webnovel

Mungkin

Aileen menghentikan langkahnya, entah kemana Rasya akan membawanya sekarang, langkah mereka telah jauh meninggalkan Butik.

Bagaimana mereka nanti kalau tahu Aileen pergi terlalu jauh dari sana, mereka pergi untuk bersama-sama bukan untuk terpisah seperti sekarang.

"Sedikit lagi"

"Mau kemana memangnya ?"

"Kesana nah, kan ada kursi disana"

Aileen melihat arah telunjuk Rasya, itu adalah tempat yang dulu dipakai acara Butik, tempat dimana Aileen bernyanyi kala itu.

"Ngapain kesana ?"

Rasya tersenyum dan kembali menarik Aileen pergi, apa salahnya jika mereka berbicara disana, lagi pula mereka sudah mengizinkan Aileen untuk pergi dengannya sekarang.

Rasya nenyentuh kedua pundak Aileen dan mendudukannya di kursi, Aileen tersenyum seraya menatap Rasya.

"Gak jauh kan, nanti pulang tinggal kesana lagi"

Tak ada jawaban, Aileen membiarkan Rasya untuk duduk di sampingnya, untuk apa juga Aileen mendebatnya sekarang karena mereka juga telah bersama-sama.

"Kamu gak ada urusan, pagi hari sudah datang kesini ?"

"Aku dipaksa sama mereka makanya aku kesini, tadi aku masih tidur saat mereka datang ke rumah"

Rasya mengangguk, mereka memang pengertian dengan Rasya, apa yang mereka lakukan telah mampu membuat Rasya bahagia.

"Gak pusing kepalanya ?"

"Enggak"

"Gimana kabar orang tua kamu ?"

"Baik, mereka baik-baik saja, gimana orang tua kamu ?"

"Mereka baik juga, hanya saja memang tidak ada sedang sibuk"

Aileen mengangguk paham, itu sudah pasti karena orang tua Aileen pun memang selalu saja sibuk.

"Besok ada acara ?"

"Belum tahu, kenapa memangnya ?"

"Aku mau ajak kamu jalan"

"Kemana ?"

"Kemana saja, pokoknya kita akan habiskan waktu berdua besok"

Aileen tersenyum seraya berpaling, benarkah seperti itu, apa Rasya akan membuatnya bahagia atau mungkin kesal seharian.

"Kamu mau kan, aku jemput siangan, sore juga udah aku antar pulang lagi, gak akan sampai malam kecuali kalau kita mau ke pasar malam"

Aileen hanya mengangguk saja, terserah saja mau kemana mereka pergi, yang jelas Aileen tidak ingin jika sampai dibuat kesal disana nanti.

"Mau kan ?"

"Nanti aku kabari ya"

"Ok, jangan lupa ya"

Aileen kembali mengangguk, sepertinya memang Aileen tidak ada kesibukan, hanya saja Aileen khawatir jika malas bangun seperti pagi ini.

Dan kalau sampai itu terjadi, Rasya pasti akan kesal pada Aileen, dan Aileen juga akan malu sendiri pada akhirnya.

"Kamu mau makan, makan ya tadi kamu gak makan disana"

"Makan apa, memangnya kamu belum makan juga ?"

"Ya belumlah, tadi aku bangun langsung mandi dan langsung kesini, belum lapar juga makanya gak makan di rumah"

"Oh .... ya udah kalau kamu mau makan ya makan saja"

"Sama kamu ya, mereka juga kan makan sama-sama, aku juga mau makan ditemani kamu"

"Ya kan aku disini, aku temani kamu dong"

"Makan juga"

"Ya .... terserah kamu saja"

Rasya tersenyum lantas mengeluarkan ponselnya, memesan makanannya.

Aileen memainkan jemarinya, dimana ponselnya, Aileen lupa jika tasnya disimpan di dalam tadi.

"Kamu mau pesan sendiri ?"

"Enggak mau, kamu aja yang pesan, aku ikut saja yang penting sehat"

Rasya mengangguk, tentu saja Rasya juga memilih makanan yang sehat menurutnya.

Aileen melirik lelaki di sampingnya, ingin sekali Aileen bertanya tentang dirinya dan Marsya, tapi sepertinya Rasya tidak akan mau mengatakan apa pun.

Aileen akan terus terganggu oleh pemikirannya selama belum mendapatkan jawaban pastinya, karena bagaimana pun juga Aileen tidak mungkin sampai mengabaikan persahabatannya hanya demi satu laki-laki saja.

Lagi pula Aileen tidak merasakan apa pun terhadap Rasya, jadi mungkin tidak ada salahnya juga jika Marsya mengambil posisinya untuk bisa bersama Rasya.

"Minumannya mau apa ?"

"Asalkan jangan lemon"

Rasya kembali mengangguk, Aileen berpaling dan kembali melihat sekitar, sering sekali Aileen melewati jalanan itu tapi tidak pernah melihat Rasya.

Lucu rasanya, karena orang bilang dunia itu sempit tapi di dunia sempit itu Aileen tidak pernah bertemu dengan Rasya.

"Udah, kita tinggal tunggu saja sampai datang"

Aileen menoleh sekilas dan mengangguk, tentu saja Aileen akan menunggunya.

"Habis dari sini, kamu mau kemana ?"

"Gak tahu, aku ikut yang lain saja"

"Kalau mereka pulang, kamu mau tetap disini sama aku ?"

Aileen mengernyit tanpa berniat melirik Rasya lagi, untuk apa Aileen disana, mereka pergi bersama dan sudah pasti pulang pun bersama juga.

"Mau kan ?"

Aileen menggeleng dan menoleh, entahlah Aileen juga tidak tahu akan dibawa kemana lagi oleh sahabatnya itu.

"Kalau gitu, aku yang antar kamu pulang ya"

"Boleh"

Keduanya tersenyum bersamaan, Rasya mungkin bisa ikut bergabung dengan mereka semua.

Kalau memang Aileen tidak mau tetap berada di Butiknya, biarkan sajaa Rasya yang akan mengikuti langkah Aileen saja nanti.

Aileen melihat ada beberapa orang yang memasuki Butik, dan itu pasti mereka yang ingin berbelanja disana.

"Kamu gak kesana, itu ada orang datang"

Rasya menoleh dan menggeleng, bairkan saja lagi pula disana sudah ada pekerjanya.

Rasya tidak perlu khawatir dengan hal itu, mereka bisa diandalkan untuk mengurusi Butik termasuk juga melayani pembelinya.

"Sebentar lagi pasti ramai orang berbelanja"

"Amin, bagus dong kalau benar seperti itu"

Aileen mengangguk tentu saja bagus, karena dengan begitu barang Rasya bisa terjual dan bisa memberikan keuntungan.

"Kalau ada yang kamu mau di dalam, kamu boleh ambil"

"Gak usah, aku sudah banyak baju di rumah, dan masih bagus juga"

Rasya mengangguk, bukan masalah karena Rasya hanya menawarinya saja, selebihnya terserah Aileen mau menerima atau tidak.

"Aku mau coba melayani mereka, bisa ?"

"Ya tergantung, kamu bisa atau enggak"

"Bisa"

"Ya udah, silahkan"

Aileen tersenyum lantas bangkit dan berlalu meninggalkan Rasya, kepergian Aileen juga membuat Rasya tersenyum, itu paling baik karena nanti jika mereka benar bisa bersatu Aileen bisa membantu Rasya mengurusi Butiknya.

Rasya bangkit dan menyusul kepergian Aileen kesana, tapi langkahnya terhanti saat melihat Aileen yang berdiri di ambang pintu.

"Kenapa ?"

Aileen menoleh dan menggeleng, Rasya melihar ke dalam sana dan rupanya ada Marsya disana.

Wanita itu sedang sibuk melayani orang yang mungkin akan berbelanja, Aileen tersenyum dan kembali keluar.

"Kok gak jadi ?"

"Gak usahlah, cuma tiga orang ini, udah ada Marsya juga kan"

Rasya diam, lalu apa salahnya jika Aileen membantu juga, meski hanya tiga orang kalau mereka mau beli banyak sudah pasti butuh orang lagi.

"Kamu masuk aja, bantu disana, aku disini saja mau menunggu makanannya datang"

Rasya mengangkat kedua alisnya, baiklah kalau memang seperti itu, sudah terlanjur datang juga.

Rasya berjalan memasuki Butik dan menghampiri Marsya disana, Aileen memilih memperhatikan mereka berdua.

Marsya tampak senang karena Rasya yang datang membantunya, Aileen mengangguk melihatnya keduanya.