Bertemu Calon Mertua

Bukan cuma Bramantio, semua pasang mata nampak terbelalak mendengar ucapan Cantika yang terdengar tak sopan dan mengejek.

Dengan rahang mengeras menahan emosi Sabrina menyanggah. "Saya tak pernah disewa siapapun!" sanggahnya dengan nada rendah namun cukup tegas. Ia tak menampakan emosinya.

"Sudahlah, Cantika. Kamu apa-apaan sih!" Bramantio melerai.

Cantika hanya tersenyum sinis. Reyno pun yang berada di sampingkan tak bisa mendidik istrinya untuk berkata sopan.

"Tidak apa-apa, Yah." Sabrina mulai kembali tersenyum hangat untuk ayahnya.

"Oh iya, bagaimana kalian bisa datang berdua?" Bramantio nampak antusias ia memiringkan posisi duduknya mengarah pada Sabrina dengan semangat. Ia tak menyangka jika Sabrina bisa bersama Azka malam ini. Tiba-tiba saja terbesit dalam hatinya sebuah do'a 'semoga saja Azka dapat menerima Sabrina agar niat perjodohan itu dapat dilanjutkan,' gumamnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com