61 Dia selalu mengutamakanku

"Ini hasil keuntunganmu"adit memperlihatkan sebuah jumlah uang dalam kertas laporan keuangannya,dan melanjutkan ucapannya.

"Setelah jumlahnya cukup lebih baik kamu mengembalikan uang yg sudah yoga berikan padamu"

Adit begitu berpikir agar nita tidak memiliki keterkaitan apapun dengan yoga sekarang ini.

"Baiklah"nita terantuk,kali ini di wajahnya terlihat tidak ada semangat sedikitpun"kamu kan bos nya,aku ikut saja!"

Sepertinya nita sedang tidak bersemangat membicarakan bisnis yg menguntungkan sekalipun di hari liburnya itu.

Mendengar nita berkata seperti itu dia tersenyum"tapi sepertinya kamu tidak menyukainya"

"Aku ikuti saja yg menurutmu baik"nita memaksakan dirinya tersenyum"aku mempercayaimu"

Untuk beberapa saat nita terdiam.

"Tapi..bolehkah aku meminta satu hal saja dari uang itu?"sambung nita

"Apa?"adit begitu penasaran apa yg akan dia beli dari uang yg di hasilkan sendiri itu.Ini pertama kalinya dia menggunakan uang itu.

Nita melihat ke arah adit"tolong carikan sebuah tablet atau laptop,aku sudah janji pada axel untuk membelikannya sebagai hadiah.Dia sangat pandai dalam menggunakan komputer,sama sepertimu"

Adit menatapnya untuk beberapa saat dan tertawa kecil"baiklah,nanti aku carikan.sekarang aku ada janji dengan seseorang untuk makan siang,ikutlah"

"Dengan siapa?"nita tidak lantas menuruti adit

"Nanti juga kamu tahu"jawab adit"aku tunggu kamu di mobil"

Adit tidak menginginkan penolakan dari nita,dia sengaja bergegas masuk ke dalam mobilnya agar nita setuju untuk ikut.

Tidak lama,nita masuk ke dalam mobil setelah dia mengganti pakaiannya.

"Ada apa?"nita teraneh melihat adit yg menarik napasnya begitu dalam

"Aku belum percaya saja"dia tersenyum dan memegang tangan nita"terima kasih kamu sudah mau menerimaku dan hatiku"

"Hentikan"nita dibuatnya tertawa"kita bukan anak ABG yg baru saja jadian,cepat hidupkan mesinnya dan kita pergi sekarang"

Dia begitu tidak berdaya di hadapan nita,dan akan selalu menjadikannya yg paling utama dalam hatinya.

Nita mengikuti langkah adit dari belakang ketika memasuki tempat yg adit sebutkan,rasa penasarannya menjadi dominan di hatinya tentang seseorang yg memiliki janji dengan adit untuk makan siang.

Dari kejauhan dia melihat bella dan axel yg duduk di sebuah kursi,melambaikan tangan ke arah nita.

"Ini kejutan pertamaku"adit tersenyum ke arah nita"aku juga harus bisa menerima axel menjadi orang yg paling penting untuk kita"

Nita menatapinya sambil tersenyum tidak percaya,adit begitu berusaha membuktikan pada nita bahwa dia akan menerima apapun yg ada pada nita.

"Kak nita"seru bella"aku yg jemput axel di sekolahnya,kata kak adit dia sudah minta ijin pada ayahnya"

Nita memicingkan matanya ke arah adit yg hanya melemparkan senyumannya pada nita.

Jadi ini merupakan hadiah kecil yg adit berikan untuk nita,dia begitu tahu persis hadiah seperti apa yg akan membuatnya bisa begitu bahagia.

"Aku sudah mempunyai pacar di sekolahku"tiba-tiba bella mengatakan hal membuat nita teraneh.Setelah mereka selesai makan siang adit membawa mereka ke pusat kota,dan berjalan masing-masing.

Nita juga tidak mengetahui kemana dia membawa axel,sekarang ini yg ada di sampingnya dan mengikutinya adalah bella.

"kakak kelasmu?"tanya nita

Bella menggelengkan kepalanya"aku tidak suka orang yg lebih tua jadi pacarku sekarang ini"

"Ah,iya"nita tersenyum menganggukan kepala,bella memang masih sangat muda.Dia begitu cepat bisa merubah apa yg ada di hatinya,sepertinya dia sudah melupakan sister complexnya itu.

"Kamu tinggalah bersamaku"ajakan nita itu membuat mata bella melotot.

Nita tersenyum"supaya aku bisa tahu dan mengenal pacarmu itu,kalau di tempat kost kamu tidak ada yg mengawasi"

"Sekarang ini kamu sudah seperti kakakku saja"cetus bella"apa jangan-jangan kalian memang sudah pacaran?"

Nita tertawa kecil,tidak menjawab apapun.Dan melihat adit dan axel menghampiri mereka.

"Bubu,aku sudah dapat tablet yg paman adit pilihkan"seru axel"ini canggih,terima kasih"

Axel mendaratkan satu ciuman kecil di pipi nita.

Nita tersenyum seraya melirik ke arah adit yg mengedipkan matanya ke arah nita.Hari ini dia begitu berusaha membuat kebahagiaan yg sangat nita inginkan.

"Apa kamu sengaja mengajak bella tinggal bersamamu?"Adit berbicara pada nita setelah mereka mengantar axel pulang,dan kali ini menunggu bella yg tengah mengemasi barang2nya.Bella sudah menyetujui untuk tinggal bersama nita.

"Kenapa?"nita balik bertanya"adikmu itu sudah punya pacar,harus ada orang dewasa yg mengawasinya"

"Aku pikir kamu sengaja,supaya aku tidak akan melakukan sesuatu yg aneh-aneh padamu dirumah"adit bicara panjang lebar

Nita mengernyit dan wajahnya memerah"lihat saja kalau kamu berani!"

Dia mencubitkan tangannya di tangan adit,tidak melepaskannya sampe dia kesakitan.

Aksinya terhenti ketika bella datang dengan membawa barang-barangnya,adit yg masih begitu kesakitan membantu membawakan barang milik adik kecilnya itu.

Dan di awasi oleh tatapan nita yg telihat senang sudah memberikannya pelajaran karena pikiran anehnya tadi.

"Istirahatlah"malam itu adit bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya.

"Hati-hati,ini sudah terlalu malam"Nita tersenyum ke arah adit

Adit tampaknya tidak berhenti disitu,dia mencoba berusaha lebih.Dan mendekatkan wajahnya ke arah nita.

Nita yg sangat terkejut melihat adit sedekat itu,dia tahu persis apa yg akan dilakukan adit kali ini.

"Ini yg pertama"nita tersenyum sambil menyodorkan salah satu punggung tanggannya di depan wajah adit.

Sontak saja adit tertawa,dia baru menyadari kali ini dia hampir saja bertindak berani.

Dia menggapainya,dan menerima kesempatan yg nita berikan,mendaratkan satu ciuman pada punggung tangan nita,sebelum dia pergi.

avataravatar
Next chapter