webnovel

Persembunyian

"Hm..., siapa bilang kau boleh pergi?" Kata Albert dengan mulut penuh makanan sambil memengang sendok

"Aku rasa si Jeclyn ini terlalu seenak nya kak"

"Jesica bukan Jeclyn"

"Jesica? Kemarin aku dengar teman nya memanggil Jeclyn berkali-kali"

Gawat kenapa jadi begini masalah nya? Bisa-bisa aku gak bisa keluar dari sini, gak mau tau lebih baik aku kabur saja. Diam-diam kaki ku bergerak mundur kearah pintu keluar.

Ah..., wanita ini benar-benar membawa masalah buat ku

" Jadi siapa nama mu? Jesica? Jeclyn? Atau kau punya nama lain lagi?"

"Hm...., aku ..." Aku berhenti sebentar melihat kearah nya dan sebentar-bentar aku melihat arah pintu yang berada di belakang ku,apakah cukup jauh untuk melarikan diri? Dan dilain sisi aku juga memikir kan jawaban yang tepat untuk nya

"Hei..., kenapa kau tak jawab. Kakak lagi bertanya pada mu!!! Kau ini benar-benar menyebal kan"

"Siapa nama mu?" Tanya Albert sampai menunjuk Jeclyn dengan sendok nya

"A...Aku..., aku pergi dulu.... Aku ada kelas jam segini. Dada..." dengan langkah seribu aku lari

"Kau berani nya!!!!!" kata Aeychan sambil mengejar Jeclyn

"Sudah lah, kau duduk saja" Si Albert menarik Aeychan untuk duduk kembali, Aeychan terlihat tersipu malu dan duduk kembali

"Baik lah..., aku akan menemani kakak makan"Dengan tersenyum manis

Aku berhasil lari dari nya, hahahahah..... aku benar-benar dapat kabur dari nya. Kenapa tidak dari dulu saja aku kabur begini. Hati ku sudah tenang sekarang, untuk sementara dia tidak mencari ku. Tapi setelah nya? Beberapa kali aku menarik nafas

"Apa yang sedang kau lakukan Jeclyn?"

"Huwa...., kau mengejut kan ku Sendy.."

"Begitu terkejut kah kau bertemu dengan ku?"

"HAri ini aku sudah di kejut kan beberapa kali,jadi jangan membuat ku jantungan terus bisa-bisa aku kena serangan jantung ini"

"Kenapa? Apa dia menganggu mu?" Sambil melihat ke sekeliling mencari sesuatu dan menarik tangan Jeclyn ,membawa nya pergi ke suatu tempat

"Mencari tempat aman untuk bicara dan bersembunyi"

"Untuk apa? Kau aneh sekali"

" Kau bertanya untuk apa?????" Sambil memukul kepala Jeclyn

"Aduh...,kenapa semua orang jadi memukul kepala ku"Menarik tangan Jeclyn kembali dan berjalan dengan terburu-buru memasuki kelas ,

"Masuk " Suruh Sendy

"Ini? Kau menyuruh ku untuk..." Belum selesai aku bicara si Sendy menekan kepala ku untuk menunduk ke bawah kolong meja. Ada sebuah kardus yang cukup besar di bawah kolong meja, kami berdua jongkok di bawah meja. Kami memakai kardus itu untuk menutupi kami berdua, istilah keren nya bersembunyi di dalam kardus.

" Ya...,apa boleh buat kita harus begini untuk sementara. Karena dari tadi aku di cari- cari oleh Aeychan itu"

"Kau juga?"Aku terkejut dan menunjuk Sendy di kardus yang sempit bagi kami berdua,gelap dan sangat panas. Keringat ku saja sudah mengalir keluar dari kepalaku

"Kau tidak ingat kejadian di kamar mandi kemarin?"

"Benar juga,dia gak bakal ngelepasi mu. Wanita gila.... Tapi bagaimana kau bisa dapat kardus ini? Jangan bilang kau membawa nya dari rumah?"

"Tentu saja iya.., kau kira bisa dapat dari mana kardus ini?"

Lagi asyik-asyik nya kami bicara, tiba-tiba terdengar pintu yang di dobrak sangat kuat hingga membuat bunyi BERDETUNG kuat. Kami berdua kaget,tanpa sadar tubuh kami berdua terloncat terkejut. Aku ingin sekali tertawa melihat ekspresi Sendy yang ketakutan dan terkejut tadi.

Dia benar-benar terpucat, apa lagi melihat tubuh nya yang terloncat reflek. Aku juga tak bisa bayang kan tadi bagaimana diri ku sendiri yang asyik tertawa langsung di kaget kan begitu saja dengan suara dentuman pintu. Keringat makin bercucuran di muka ku

"Siapa itu?" Tanya Sendy berbisik

"Entah lah, apa kita nintip sedikit?"Sambil mengangkat kardus sedikit

"Jangan!!!"

Terdengar bisik-bisik dan suara langkah kaki, terdengar seorang wanita bertanya pada seseorang, menanyai keberadaan kami berdua. Aku dan Sendy lihat-lihatan setelah mendengar pertanyaan itu,raut muka ku dan muka Sendy mulai berubah menjadi takut. Kami mulai mengamati apa saja yang di katakan wanita itu

Tangan ku mulai gemetar kuat, keringat kali ini keringat ketakutan. Sendy juga tak kalah takut ,muka nya pucat sesekali dia melirikku sambil mengenggam kedua tangan nya karena ketakutan. Aku mengigit bibir ku antisipasi menahan suara yang akan keluar tiba-tiba karena ketakutan

Tapi aku mendengar suara seperti hentakan gigi, sebuah gigi beradu. Tek tek tek...,aku mulai risau dengan suara itu, membuat ku semakin takut dan aku lihat kembali Sendy. Ternyata suara itu berasal dari gigi Sendy yang beradu menahan ketakutan. Aku menutupi mulut nya dengan tangan ku dan dia juga menutupi mulut ku. Entah kenapa aku merasa beruntung disaat begini masih ada yang menemani ku

Suara langkah kaki mendekati kardus persembunyian kami, membuat jantung kami berdua makin berdentum kuat. Aku dan Sendy saling melihat , kami saling melotot , makin lama mata kami makin membesar seperti mau loncat keluar. Langkah itu berhenti kira-kira beberapa langkah dari kardus kami. Dan tanpa sengaja aku mengigit tangan Sendy karena takut berteriak.

Aku melihat Sendy yang kesakitan dan makin melotot geram dengan ku, tak kalah dengan ku dia juga mengigit tangan ku. Auw....., sakit... kami saling melotot untuk mengatakan lepaskan gigitan mu

Cahaya masuk dari kotak kardus kami yang gelap, kami lupa dengan perang gigitan tadi dan melihat kearah cahaya tersebut. Seorang sosok perempuan berdiri di depan kardus kami. Dengan perlahan dan serempak kami melihat ke atas mencari tau siapa pemilik tubuh ini, wanita itu tersenyum kapada kami dan menyapa kami

"Hai..., mau bersembunyi di sini sampai kapan?" Sambil melambai kan tangan nya kepada kami

"AEYCHAN...." Teriak kami berdua

"Lari...." Aku menarik tangan Sendy dan berlari bersama,sebenar aku juga tak tau mau lari kemana.pokok nya lari saja yang penting gak ketangkap dengan nya.

"Kalian mau lari kemana? Jangan kira bisa lari dari ku ya...."

Kami melihat seorang guru di sana, tanpa pikir panjang kami berlari ke belakang guru tersebut dan mengekori nya. Sudah waktu masuk kan? Hanya mengulur waktu agar tidak ke tangkap sama nenek sihir.

Tanpa di sadari bel pulang sudah berbunyi , pertanda jam pelajaran terakhir selesai dan itu berarti juga bertanda usai juga hari ini,usai juga kehidupan sekolah ku hari ini. Aku menarik tas punggung ku yang ku gantungkan di kursi ku, kali ini aku berlari cepat untuk menghidari Aeychan dan Albert.

Melirik ke kanan dan ke kiri,setelah melihat kondisi terjamin aku makin cepat berlari tanpa ada hambatan yang berarti. Seperti nya hari ini aku selamat hihihih...hihihi tawa ku dalam hati. Sudah gak ada waktu lagi untuk berhenti dan mengambil nafas

hallo..., karena author gak update beberapa hari, hari ini bakal update lebih banyak, selamat menikmati

kunyit_jahecreators' thoughts